FiA - 18 -

215 39 7
                                    


Wendy memicingkan matanya begitu melihat Min Yoongi, pria yang diincar nya terlihat berbicara serius dengan Park Jimin. Ia tak mendengar apa yang mereka bicarakan, namun raut wajah calon kekasihnya benar-benar serius, dan lagi wajah yang ditunjukkan Jimin benar-benar berbeda, terlihat bengis. Wendy jadi ngeri sendiri melihat nya, apalagi ketika si pria yang dikenal soft tersebut menunjukkan smirk nya.

Apa Park Jimin mempunyai kepribadian ganda? Atau mungkin mempunyai saudara kembar? Wendy jadi pusing sendiri memikirkan ini.

Wendy tak ingin melewatkan sesuatu, ia berusaha memfokuskan diri juga mencoba sedikit mendengar percakapan keduanya. Samar-samar ia bisa mendengar nama salah satu sahabatnya disebutkan oleh Min Yoongi dengan cukup keras. Setelahnya ia melihat juga mendengar Jimin tertawa keras, tawa yang terdengar jahat. Astaga ia jadi merinding sendiri mendengarnya. Sebenarnya apa yang mereka bicarakan sampai menyebut nama sahabatnya?!

Lokasi Wendy saat ini sedang berada di sekitar area club milik Joohyuk. Ia berniat masuk namun tak jadi ketika melihat perawakan pria yang dikenalnya. Alhasil ia disini, berdiri memperhatikan kedua pria di depan sana.

Wendy yang terlalu fokus memperhatikan tak sadar kalau saat ini dirinya juga sedang diperhatikan oleh seseorang.

"Sedang menguping nona Son?", sindir seseorang yang berjalan sembari menyilangkan kedua tangan nya di depan dada. Menatap sinis Wendy yang langsung menoleh terkejut.

"Siapa kau?", tanya Wendy sedikit cemas

Orang yang menyindir nya langsung mengulurkan sebelah tangan nya, "Jane. You can call me Jane.", ucapnya dengan smirk tipisnya

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa menguping itu tak baik. Jadi..mengapa tak bergabung kesana?", tanya Jane dengan senyuman sinis

Wendy melirik sebentar ke tempat dimana Jimin dan Yoongi berbincang tadi, keduanya sudah hilang entah kemana, hal itu membuat Wendy menghela nafas lega karena keduanya sudah pergi dan ia tak ketahuan menguping.

"Aku tak menguping. Aku hanya---hanya--hanya memastikan apakah mereka temanku atau bukan.", jawab Wendy dengan sedikit gugup

Jane tertawa keras, tawa yang berhasil membuatnya merinding. Lalu setelahnya berhenti dan menatap nya datar. "Kau tak pintar berbohong nona.", ucapnya yang membuat Wendy gelagapan

"I don't like mouse.", ucap Jane membuat Wendy mengernyit heran. Apa maksud si wanita ini?

Setelah mengucapkan itu seseorang memukul tengkuknya membuat ia langsung tak sadarkan diri.

Ia hanya berharap semoga ia tak tiba-tiba bangun di alam lain.

***
Suzy mengirim pesan di grup, menyuruh semuanya untuk berkumpul di ruangan VIP club milik Joohyuk. Namun sampai detik ini hanya ia dan Jinri yang ada disini. Sudah dua jam ia dan Jinri menunggu namun tak ada satupun dari yang lainnya datang. Tak ada yang membalas namun mereka semua membaca pesan nya. Ia jadi bertanya-tanya, apa persahabatan mereka selama ini tak berarti apa-apa? Semua nya sibuk dengan urusan pribadi, padahal ia ingin mereka berkumpul bersama karena sudah lama tak berkumpul.

"Aku ingin pulang saja Suzy-ahh. Mereka tak akan datang. Sialan.", ucap Jinri sembari menenggak habis wine di gelasnya

Suzy mendesah pelan lalu berdiri meninggalkan ruangan tanpa menyahuti kalimat Jinri.

"Aku yang ingin pulang kenapa malah ia yang mendahuluiku? Aishh Suzy tunggu!!", teriak Jinri cukup keras

Suzy mengernyit heran saat sampai di parkiran melihat mobil Wendy melewatinya namun yang menyetir bukan seseorang yang dikenalnya. Ia mencoba mengucek matanya untuk memastikan bahwa ia tak salah mobil. Dan benar saja ia bahwa itu mobil Wendy karena ia hafal plat nomornya. Mengapa orang lain yang mengendarainya? Kemana Son Wendy?

Feel it Again [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang