20

152 5 0
                                    

Hubungan Yuna dan Jeonghan berjalan dengan mulus, keduanya sama sama bahagia dan saling melengkapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubungan Yuna dan Jeonghan berjalan dengan mulus, keduanya sama sama bahagia dan saling melengkapi. Namun ditahun ketiga hubungannya, mereka sering berselisih, Yuna menjadi marah karena Jeonghan sudah jarang mengajaknya pergi, bahkan memberi kabar pun jarang.

Hari ini Yuna pergi ke apartemen Jeonghan untuk mengantar kameranya, saat tiba disana tidak ada siapa siapa disana hanya Yuna seorang diri. Lantas ia masuk ke kamar Jeonghan berniat meletakkan kamera di lemari namun ada satu hal yang membuatnya penasaran, sebuah foto foto yang terhimpit oleh buku

Ia mengambilnya dalam keadaan terbalik, kala membalikkannya betapa terkejutnya dirinya, jantungnya berdegup dengan kencang, rasanya ada yang menusuk dirinya dari belakang. Sakit, amat sakit hati Yuna kala melihat foto foto tersebut

"Yuna?" Jeonghan datang ke kamar

"Yuna, kau kenapa?" Jeonghan mendekat, namun Yuna justru menjauh

Yuna membuang foto tersebut ke hadapan Jeonghan "Kenapa kau tega sekali melakukannya? KENAPA?!!" bentak Yuna

Jeonghan melihat foto tersebut pun terkejut, bagaimana bisa Yuna menemukan foto itu

"Jadi ini alasan kamu jarang membawaku pergi bahkan memberiku kabar? Kurasa aku telah cukup untuk mu, nyatanya aku masih jauh dari kata sempurna mu itu"

"Tidak Yuna, kau salah paham. Aku bisa menjelaskan semuanya"

"Aku tidak ingin mendengar omong kosong mu itu" Lalu Yuna dengan cepat pergi dari sana, ia pulang dalam keadaan menangis sambil membawa mobil dengan kencang

Second Chance

Yuna dan dua temannya berniat untuk pergi ke kampus dimana Jeonghan dkk kuliah, tapi tujuan mereka bukan untuk bertemu melainkan untuk menemui guru mereka yang memiliki urusan disana

Hana merasa sudah lelah karena penat mencari keberadaan gurunya "Huftt, capek banget. Dimana sih bu Yongji?!" ucapnya kesal

"Kita makan dulu di kantinnya gimana? tuh disana gak jauh" kata Yuna

Dara dan Hana mengangguk, kemudian mereka berjalan hingga sampai di kantin. Namun ada satu kejanggalan, kenapa ada kerumunan disana.

Karena penasaran Hana memilih untuk menanyakan pada orang setempat "Ada apa?"

"Jeonghan dan Mingyu bertengkar" ucap mahasiswi itu

Yuna membulatkan matanya terkejut, ia langsung masuk ke kerumunan itu hingga paling depan, melihat Mingyu menarik kerah baju Jeonghan

"STOP!!" Bentak Yuna

Semua orang menatap Yuna, begitu juga dengan Mingyu dan Jeonghan. Yuna mendekat "Kalian apa apaan?"

Tak hanya orang yang menonton pun yang terkejut, Jeonghan dan Mingyu pun juga terkejut melihat keberadaan Yuna

Mingyu melepas tangannya dari kerah baju Jeonghan "Yuna, pacar kau ini terlalu brengsek untuk kau pacari"

"Apa maksudmu Mingyu?" Yuna bahkan tidak mengerti dengan ucapan Mingyu

Mingyu mengambil ponselnya di saku celana, memperlihatkan sebuah foto. Yuna menutup mulutnya ketika melihat foto tersebut, tangannya bergetar dan matanya berkaca kaca. Rasa sakit itu kembali menghantam dirinya, apa yang ia lihat kali ini berkali lipat sakitnya dibanding tempo lalu

Jeonghan juga melihat itu menepis semuanya "Yuna itu tidak seperti yang kau pikirkan, aku hanya-"

PLAKK!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Jeonghan "Ku kira kau adalah pria yang baik, ternyata dugaan ku salah. Kau adalah pria terbrengsek yang pernah kutemui" Yuna meneteskan air matanya

Second Chance

Sudah 3 hari Yuna mengurung diri di kamar, kejadian hari itu masih berbekas di pikirannya. Sudah banyak bukti yang ia dapat dari perselingkuhan Jeonghan bersama wanita itu, dimulai dari Dara yang tidak sengaja melihat mereka berciuman, Hana mengikuti mereka ke sebuah cafe, dan Mingyu yang mendapat foto mereka tengah di ranjang, entah dari mana ia mendapatkan yang pasti ia sangat yakin foto itu adalah Jeonghan

Yuna menolak semua yang datang ke rumahnya, sekalipun itu Hana dan Dara. ia butuh waktu sendiri untuk saat ini, ia ingin menenangkan diri hingga waktunya tiba.

Di kamar ia hanya tidur di ranjang, duduk di depan jendela atau balkon, menonton tv atau bermenung. Aktivitas itu telah ia lakukan selama 3 hari terakhir, ia sama sekali tidak bosan, hanya dengan ini ia bisa menenangkan pikirannya

Second Chance

Hari ini Yuna memutuskan untuk pergi, ia melajukan mobilnya ke sebuah Cafe. Ingin menemui seseorang disana.

Ketika tiba, dari kejauhan ia melihat pria itu tengah duduk, dengan wajah yang gelisah. Yuna menghirup banyak udara guna menyiapkan dirinya. Kemudian ia duduk di hadapan pria itu

"Mari akhiri hubungan ini."

"Maksud kamu?"

"Hubungan ini sudah tidak bisa dilanjutkan lagi."

"Tapi kenapa?"

"Kenapa kata kamu, ck. You kiss that girl and having sex with her!!"

"No, I don't, you misunderstood."

"Salah paham gimana, aku ngeliat dengan jelas pakai mata kepala aku sendiri! Aku gak ngerti lagi sama kamu, selalu nyangkal omongan aku ketika bawa bawa nama perempuan itu!"

"No! no Yun, kamu salah paham. Aku bisa jelasin semuanya, maafin aku."

"Forgiveness is the hardest thing for me."

"Yuna, please give me a second chance."

Flashback end

Flashback end

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Second Chance - Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang