Cerita ini hanyalah fiktif belaka dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli tokoh di dunia nyata. Apabila ada kesamaan nama, latar, dan alur dengan cerita lain, itu semua adalah unsur ketidaksengajaan. Harap bijak dalam membaca, terima kasih.
✧~~~~~~~~~✧
Hari ini adalah pelajaran olahraga, kebetulan kelas Daehan dan Mingrui dibarengi dengan kelas Seokwoo, Haechan dan Sunwoo. Omong-omong, Sunwoo dan Haechan berada di kelas 2-3. Tapi guru yang mengajar keempat anak kelas 2 itu berbeda dengan guru olahraga kelas Seokwoo, materinya pun tentu berbeda. Jadi meskipun jamnya sama, tetap saja mereka akan berpisah ketika olahraga.
Materi yang dipelajari oleh kelas 2-2 dan 2-3 adalah lari dengan jarak 50 meter tercepat, sedangkan kelas 3-1 mempelajari teknik angkat beban tubuh atau pull-up di sisi lapangan tempat kelas 2 berolahraga.
Di ujung garis dengan jarak 50 meter itu sudah ada murid pendamping yang akan menekan tombol waktu saat memulai sampai menginjak garis finish.
Jangan lupakan kondisi rambut Mingrui dan Daehan yang masih sama seperti sebelumnya. Ayolah, mereka tidak berani membukanya!
Dan lihat dua tikus got yang sedang menertawakan mereka berdua dari belakang. Ketika kakak beradik itu menoleh, mereka langsung berhenti tertawa saat itu juga, lalu mereka akan kembali menertawakan keduanya saat mereka tak menoleh.
"Oke anak-anak, sekarang kita akan melatih kecepatan kaki kalian." Pak Han, guru olahraga itu menjelaskan urutan berlari dari awal sampai menuju garis finish secara singkat dan jelas. Sesekali pria berusia kepala empat itu memperagakan cara memposisikan tubuh pada saat hendak berlari.
"Bagaimana? Ada yang mau bertanya?" tanya Pak Han memastikan.
Salah seorang murid mengangkat tangan, "Ya, silahkan." Pak Han memberikan siswa itu kesempatan bertanya.
"Pak, bagaimana kalau kita berlari dengan kondisi rambut seperti ini? Apa tidak akan tersangkut dan jatuh?" tanya Dong Haechan, siswa yang tadi mengangkat tangan, sambil menunjuk rambut Daehan dan Mingrui yang memang aneh.
Hal itu tentu mengundang gelakan tawa seluruh siswa gabungan dua kelas itu.
"Enyahlah kau, Dong Haechan!" tekan Daehan, menatap Haechan tajam.
"Sudah, sudah. Dong Haechan, apa kau tidak ada pekerjaan lain selain mengganggu teman-temanmu?" tanya Pak Han skak mat, semua langsung menyoraki Haechan.
"Huuuuu!!"
Jauh di belakang sana, ada seorang siswa yang sedang praktek pull-up di tiang itu dengan sangat lancar karena sebelumnya ia memang terbiasa melakukan hal ini di tempat gym.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satan's Sacrafice | Gou Mingrui
SpiritualCerita ini hanyalah fiktif belaka dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli tokoh di dunia nyata. Apabila ada kesamaan nama, latar, dan alur dengan cerita lain, itu semua adalah unsur ketidaksengajaan. Harap bijak dalam membaca, terima kasih...