•
•Wanita Kang itu terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Dari luar seorang pria berdiri memperhatikannya dengan tatapan sendu.
Perasaan bersalah menguar di hatinya, terasa begitu perih memikirkan apa yang dia lakukan pada wanita yang selalu menatapnya dengan pandangan berbinar, wanita yang jelas sudah memberikan hati padanya.
Bodoh. Gila. Brengsek. Pembunuh. Makian itu pantas ia dapatkan. Tapi apa semua ini murni kesalahannya? Bukankah Suzy juga harus bertanggung jawab atas semua ini? Ya, semua tak akan sampai seperti ini jika saja bukan karena Suzy.
Kedua tangan Jimin mengepal sempurna, matanya memancarkan kesedihan juga kebencian. Pria itu berbalik pergi meninggalkan tempat yang membuatnya bisa melihat Seulgi.
***
Malam ini Seoul di guyur hujan yang cukup deras, semua orang akan lebih memilih untuk diam di dalam rumahnya daripada bepergian keluar. Namun tidak untuk Suzy, wanita itu sudah bersiap untuk pergi ke rumah sakit, biarpun Seulgi belum sadar dan belum diperbolehkan untuk dibentuk tapi ia ingin menjaganya dari luar ruangan. Ia tak ingin meninggalkan sahabatnya sendirian."Kau mau kemana?"
Taehyung berdiri di hadapan Suzy dengan payung di tangannya, baju nya sedikit basah mungkin terkena air hujan.
"Aku ingin menjaga Seulgi."
Taehyung mengalihkan tatapannya pada air hujan lalu kembali menatap Suzy, "Hujan cukup deras, besok saja. Disana juga ada banyak orang yang menjaganya."
"Tidak bisa Tae.. aku ingin menjaganya, sekalipun ada orang disana aku ingin ikut menjaganya juga. Aku tak memintamu untuk mengantarku, aku bisa pergi sendiri."
Taehyung mendesah pelan "Kau memang keras kepala."
"Kajja." Taehyung mengajak Suzy untuk segera bergabung dengannya berlindung di bawah payung
Suzy menatap payung yang kini menaungi Taehyung dan dirinya. Payung ini hanya untuk satu orang tapi Taehyung memaksakan nya untuk dua orang.
Suzy melirik pada Taehyung, pria itu memastikan Suzy agar tak kebasahan, namun membiarkan pakaiannya sendiri terkena air hujan. Suzy merasa beruntung memiliki Taehyung. Pria ini baik, berbeda dengan ayahnya. Haruskah Suzy melupakan semua kesalahan sang ayah? Apa jika Suzy melakukan itu ibunya akan merasa tenang disana?
"Aku tahu aku sangat tampan bukan?" Taehyung mengerling pelan lalu tertawa saat Suzy memukul lengannya pelan sembari menunduk menyembunyikan senyumnya
Pemandangan itu membuat Jimin mengeratkan pegangannya pada stir mobil. Jimin benci. Wanita itu terlihat begitu tenang dan tak merasa bersalah sama sekali. Padahal semua ini berawal darinya. Sialan.
Kedua orang itu memasuki mobil Taehyung kemudian berlalu meninggalkan kawasan apartement Suzy. Dari belakang Jimin terus mengikutinya dengan perasan benci yang semakin menjadi-jadi.
"Kau harus mati. Kau harus merasakan apa yang Seulgi rasakan. Dasar jalang sialan." Racau Jimin sembari mengemudi dengan ugal-ugalan
Tanpa sadar Jimin menekan gas nya kuat sampai menubruk mobil Taehyung di depannya, mendorongnya sampai mobil yang dikendarai Taehyung oleng ke samping dan kedua mobil itu jatuh ke jurang.
Salah satu dari mobil itu meledak dan terbakar.
***
Jungkook buru-buru pergi setelah mendapat kabar bahwa Taehyung terlibat kecelakaan parah dan dilarikan ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel it Again [COMPLETE]
FanficSuzy tak percaya cinta. Selama ini ia hanya bermain-main dengan para pria, ia tak pernah benar-benar serius menjalin hubungan. Ia sering menandai para pria tampan dan kaya untuk menjadi targetnya, wanita itu hanya ingin menaklukannya. Membuat mereka...