chapter 10

2K 204 12
                                    

Gaby berdehem

"Aaron come here, Alice come here" semua pergi meninggalkan Harry dan Leah

"Where have you been?" Tanya Harry membeku dengan air mata berlinang

Leah diam menatap Harry datar

"Don't look at me that way" ucap Harry melangkah maju, namun Leah mundur. Air mata Harry sudah terjun dengan bebasnya

"Don't avoiding me, please, it hurts me" ucap Harry berdiri membeku

"Sorry, i'm not coming for you" ucap Leah datar lalu pergi menyusul Aaron. Harry membeku di tempat, bahkan is tak bisa menyentuh Leah. Melihatnya tersenyum.

Setidaknya ia ingin tahu kabar Leah, dimana ia tinggal selama ini, dan lainnya. Harry menghapus air matanya dan bergabung dengan Leah

***
Harry's PoV

Terlalu sakit. Dia adalah wanita yang sangat sempurna, tak ada wanita sesempurna dirinya selain ibu dan kakakku, aku tak bisa meninggalkannya dan membiarkannya meninggalkanku.

Aku hanya ingin mengetahui kabarnya, walau ia hanya menjawab singkat

Hanya ingin memastikan

Aku hanya ingin dia tahu kalau aku tersiksa selama tak ada dirinya. Aku menangis, namun segera ku lap air mataku dan pergi menyusul Aaron.

Aku melihat semua orang bercanda dengan Aaron. Aku tersenyum dipaksakan

"Harry! Here you are! Ayo" ucap Louis, aku tau semua hanya akting. Mereka tahu perasaanku sekarang. Aku tersenyum dan menutup mata Aaron, Alice menggandeng Leah. Leah berjalan sesudahku

Kami menyusuri lorong lorong. Aaron sedari tadi bertanya mau dibawa kemana, mengapa matanya ditutup. Namun Harry tak menanggapi. Sesampainya mereka dipanggung. Directioners terdiam, karena memang sudah direncanakan.

Normal's PoV

Harry masih menutup mata Aaron yang sudah berdiri didepan meja yang sudah terdapat Kue, sekelilingnya terdapat balon bulat juga balon hurus Aaron. Di layar terdapat tulisan Happy birthday Aaron

Leah berdiri disebelah Alice yang berdiri disebelah Aaron.

"Oke, happy birthday Aaron, happy birthday Aaron, happy birthday, happy birthday, happy birthday Aaron" mata Aaron dibuka dan semua menyanyikan lagu untuk Aaron. Semua termasuk Directioners.

Aaron terkejut dengan yang terjadi, dihadapannya ribuan orang menatapnya. Ia tersenyum bahagia dan memeluk Harry.

"Nah Aaron kau bisa tiup lilinnya, don't forget to make a wish, superman" ucap Niall dan Aaron menutup matanya lalu meniup lilin dikue ulang tahunnya yang besar. Directioners ricuh dengan tepuk tangan yang meriah.

Harry menciumnya, begitupun Leah. Alice memeluknya. Mereka tampak bahagia bersama.

"Nah, Aaron, kalau kita boleh tahu, apa wish mu?" Ucap Niall menyodorkan micnya pada Aaron

"Mm, aku berharap Mom and Dad bisa berbaikan lagi, dan aku berharap adikku yang ada di kandungan mom bisa lahir dengan selamat meskipun aku sudah bukan anak mom and dad lagi." Ucap Aaron lalu mendapat tepuk tangan dari penonton.

Leah menatap Harry yang menatapnya juga. Namun hanya sebentar. Leah segera memalingkan wajah, Harry hanya menghembuskan nafas pasrah.

Seketika banyak kado yang dilempar ke depan panggung. Ternyata Directioners memang berencana membawakan kado untuk Aaron. Mereka estafet hingga kadonya bisa terlempar ke depan. Panggungnya begitu penuh degan Hadiah. Beberapa hadiah di pindahkan ke backstage. Aaron memilih 3 kado dari directioner yang ingin dibukanya sekarang.

Ia membuka kado pertamanya dari Leah! Sebuah mini boat. Aaron memluk Leah senang dan mencium pipinya

Kedua ia membuka dari Harry yaitu helikopter mainan dan masih banyak lagi.

"This is my best birthday ever! Thank you mom, dad, guys, i love you" ucap Aaron merangkul Leah dan Harry yang membuat mereka berdua otomatis bertemu muka dengan muka.

"Everything for my boy" ucap Harry dan mencium pipinya.

Alice ikut menghambur ke pelukan mereka.
Semua berbahagia malam itu. Tapi apakah hubunga Harry dan Leah akan baik baik saja seperti harapan Aaron?

***
Harry segera mencekal tangan Leah yang hendak pergi diparkiran.

"What again?" Leah memang langsung pergi saat Aaron dan Alice tertidur.

"You can't leave me, what about us? Our relationship? You can't leave me hanging" ucap Harry mencekal tangan Leah erat

"Then what you want? Kejelasan dalam hubungan kita? Oke kalau begitu kita cerai! Aku ...aku tak bisa hidup dengan mu lagi." Ucap Leah membuat Harry terpaku

"I..i..i can't hiks.... you are my world...please...Leah...forgive me.....hiks" Harry menangis dan memeluk Leah

"I let you hug me now, because maybe, this is our last hug," ucap Leah terdiam dan meneteskan air matanya. Mengapa begitu sakit saat mengatakannya

"No...nhooo...hiks....it's not....Leah please!" Ucap Harry menangis dengan kencangnya dan memeluk Leah dengan erat tak ingin kehilangan

Leah meneteskan air matanya dan mendorong Harry. Namun Harry tak ingin melepasnya

"Please one more chance please..." ucap Harry menatap Leah dalam dalam. Leah mengehela nafas.

"One more" ucap Leah pada akhirnya. Harry memeluk Leah dengan sangat erat

"Thank you" ucap Harry menangis di pundak Leah

****
Tapi apakah, mereka akan benar benar baikan?

My Marriage Story - sequel book (Harry Styles)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang