Chapter 9

802 88 3
                                    

Erwin menarik lengan Levi menjauh dari sungai, mereka masuk ke dalam hutan dengan para penjaga yang masih mengejar mereka, pasti asap dari apilah yang mengundang mereka datang ke tepi sungai, Erwin sudah memprediksi kalau ini akan terjadi, namun tidak masalah, Erwin menghabiskan sepotong ikan dan tubuh nya sedikit bertenaga karena sudah di isi makanan.

Sementara Levi tampaknya kesulitan melangkah ketika Erwin terus menarik tangannya, langkah kaki Erwin begitu lebar dan panjang, sangat sulit bagi Levi untuk berlari menyeimbangi nya.

Sadar akan hal itu, Erwin langsung mengangkat tubuh Levi lalu berlari lebih cepat dari sebelumnya, beberapa dari mereka kembali menembakkan peluru dan membuat Erwin hampir terjatuh karena peluru itu hampir mengenai kepalanya, namun yang terkena hanyalah helaian rambut pirangnya yang tertiup angin.

Erwin sesekali menengok ke belakang, dan mereka masih mengejar, jumlahnya tidak bisa di bilang sedikit, Erwin mulai panik namun ia terkejut ketika Levi berteriak.

"Erwin, jurang!"

Namun Erwin tidak sempat menghentikan dirinya, mereka berteriak dan terjatuh dari ketinggian yang tidak main-main tinggi nya, Erwin memeluk tubuh kecil Levi lalu menutupi kepalanya dengan kedua tangannya, dan tepat setelah mereka mendarat di tanah keras, kepala Levi yang seharusnya bisa saja terbentur dan tak terselamatkan berhasil selamat karena kedua telapak tangan Erwin menahannya, sementara pria pirang itu tidak sadarkan diri dengan banyak darah di kepala nya.

Levi lagi-lagi panik, ini sudah yang kedua kalinya si pirang itu menyelamatkan nyawa nya dan hampir membuat dirinya sendiri kehilangan nyawa.

Levi sudah tidak bisa berfikir apapun untuk menyelematkan Erwin, ia menyobek sebagai baju nya untuk menutupi luka Erwin agar darah nya tidak terus menerus keluar, namun sobekan baju itu tidak dapat menghentikan pendarahan Erwin, di sini tidak ada obat, tidak apapun untuk menyembuhkan Erwin, Levi memutar otak, apa saja yang dapat menyembuhkan Erwin.

Ia melihat kesana kemari dengan nafasnya yang terengah-engah, dan ia menghela nafas lega ketika melihat tanaman obat yang lumayan jauh di depan nya, namun jika di lihat-lihat itu tidak terlalu jauh.

Levi bangkit dan hendak berdiri, namun tubuhnya langsung ambruk begitu saja, kakinya mati rasa dan tidak bisa di gerakan.

Levi mencoba menggerakkan kaki nya, upaya apapun ia lakukan untuk menggerakkan kaki nya itu.

"Apa yang terjadi!" Sentaknya pada diri sendiri, namun ia tidak bisa terus memperhatikan kaki nya karena harus mengobati Erwin yang sekarat.

Dengan segera Levi menyeret tubuhnya pada tanaman obat tersebut, membutuhkan waktu cukup lama sampai pada akhirnya ia kembali pada Erwin dan mengobati kepala nya.

Setelah selesai mengobati pria pirang itu, Levi langsung menidurkan tubuhnya di samping tubuh Erwin, lalu ia mulai terisak ketika mengingat wajah ibu dan adiknya, apakah mereka mencari keberadaannya? Apakah mereka tahu kalau anaknya sedang membutuhkan pertolongan?

Air matanya terus mengalir meskipun Levi tidak ingin menangis lagi, ia benar-benar merutuki kehidupan nya yang teramat sial, entah mengapa hal seperti ini bisa terjadi pada hidupnya yang terbilang biasa-biasa saja.

Namun Levi tersentak ketika ada seseorang yang mengusap air mata di wajahnya dengan penuh kasih sayang, menghapus air mata itu hingga benar-benar menghilang.

"Jangan menangis, kita akan selamat.." lirih Erwin, memberikan senyuman paling tulus nya yang tidak pernah di lihat oleh Levi, namun setelah nya pria pirang itu kembali memejamkan matanya seolah kejadian sebelumnya hanyalah ilusi Levi.

Atau Erwin sedang mengigau?

Levi terdiam di tempatnya, menatap wajah Erwin yang tampak tenang ketika ia tertidur pulas, tidak ada kerutan dahi di wajahnya, tidak ada tatapan tajam yang menyeramkan ataupun seringai licik yang menyebalkan, pria itu sangat damai seperti air yang mengalir di sungai, tenang tanpa arus yang deras, indah dan menenangkan ketika melihatnya.

His Evil [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang