18

142 6 0
                                    

Yuna bermenung sambil memainkan sedotan minumannya, Dara dan Hana melihat itu kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuna bermenung sambil memainkan sedotan minumannya, Dara dan Hana melihat itu kebingungan. Keduanya saling tatapan mengisyaratkan ada apa dengan Yuna

"Yuna, ada apa dengan mu?" Dara memilih untuk bertanya

"Gimana cara aku semangat jalanin hidup tanpa ada yang nyemangatin aku?" Yuna masih kekeuh dengan posisinya

Hana dan Dara saling menghela napasnya, mereka tidak tega melihat sahabatnya terus menerus seperti ini "Ketemuan coba sama Jeonghan, dia pasti kangen sama kamu"

"Gak dibolehin sama dia"

"Maksud kamu?" Dara mengerutkan kening

Akhirnya Yuna memilih untuk duduk seperti pada umumnya, menatap kedua orang di hadapannya "Jeonghan minta untuk gak nemuin dia beberapa saat ini, lebih tepatnya jaga jarak. Aku gak ngerti kenapa dia minta hal aneh kayak gitu"

"DASAR BERANDAL BRENGSEK!" Dara naik pitam mendengar ucapan Yuna tadi

"Tenang Dara, ini tempat umum, kita diliatin banyak orang" Hana membujuk Dara agar mengontrol emosinya

Hana menoleh pada Yuna "Apa yang dia bilang sebelum kalian gak ketemu lagi?"

Yuna mengingat memori yang terjadi beberapa hari yang lalu, setelah ia berciuman dengan Jeonghan. Jeonghan mengatakan bahwa ia mencintai Yuna, lalu mencium dahi dan pucuk kepala Yuna.

"D-Dia bilang kalau dia mencintai aku" entah kenapa Yuna bergelinang air mata ketika mengingat memori tersebut

Dara memukul meja "Aku rasa berandal itu gak serius sama kamu!"

"Dara! berhenti sebut berandal! Jeonghan gak seperti yang kamu pikirin!!" Yuna sudah kesal sejak Dara yang tiba-tiba emosi dan menyebut Jeonghan sebagai berandal

"Udah, Yuna Dara. Kalian gak boleh bertengkar di keadaan kayak gini" Hanya Hana yang menjadi penengah bagi keduanya

"Yuna, keputusan ada di tanganmu. Kamu boleh percaya sama Jeonghan atau gak. Menurut ku, kamu harus tetep percaya Jeonghan, aku yakin Jeonghan gak akan bersikap kayak gitu bukan karena suatu hal"

Second Chance

Mingyu sedang menyeduh teh untuk seseorang yang datang ke studionya, menghampiri orang tersebut sambil membawa secangkir teh hangat. Mingyu kemudian duduk di hadapannya, rasanya sedikit canggung jika di keadaan seperti ini

"Bagaimana kabar mu, Mingyu?" tanya nya lembut

Mingyu menoleh "Aku? aku baik baik saja. Bagaimana dengan kau?"

Gadis dihadapan Mingyu tertawa kecil "Aku baik, sangat baik"

"Kenapa kau datang begitu tiba tiba? apa ada hal yang membuat mu datang ke korea?" Mingyu penasaran terhadap gadis di depannya ini

Second Chance - Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang