Cerita ini hanyalah fiktif belaka dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli tokoh di dunia nyata Apabila ada kesamaan nama, latar, dan alur dengan cerita lain, itu semua adalah unsur ketidaksengajaan. Harap bijak dalam membaca, terima kasih.
Ps: Karakter bisa bertambah seiring berjalannya alur cerita, jadi di beberapa chapt kedepan pasti bakal ada beberapa fc idol yang ditambahin untuk tokoh di cerita ini.
✧~~~~~~~~~~✧
Seperti yang Daehan ketahui, Dahyun menitipkannya pada Nayeon selaku teman baiknya. Nayeon adalah seorang ibu beranak satu yang telah ditinggal pergi oleh suaminya karena sebuah peristiwa yang tak Daehan ketahui apa peristiwa itu, tapi Daehan menganggapnya sebagai peristiwa kecelakaan yang rawan terjadi.
Nayeon menepati janjinya. Dia merawat Daehan seperti merawat anak kandungnya sendiri. Daehan yang selama ini tak pernah diinginkan oleh ibunya sendiri, dijadikan samsak amarah oleh ayahnya, kini bisa merasakan kasih sayang sosok seorang ibu dari dalam diri Nayeon. Meski tak bisa merasakan kasih sayang ayahnya, setidaknya kini Daehan sudah memiliki sosok seorang kakak laki-laki yang memperlakukannya sebaik mungkin dan penuh tanggung jawab.
Dan sejak kejadian itu, Daehan sudah tak pernah bertemu lagi dengan Dahyun maupun Gongyoo.
Pada awalnya memang Daehan tak bisa menerima Nayeon yang mengklaim dirinya sendiri sebagai pengganti Dahyun, karena Daehan berpikir bahwa tak ada yang bisa menggantikan ibunya sampai kapanpun. Namun pada akhirnya setelah banyaknya pengorbanan yang selalu Nayeon berikan padanya, seiring berjalannya waktu Daehan mulai mencoba menerima dan membalas kasih sayang Nayeon yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.
13 tahun kemudian..
Seseorang melangkahkan kakinya perlahan kearah sebuah kamar yang bernuansa merah mudah campuran cream itu. Kemudian ia buka pintu putih itu dan mengintip dari balik celah.
Adiknya masih tidur.
Celah pintu yang awalnya hanya bisa dilihat oleh sebelah mata itu kini terbuka lebar hingga anak laki-laki itu bisa masuk sepenuhnya ke dalam sana. Tentu saja dengan gerakan hati-hati, takut membangunkan si pemilik kamar dan berakhir kepalanya yang benjol karena dilempari alarm.
Oh tidak tidak tidak. Itu tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya.
Pelan-pelan.. Pelan-pelan..
Lalu..
SREKK
Tangannya dengan cepat menarik selimut yang dikenakan adiknya itu lalu menggoyangkan tubuh yang kini sedang tertidur pulas di atas kasur.
"YANG DAEHAAAN!! BANGUUUUN! APA KAU TIDAK AKAN SEKOLAH?!" teriaknya tepat di telinga Daehan, masih dengan gerakan menggoyangkan tubuh kecil adiknya.
"Emh.. Tunggu sebentar, aku masih ingin tidur.." lenguh Daehan dengan suara khas bangun tidurnya. Kini posisinya berubah dari yang tadinya menghadap anak laki-laki itu, menjadi membelakanginya.
Gou Mingrui menghentikan aksinya, kemudian berkacak pinggang sambil berkata. "Kau ini benar-benar pemalas ya. Ayo cepat bangun! Mama sedang menunggumu di meja makan!"
"Memangnya ada apa?" tanya Daehan.
"Entahlah. Mama hanya menyuruhku untuk segera membangunkanmu dan ingin membicarakan hal penting padamu."
Mendengar itu, sontak Daehan langsung membuka matanya dan bagun terduduk. Mingrui yang melihat tingkah aneh adiknya itu hanya mengerutkan dahi.
"Kau kenapa?" tanya Mingrui kebingungan.
"Tidak. A-aku akan segera ke sana," jawab Daehan gugup. Berusaha menampilkan senyumannya agar Mingrui tak mencurigainya.
Anak laki-laki itu mengangguk, "Jangan terlalu lama ya, sebentar lagi kita harus berangkat ke sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Satan's Sacrafice | Gou Mingrui
SpiritualCerita ini hanyalah fiktif belaka dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli tokoh di dunia nyata. Apabila ada kesamaan nama, latar, dan alur dengan cerita lain, itu semua adalah unsur ketidaksengajaan. Harap bijak dalam membaca, terima kasih...