"Akhh__, Jo__."
Desahan kembali lolos dari bibir Alexa yang sudah membengkak akibat dari perbuatan Jonathan. Ia melengkuh panjang ketika penyatuannya dan Jonathan terjadi pagi ini.
Setelah satu fakta mencengangkan yang Jonathan jabarkan dihadapannya, Alexa sempat ragu untuk melakukan ini, namun Jonathan berhasil meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja. Ia berjanji akan bertanggung jawab atas kebahagian yang Alexa dambakan. Mereka sepakat untuk tidak memikirkan sesuatu yang belum terjadi, dan lebih memilih menikmati waktu bahagia keduanya."Lex, kenapa masih sangat sempitth__," erang Jonathan sembari terus mendesakan miliknya.
Sahutan desahan beriringan dengan sahutan burung yang berkicau terasa indah untuk keduanya di pagi ini.
Desakan serta sentakan yang Jonathan berikan mampu meruntuhkan segala keraguan yang menyelimuti Alexa. Ia mempercayakan semua pada Jonathan, seperti apa yang telah Jonathan janjikan padanya."Jonathan__, ak--aku," Alexa menggelengkan kepalanya.
Puncaknya akan segera datang menyapa untuk kesekian kalinya."Bersama__, aakhhh__."
Keduanya mendesah berat bersama. Jonathan mendongakkan kepalanya dan membenamkan miliknya lebih dalam lagi untuk memastikan bahwa keinginannya dan Alexa akan segera terwujud. Mereka mendamba kehadiran si kecil yang mampu menguatkan perasaan masing-masing.
Setelah beberapa saat, Jonathan melepaskan penyatuan mereka dan menjatuhkan tubuhnya disebelah tubuh Alexa. Ia memeluk tubuh polos Alexa dan membenamkan kepalanya di ceruk leher Alexa.
Leher Alexa terasa geli merasakan gesekan hidung dan deru nafas Jonathan yang menyambangi permukaan kulitnya."Jo," panggil Alexa.
"Eum," gumam Jonathan.
"Apa masih ada sesuatu yang kamu tutup-tutupi dari aku?" tanya Alexa.
Jonathan membenarkan posisi tubuhnya untuk menatap wajah Alexa dari samping. Tatapan Alexa kosong mengarah pada langit-langit kamarnya.
"Ada. Tapi saya tidak akan mengatakannya hari ini, saya akan mengatakannya di lain waktu," ucapnJonathan.
Kini ia membelai pipi Alexa dan membawanya untuk bertatapan dengannya.
"Airmata kamu sudah banyak keluar tadi, jadi saya akan menceritakannya nanti."
"Kapan?" tanya Alexa.
"Nanti sayang," ucap Jonathan sembari mengecup pipi Alexa dengan gemas.
"Sudahlah kita jangan membahas ini terus, saya ingin kita menikmati hari-hari bahagia kita. Kamu mau kan," tanya Jonathan.
Alexa sebenarnya masih penasaran. Cerita apa lagi yang Jonathan sembunyikan? Apakah kebenaran itu akan kembali menguras air matanya?
Aahh entahlah, Alexa belum ingin memikirkan itu terlalu jauh. Benar kata Jonathan, mereka harus menikmati hari-hari bahagia mereka ketika tuhan masih mengizinkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Blood [ END ]
Vampire● Mencintaimu adalah keputusanku, dan kehilanganmu adalah keputusasaanku ● "Lex tolong kali ini dengarkan aku, semua golongan mereka itu jahat," ucap Glenn sembari mencoba menahan lengan Alexa. Alexa sedang mengemasi pakaiannya. Ia akan tinggal mene...