23

167 4 0
                                    

Jeonghan tetap kekeuh untuk datang ke kantor hari ini sebab sudah bosan berada di apartemen ini terus menerus, Yuna cukup sabar menghadapi keras kepala Jeonghan, alhasil ia mengizinkan Jeonghan untuk datang ke kantor, dengan syarat pulang sebelum ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeonghan tetap kekeuh untuk datang ke kantor hari ini sebab sudah bosan berada di apartemen ini terus menerus, Yuna cukup sabar menghadapi keras kepala Jeonghan, alhasil ia mengizinkan Jeonghan untuk datang ke kantor, dengan syarat pulang sebelum jam 4 sore.

Jeonghan tentu menjadi senang karena mendapat izin dari kekasihnya, ia sudah siap saat ini dengan stelan jas hitamnya.

"Kalau begitu aku berangkat dulu yah" selesai meneguk segelas susu

Yuna masih mengunyah roti di mulutnya membuat ia kesusahan untuk berbicara "Kamu sama apa pergi?"

"Mobil lah"

"Mobil kamu di rumah"

"Lah aku udah nyuruh pak gun buat anterin mobil aku"

Yuna menghela napas, rupanya Jeonghan memang sudah menyiapkan ini sematang mungkin "Baiklah, hati hati. Dan jangan sampai kelelahan, jika sampai itu terjadi aku tidak akan mengurusmu lagi" kata Yuna sedikit cuek

Jeonghan membulatkan matanya terkejut mendengar ujaran Yuna baru saja "Maksud kamu, kamu gak mau urus aku lagi? gak peduli lagi sama aku?"

"Iya"

"Trus kamu pedulinya sama siapa kalau gak sama aku?"

Yuna sedikit berpikir "Hmm... gak tau, Mingyu mungkin"

Kapan lagi melihat Yuna menjahili Jeonghan, biasanya Jeonghan yang selalu menjahili Yuna. Dalam hati Yuna, ia tertawa dengan keras melihat ekspresi wajah Jeonghan yang berubah total menjadi cemberut dan kesal, ia merasa puas dengan kejahilannya kali ini

"Gak! gak boleh!" Jawab Jeonghan masih kesal

"Loh kenapa? kan Mingyu juga teman aku"

"Gak gak! gak ada yang boleh gantiin posisi aku! Udah aku mau berangkat, telat ini" Meskipun masih dalam suasana hati yang buruk, Jeonghan tetap mengecup kening Yuna dan pergi meninggalkan apartemen

Setelah kepergian Jeonghan, barulah Yuna mengeluarkan semua tawaannya, dirinya masih ingat bagaimana ekspresi Jeonghan tadi,

Second Chance

Yuna bersama Hana datang ke apartemen Dara untuk sekedar bermain, lagi pula mereka cukup rindu satu sama lain.

Sampai di apartemen Dara, Yuna dan Hana terlihat sangat excited, banyak yang ingin mereka lakukan seharian ini, namun ada satu yang janggal pada Dara, yaitu cara berjalannya yang cukup aneh, ia melangkah cukup susah dan sedikit melebarkan langkahnya. Itu justru membuat Yuna dan Hana khawatir, ada apa dengan Dara

"Dara, ada apa dengan kaki mu?"

Dara belum bisa menjawab sebelum ia dapat duduk di sofa, sampai ketika ia dapat duduk, Dara menghela napas panjangnya "Semalam adalah malam terhebat bagiku"

Second Chance - Yoon JeonghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang