FiA - 34 -

140 34 5
                                    


Kim Tae Woon memandang sendu pada putra nya yang terlihat lebih pendiam sejak kecelakaan minggu lalu.

"Taehyung.."

Tae Woon duduk di samping anaknya yang setiap hari selalu diam di taman sembari memandangi photo Suzy.

"Appa mengerti, kau pasti sedih kehilangan kekasihmu, tapi Taehyung-ahh, Suzy disana akan ikut sedih melihatmu seperti ini."

"Appa.. kau tak merindukan putrimu?" Taehyung bertanya sembari menoleh menatap ayah nya yang terlihat terkejut dengan pertanyaannya

"Putrimu dari Bae Soo Hee." Jelas Taehyung

"Apa maksudmu Taehyung?"

Taehyung mengalihkan kembali tatapannya pada photo Suzy yang disimpan di atas nakas samping tempat tidurnya sembari Taehyung tersenyum tipis "Suzy putrimu appa.. ia putri Bae Soo Hee yang appa tinggalkan."

"Appa tak mungkin melupakan putrimu kan?" Taehyung menatap Tae Woon, menunggu respon sang ayah

"Darimana kau tau tentang Soo Hee?"

"Eomma memberitahu segala tentang hubungan mu dan wanita itu, dia juga memberitahu tentang Suzy yang merupakan putri mu. Selama ini tanpa sepengetahuan mu Eomma selalu mengawasi kehidupan mereka, Eomma memastikan agar wanita itu tak mendekati keluarganya, tak mendekatimu, appa."

"Sejak awal Suzy datang Eomma sudah tau dia anakmu, tapi dia diam, Suzy merendahkan sesuatu untuk keluarga kita dan Eomma ingin tau rencana nya. Sayangnya Eomma pergi lebih dulu, dan ia memintaku untuk menghentikan Suzy, meminta maaf padanya, dan memberitahu Appa tentangnya."

"Appa.. aku sangat mencintainya.. aku sangat ingin menjadikannya sebagai menantu mu, tapi—tapi ternyata ia adalah saudaraku, ia adik ku."

"Dan saat ini aku tak tau ia sedang apa, apakah ia baik-baik saja, apa ia terluka, apa ia sudah makan, dan apakah ia masih hidup.."

Taehyung menunduk terisak pelan, air mata nya berjatuhan membasahi celana nya.

Dalam diam Tae Woon juga menangis, menangis membayangkan Suzy yang baru ia ketahui sebagai putrinya kini entah dimana dan bagaimana.

***
Wendy buru-buru bangkit ketika Seulgi bangun dari ranjang nya. "Kau mau kemana Seulgi-ahh?"

"Aku ingin berjalan-jalan. Rasanya bosan seharian diam di atas ranjang."

"Aku tau, tapi kau masih sangat lemah." Wendy menatap sendu pada Seulgi yang diam termenung, "Tunggu sebentar, aku akan mencoba meminta ijin pada perawat. Jangan kemana-mana." Titah Wendy memperingati sahabatnya

Tak berselang lama Wendy kembali bersama seorang perawat yang membawa kursi roda. "Ayo, aku akan menemanimu."

Wendy membantu tubuh ringkih Seulgi untuk pindah ke kursi roda.

"Terimakasih." Ucap Wendy pada perawat yang membantunya

"Kau mau kemana?" Wendy bertanya sembari mendorong pelan kursi roda yang dinaiki sahabatnya

"Apa boleh pergi ke taman?"

"Tentu boleh, udara segar di taman bagus untukmu."

Tak butuh waktu lama untuk bisa sampai ke taman, Wendy langsung mendudukan diri di bangku yang tersedia.

"Kau pasti ingin cepat pulang kan? Cepatlah sembuh kalau begitu. Tenang, pria itu tak akan mengganggumu, kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu, ah dan untuk tempat tinggal..hmm kau akan tinggal bersamaku."

Feel it Again [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang