FiA - 14 -

224 37 13
                                    


Wendy tersenyum kecil saat melihat pria pujaannya memasukkan bola basket ke dalam ring lawan. Tak pernah ada di bayangannya jika ia bisa menyukai seseorang sedalam ini.

Jujur saja awalnya ia hanya sekedar tertarik dengan sikap dingin dari pria kucing bermarga Min tersebut. Namun lambat laun perasaannya tumbuh jauh menjadi cinta. Sampai ia harus memutus hubungannya bersama Oh Sehun yang sudah terjalin cukup lama.

Matanya mengikuti si pria berlari mendrible bola, sampai netranya tak sengaja menangkap bayangan salah satu sahabatnya bersama—Park Jimin? Sedang apa Seulgi bersama Park Jimin?

Sementara di tempat lain Suzy menahan kesal menatap Jungkook yang sedari tadi terus mengikuti kemanapun ia pergi.

"Sebenarnya apa mau mu hah? Apa kau tak punya pekerjaan yang lebih baik dari mengikutiku?"

Jungkook meringis pelan sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Eunwoo tak ada dan aku memutuskan untuk menggantungkan hidupku padamu."

"Hah?"

"Apa kau tak waras?"

"Aku masih waras. Sangat waras. Aku hanya—tak punya teman lagi."

Tak punya teman? Cih. Pernyataan macam apa itu. Apa pria ini berpikir ia tak punya mata? Tak ada Eunwoo pun pria ini masih mempunya Kim Mingyu dan Jung Jaehyun di sampingnya.

"Aku tak peduli denganmu. Lakukanlah sesuatu yang lebih berguna dari pada mengikutiku. Aku tau kau mempunyai dua teman lain selain Eunwoo."

Setelah mengatakan itu Suzy berlalu pergi meninggalkan Jungkook yang mengerucutkan bibirnya kesal karena tidak dipedulikan.

Ia berniat menyusul Suzy yang sudah menghilang berbelok ke arah perpustakaan namun matanya memicing kala melihat wanita yang dikenalinya sedang duduk melamun di kursi taman.

"Kurasa aku perlu mendatanginya lebih dulu.", gumam Jungkook sembari melangkah menuju sang wanita

"Wheein noona.. Boleh aku duduk disini?", tanya Jungkook sembari tersenyum hangat menatap wanita yang menoleh padanya

"Jungkook-ahh..", gumamnya pelan

Setelahnya ia bergeser sedikit dan mempersilahkan Jungkook duduk di sampingnya.

"Apa kau sedang ada masalah?"

Wheein terdiam mendengar pertanyaan Jungkook di sampingnya.

"Kau terlihat sedih."

"Hanya merindukan Eomma..", balas Wheein pelan

Jungkook bisa merasakan kesedihan dalam balasan yang dilontarkan sang wanita. Namun ia merasa bahwa jawabannya bukan itu. Mungkin wanita ini merindukan ibunya yang telah lama pergi, tapi yang dirasakan wanita ini bukan kesedihan tentang hal itu, tapi tentang hal lain yang Jungkook tak tau.

"Bibi sudah bahagia disana noona. Kau harus ingat bahwa ia selalu memperhatikanmu dari atas sana, dan ia selalu ingin kau tersenyum. Bukankah bibi selalu bilang bahwa senyummu itu manis?"

Si wanita tersenyum tipis mendengar kalimat panjang dari pria yang merupakan sepupunya.

"Jungkook-ahh.. Apa aku salah jika jatuh cinta pada sahabatku sendiri?"

"Tentu tidak. Memangnya kenapa harus salah?"

"Karena dia mencintai orang lain."

"Awalnya aku hanya mengagumi dirinya dan kami berteman seperti biasa, namun lama kelamaan aku merasa nyaman dan jatuh cinta padanya. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini selain pada dirinya. Hanya dia."

Feel it Again [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang