FiA - 4 -

410 75 5
                                    


Pagi ini Suzy sudah berpakaian rapi, ia berniat mengunjungi pusara sang ibu. Suzy memang rutin mengunjungi tempat itu sejak empat tahun yang lalu. Sedari kecil ia hidup bersama ibunya, Bae Soo Hee. Ia tak pernah tahu siapa nama ayahnya dan bagaimana rupa sang ayah. Selama hidup ibunya tak pernah berbicara tentang ayahnya, dan Suzy pun tak pernah berniat untuk menanyakannya. Baginya Soo Hee adalah sosok ibu juga ayah.

Sebelum pergi ke pusara Soo Hee ia mampir sebentar untuk membeli bunga Lily putih kesukaan sang ibu. Bunga yang cantik, bersih juga suci seperti bagaimana sosok sang ibu di matanya.

"Suzy!!!", teriak seorang wanita yang berlari ke arahnya

"Lee Hyeri? Kau sedang apa berkeliaran disini?", tanya Suzy bingung melihat sahabat nya berkeliaran di tempat yang sejujurnya begitu jauh dari tempat tinggal sang wanita

Hyeri mengatur nafasnya sebelum menjawab "Aku diturunkan secara paksa oleh Kim Seokjin, senior kita yang sok tampan."

Suzy mengernyitkan dahinya, lalu bertanya "Bagaimana kau bisa dekat dengannya?"

"Semalam aku mabuk dan entah bagaimana aku berakhir bersamanya. Awalnya dia bersikap baik ingin mengantarku tapi di tengah jalan ia malah menurunkan ku. Dasar pria tak bertanggung jawab. Sejujurnya aku heran mengapa sahabatku tergila-gila padanya.", gerutunya panjang lebar

"Hmm Suzy-ahh tolong rahasiakan hal ini ya.. Aku tak mau yang lain tau, apalagi Jiyeonie.", ucap Hyeri dengan nada serius

Suzy memandanganya sebentar lalu mengangguk pelan sebagai balasan.

"Hmm kau mau ke pusara ibumu?", tanya Hyeri yang dijawab anggukan pelan oleh Suzy

"Aku ikut. Aku ingin mengunjungi bibi juga.", seru Hyeri dengan semangat

Suzy hanya melirik malas lalu melanjutkan perjalanannya menuju pusara Soo Hee yang hanya tinggal beberapa langkah lagi dengan Hyeri yang setia mengekor di belakangnya.

Setelah sampai ia langsung meletakkan bunga nya lalu berdo'a juga meminta restu untuk kelancaran hari-harinya. Di sampingnya Hyeri melakukan hal yang sama dengan yang Suzy lakukan.

Semua sahabat Suzy memang mengetahui tentang keluarganya, namun yang mengenal sang ibu hanya Hyeri dan Jinri saja, karena keduanya sudah berteman bersama Suzy sejak kecil.

"Suzy-ahh apa kau tak penasaran dengan ayahmu?", tanya Hyeri hati-hati

Suzy terdiam menatap pusara Soo Hee, lalu menajawab "Tidak. Aku tak pernah ingin mempunyai ayah."

***
Jiyeon menatap kedua insan yang bermesraan di depannya dengan jengkel. Sial. Tidakkah mereka sadar bahwa ia ada di depan mereka dan heii ini tempat umum, apa mereka tak punya malu bermesraan depan umum? bahkan sekarang keduanya berciuman dengan sangat bergairah. Gila!

"Sewa kamar sana! Benar-benar tak tahu malu bermesraan di tengah ramainya manusia.", ucap Jiyeon sedikit berteriak

Kedua manusia di depannya malah cengengesan tak jelas, membuatnya semakin murka dan ingin menyiram wajah mereka dengan kuah ramyeon di mangkuknya.

"Ada apa ribut-ribut?", tanya Jiyoung yang datang sembari menggandeng si pria secerah matahari, Jung Hoseok

Jiyeon memutar bola matanya malas. Ini sih namanya double kill! Pasangan di depannya saja sudah membuat ia gila apalagi ditambah dengan pasangan yang baru saja datang ini. Rasanya ia ingin pindah planet saja.

"Dia marah karena tak bersama pasangannya. Jiyeon memang selalu iri karena aku bisa bersama kekasihku.", ucap si wanita berkulit seputih susu, On Wendy.

Feel it Again [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang