Chapter 5

1.1K 101 5
                                    

Levi terbangun dari tidurnya entah jam berapa, entah ini pagi atau malam karena ia terlalu malas bangun dari tempat tidurnya, ia sedikit bersyukur karena Erwin tidak menggantung nya lagi dengan borgol.

Ngomong-ngomong soal Erwin, ia jadi teringat kejadian beberapa jam yang lalu, ketika Erwin dengan sinting nya menyetubuhi Levi tanpa rasa ampun, bahkan sampai membuat kepala Levi pusing.

Cairan milik Erwin bahkan masih tersisa di dalam lubang nya yang lengket, ia ingin membersihkan lubang anus nya, namun sekali lagi, ia terlalu malas dan lelah hanya untuk beranjak dari atas ranjang.

Ia membutuhkan waktu istirahat lebih banyak lagi, dan akhirnya ia hanya memejamkan matanya saja.

Dan setelah ia merasa sedikit puas dengan memejamkan mata, pria kecil itu akhirnya memilih untuk bangkit dari tempat tidur dan berjalan mencari pakaian, pakaian apapun yang ia temukan langsung ia pakai untuk menutupi tubuhnya yang telanjang bulat, dan setelahnya pria kecil itu menuju pintu keluar kamar yang ternyata masih susah di buka, bahkan ada listrik yang menyengat lengan nya seolah pintu itu di buat hanya untuk Erwin dan hanya
Erwin-lah yang bisa membuka nya.

Levi menggeram kesal sambil menendang-nendang pintu yang ternyata sekeras baja, ia terus menendang-nendangnya dan berteriak memaki Erwin Smith yang telah mengurung nya di sini.

Saat tendangan berikutnya ia layangkan, tiba-tiba pintu nya terbuka sehingga membuat Levi yang terlalu keras menggunakan tenaga langsung tersungkur ke depan dan mencium lantai tepat di ambang pintu keluar.

Levi bisa melihat Erwin yang menaikkan sebelah alisnya saat melihat Levi yang masih mencium lantai, sampai pada akhirnya pria kecil itu berdiri dan menatap Erwin dengan tajam.

"Kau akan membayar semuanya, Smith!" Sentak Levi.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Erwin yang keheranan. "Mau kabur dan mendobrak pintu? Kau tidak tahu ya seberapa keras pintu ini?" Erwin menggedor-gedor pintu tersebut.

Levi menggeram. "Aku tahu!" Sentaknya, karena ia bisa merasakan kakinya yang langsung kesakitan setelah menendang-nendang pintu tersebut. "Aku hanya ingin melampiaskan kemarahan ku pada sesuatu, dan pintu kamar sialan mu itu sangat cocok, dan sekarang, aku ingin kembali ke sel bawah tanah, antar aku kesana, atau lebih bagus lagi antar aku pulang saja"

Erwin menghela nafasnya. "Lagi-lagi sel bawah tanah, apa bagusnya berada di tempat gelap, lembab dan berbau lumut itu?"

"Setidaknya di sana tidak ada dirimu!"

"Percuma saja, setiap kali aku ingin memakai mu, aku akan mengambil mu dari sel bawah tanah dan membawamu kembali ke kamarku, jadi lebih baik kau tinggal di kamarku saja dan menjadi boneka gantung ku lagi"

Levi melayangkan satu kakinya hendak menendang Erwin, namun dengan sigap Erwin langsung menahan kakinya dan sedikit memutarnya sehingga membuat Levi memekik.

"Lepaskan aku!"

Erwin tertawa, suara tawa nya begitu mengejek sehingga Levi ingin memukul rahang nya.

"Sudah aku bilang, kau tidak bisa melawanku, kenapa tidak pasrah saja?" Ujarnya, seraya menarik lengan Levi untuk pergi dari kamarnya bersama-sama, Levi berfikir kalau Erwin akan kembali mengajaknya masuk, namun pria itu malah menarik tangan Levi menuju lorong gelap yang entah dimana ujungnya, Levi berharap bisa bertemu lagi dengan Dennis dan Moblit.

"Levi, aku mempertaruhkan mu pada keluarga Yeager, mereka bisa mendapatkan mu jika mereka berhasil menemukan tanaman Mistletoe yang aku pinta"

Levi melotot. "Aku bukan uang yang bisa seenaknya kau pertaruhkan, apalagi memberikan ku pada orang yang tidak aku kenal!" Sentaknya.

His Evil [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang