chapter 6

2K 212 7
                                    

Siapa yang jadi voter pertama? Commenter pertama?

Aku ngepost ini jam 00:43 lho #ApaSeh

So enjooooyyyy
***
Leah's PoV

Aku menoleh mendpaati Harry tengah terengah engah. Mungkin dia lari.

Dia sangat kacau, aku menatapnya sedih. Ia berjalan cepat ke arahku dan memelukku. Aku kaget dan mendorongnya

"What the hell are you doing?! Bastard!" Aku mendorongnya dengan kuat dan berdiri, aku memberi kode pada Rei untuk membawa anak anak keluar. Ia mengerti dan menggandeng Aaron dan Alice keluar

"Leah.." ucap Harry menatap ku sendu, aku menatapnya sinis.

Plak!

Ya, aku menamparnya. Melampiaskan kekesalanku yang sudah memuncak. Ini sangat keterlaluan

"Ya, tampar saja aku semau mu, yang penting kau bahagia" ucap nya tersenyum. Aku menangis. Bagaimana bisa Harry sangat bodoh?! Kenapa dia sangat bodoh?!

"Bahagia?!What did you say? BAHAGIA?! Bahagia?! Makan tuh bahagia! Bagaimana aku bisa bahagia?! Menamparmu sampai kau mati pun aku tak akan pernah merasa lega! KAU BODOH!!

tidak sadarkah engkau, seberapa besar kesalahan mu?! And you just showed up and said to me... tampar sepuasnya yang penting aku bahagia?! BULLSHIT! Kebahagian aku itu cuma kamu! It just you! But you broke it! You know how it feel? To know that your husband was about going out tonight and not come back? And we find that he was in her BESTFRIEND'S apartement?! You stupid!"

Aku marah aku menudingnya dan aku yakin aku sudah seperti orang gila. Aku beralih pada koperku

Harry mengehentikan tanganku, aku berusaha melepaskannya namun ia lebih kuat. Dia menarikku dan membawaku ke pelukannya. Aku berusaha untuk melepaskan diri. Aku memukulnya

"Lepaskan! Lepaskan!" Aku memukul dadanya. Pelukannya sangat erat. Aku menangis sejadinya.

Harry melepaskan pelukan nya saat aku menjadi tenang

"I'm sorry" ucapnya menghapus air mataku

"Sorry? Hah, " aku tertawa sinis dan air mata ku terus bercucuran

"Just that?! Ini kali keduanya! Mau mu apa sih?! i'm not believe in you again! Never!" Bisikku, mengambil koperku yang berisi baju hangat dan sepatu, aku mengambil tas selempangku dan dompet lalu pergi dengan cepat

"Mom! Mommý! Don't go please! Hiks...hiks...." aku menoleh melihat Alice sedang ditahan oleh Rei agar tak berlari ke arahku

I'm sorry

Aku dengan cepat membuka mobil dan melajukannya. Dari kaca spion ku melihat Harry tengah berusaha mengejar mobilku

That bastard! I hate you!

****
"Thanks" ucapku menerima kuci kamarku.

"Ingat, jangan beritahu siapapun, dan tolong ganti nama identitasku, nama samaran oke?" Ucap Leah dibalas anggukan dari resepsionist tersebut dan ia pergi ke kamar hotellu.

Hhhh

Aku menghela nafas dan berbaring di kasur. Aku menatap keluar jendela.

Aku berjalan mendekati nya. Tugu kujang terlihat jelas disini.

Ya aku mengambil penerbangan saat itu juga. Aku harus menuggu 3 jam untuk jadwal tiket yang kudapatkan secara dadakan.

Indonesia

Tempat masa kecilku. Aku kabur sekalian ingin merefresh diri. Lagi pula tak banyak paparazzi disini, bahlan tak ada. Aku hanya perlu menyamar.

Drrttt....drtttt.......

Aku melihat hp ku.

Harry's calling

Aku memutuskannya dan memblok beberapa kontak agar mereka tak menggangguku.

****
"Daddy, mom will come back, won't her?" Ucap Alice dipelukan Harry. Mereka tidur bertiga dikasur Harry.

"I dont know. Let's pray for it" ucap Harry memejamkan mata.

Harry's PoV

Kau bodoh Harry! Kau benar benar bodoh! Harusnya kau tau apa akibatnya!

Maafkan aku Leah aku mohon. Aku mohon, aku tak ingin bercerai denganmu. Aku mohon. Memikirkannya saja sudah membuatku frustasi. Aku tak ingin wanita lain.

Tak ada yang bisa menggantikan mu, kalau ada, dia tak akan se sempurna dirimu. I'm stuck on you Leah. Just you.

Please. Please. Don't hurt me.

Kau dimana sekarang jawab telfonku, aku mohon. Aku meneteskan air mata. Isakan kecil keluar dari mulutku. Aku meras pelukan yang mengerat dari Aaron. Aku memeluknya balik dan mencium keningnya.

"It's okay, we'll take her home. We'll find her."

Setengah hatiku ada pada dirinya. Jadi aku yakin akan menemukannya.

Wait for me.
****

Sorry pendek, but aku mau nanya konfliknya kerasa gak? Feelnya dapet gak? Kalo enggak mau aku perbaiki

My Marriage Story - sequel book (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang