Chapter 12

805 83 8
                                    

Satu minggu berlalu dan akhirnya Levi mulai terbangun dari tidur panjangnya ketika melihat sinar mentari yang masuk melalui celah-celah jendela.

Levi menggeram rendah ketika merasakan sakit di dada nya, namun hal yang paling membahagiakan nya adalah kakinya yang sekarang bisa ia gerakan, ia sempat berfikir kalau dirinya akan lumpuh total.

Levi memandang sekeliling, ia pikir dirinya sedang berada di rumah sakit, namun di ruangan itu tak ada pasien lain selain dirinya, dan saat ia menoleh ke arah jendela, ia hanya bisa melihat pemandangan hutan saja, dan ia kenal dengan halaman rumah itu.

"Ternyata sudah sampai di rumah Erwin ya, aku selamat.." lirihnya, bernafas lega karena ia tidak mati di tangan Zeke, Erwin pasti tepat waktu untuk menolongnya, apakah dia baik-baik saja sekarang?

"Halo omega, apa kamu baik-baik saja?"

Suara yang terdengar bersahabat membuat Levi menoleh dan mendapati seorang wanita berkacamata dengan pakaian putih dokter yang rapi serta name-tag yang bertuliskan Hange Zoe.

"Ya, kurasa begitu" jawab Levi dengan wajah datar.

"Kalau begitu, kau harus mempersiapkan diri untuk upacara pernikahan mu dengan Tuan muda Smith besok"

Levi hampir saja kembali pingsan, lantas ia menatap sang dokter dengan wajah marah. "Aku tidak mau menikah dengannya!"

Dokter bernama Hange itu tersenyum prihatin. "Namun ini perintah langsung dari Tuan muda Smith, sekeras apapun kamu menolak, dia akan tetap pada pendiriannya, kamu harus menikah dengannya"

Levi menunduk, ternyata Erwin tidak bisa benar-benar berubah, ia tetap egois.

"Besok akan ada perias yang datang kemari pagi-pagi sekali, dan kamu bisa pergi mandi karena luka jahitan nya sudah mengering, kamu tidur sampai satu minggu penuh"

Levi mengangguk, ia juga tidak nyaman dengan tubuhnya yang belum ia bersihkan.

"Ngomong-ngomong, apa aku boleh berjalan-jalan di sekitar rumah?" Tanyanya, karena rasanya ia ingin menggerakkan kaki nya.

"Tentu, tapi kembali lah kesini, dan bawa petunjuk arah ini bersamamu, kamu akan menemukan ruangan ini jika kamu tersesat"

Levi mengambil benda yang mirip dengan kompas tersebut, ada nama Smith di belakangnya, tampaknya kompas itu hanya berlaku di dalam rumah Erwin saja.

"Terima kasih" ucap Levi, yang langsung menyimpan kompas itu di atas meja kecil sementara dirinya langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Bajunya sudah ada di atas ranjang!" Teriak Hange dari luar, yang di balas gumaman Levi yang tidak jelas karena teredam shower air.

Levi keluar dari kamar mandi dan segera memakai pakaiannya yang berupa switer pink dan celana pendek di atas lutut, namun dia tampak seperti anak yang tidak memakai celana karena switer itu menutupi celana pendeknya.

Tidak mempedulikan hal itu, Levi akhirnya mengambil kompas dan mulai berjalan-jalan di sekitar rumah Erwin, benar-benar membuatnya pusing karena dinding-dinding terus berpindah, seolah ruangan itu terus berputar seperti komedi putar yang kehilangan kendali.

Levi sampai di ruangan yang penuh dengan lukisan-lukisan di dinding, tampaknya lukisan itu adalah lukisan asli yang di beli dari seniman aslinya.

"Hebat.." puji Levi, ketika melihat lukisan Van Gogh di sana.

Ia terus menelusuri lukisan-lukisan itu, sampai pada akhirnya ia berada di ruangan yang penuh dengan buku-buku tebal.

"Apa itu perpustakaan?" Levi bertanya-tanya sambil mengambil satu buku yang sudah sangat usang, buku aneh yang berjudul cara tersenyum, apakah Erwin begitu membutuhkan buku ini hanya untuk tersenyum? Kalau di pikir-pikir memang di perlukan, karena setiap kali ia tersenyum, yang terlihat hanyalah seringai bak serigala yang hendak menerkam domba.

His Evil [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang