22

131 4 0
                                    

Yuna berjalan dengan cepat menuju ruangan VVIP, terkadang ia juga berlari kecil meski menggunakan high heels, sementara Dara hanya mengikuti arah kemana Yuna berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuna berjalan dengan cepat menuju ruangan VVIP, terkadang ia juga berlari kecil meski menggunakan high heels, sementara Dara hanya mengikuti arah kemana Yuna berjalan

Dengan mata berkaca kaca, Yuna membuka pintu, menampakkan seluruh orang di dalam. Semua orang di dalam langsung memusatkan perhatiannya kepada Yuna

"Jeonghan...."

Yuna masuk ke dalam, lalu memeluk erat pria itu, tangis Yuna pecah begitu saja "A-Aku ka-kangen kamu Han" pinta Yuna terbata

Lantas Jeonghan tersenyum, ikut memeluk Yuna sembari mengusap surainya. Perlahan Yuna melepaskan pelukannya, meski masih bercucuran air mata Yuna tetap menatap Jeonghan. Tangan Jeonghan terangkat untuk menyeka air mata gadisnya kemudian berakhir dengan mengelus pipi Yuna

"Kalau begitu mama sama yang lain keluar dulu ya" Ibu Jeonghan sangat mengerti dengan kondisi seperti ini

Saat pintu tertutup, meninggalkan mereka berdua, Jeonghan berucap "Udah berapa lama aku tidur?"

"3 minggu lebih"

"Lama juga ya"

Yuna mengambil satu tangan Jeonghan, mengusapnya dengan lembut "Han, please jangan sakit lagi, aku gak bisa liat kamu lama lama terbaring disini"

"Aku janji" mengecup punggung tangan Yuna

Yuna tersenyum lebar melihat perlakuan Jeonghan, air matanya kembali menetes begitu saja, Jeonghan langsung menghapusnya dengan lembut "Maafin aku saat itu udah ngelakuin hal yang fatal, aku ngelakuin itu semua demi kamu"

"Aku ngerti kok kenapa kamu ngelakuin itu. Yang lalu biarlah berlalu, sekarang kita fokus ke depan. Han hubungan kita udah gak ditentang lagi, kita bebas sekarang, gak ada keributan dan masalah lagi, kamu mau kan jalaninnya?" setetes tetes air mata Yuna terus menurun

"I will live it as long as you are with me" jawab Jeonghan

"I love you" sambungnya

"I love you too"

Jeonghan mendekat pada Yuna, Yuna dapat merasakan hembusan nafas Jeonghan, jarak mereka semakin dekat, tatapan Jeonghan terpaku pada bibir Yuna, sedetik kemudian Jeonghan mendaratkan bibirnya di bibir Yuna, mendiamkan pertemuan bibir tersebut

Jeonghan memulai menggerakan bibirnya, melumat pelan bibir Yuna yang terasa manis, kepala Jeonghan miring ke kanan dan kiri untuk melumat bergantian, mencicipinya dari segala sisi.

Suasana semakin memanas, Jeonghan semakin dalam melumat bibir gadisnya, Yuna terus membalas ciuman tersebut, mengikuti permainan Jeonghan, melumat bibir atas dan bawah secara bergantian dengan intensitas sentuhan yang sama. Jeonghan menarik pinggang Yuna untuk semakin merapat dengannya, mengusap tengkuk gadisnya

Dirasa pasokan oksigen semakin menipis, akhirnya Jeonghan menghentikan kegiatannya, lantas mengusap bibir Yuna dengan lembut.

"Kamu tetap manis"

Second Chance - Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang