5. Blood, but not yours .

164 88 9
                                    

Sekitar pukul 19.00 KST, Alexa telah kembali kerumahnya. Ia di antarkan oleh Jonathan, tetapi karena Jonathan harus bertemu klien lagi setelah ini, maka ia menolak ketika mendapat tawaran untuk singgah sebentar di rumah Alexa.

Saat Alexa memasuki rumah, ia langsung di sambut oleh Jeniffer yang berada di balik pintu.
Tatapan Jeniffer seperti menyiratkan tanya atas apa yang baru saja ia lihat.

"Kekasihmu?" tanya Jeniffer.

Alexa tidak segera menjawab, sebab ia terlalu malu jika Jeniffer tahu kalau ia pacaran hanya setelah mengenalnya beberapa hari saja.

"Bukan Eonnie, dia hanya atasanku. Tadi ia sekalin bertemu klien di daerah sekitar sini, makanya sekalian mengantar aku pulang" elak Alexa.

Jeniffer hanya nenanggapinya dengan anggukan, kemudian berlalu kembali menuju ruang TV.
Alexa mengekori di belakang kemudian ikut mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu mereka.

"Eonnie" panggil Alexa.

Jeniffer tidak menjawab, ia hanya mengarahkan pandanggannya untuk menatap Alexa sebagai jawaban dari seruannya.

"Sejak kemarin Glenn selalu menghubungi ponselku, aku tidak yakin jika aku terus menghindar, ia tidak akan langsung datang kemari" ucap Alexa.

"Biarkan saja. Kau bisa mengatakannya jika aku berada disini sekarang, aku ingin menyelesaikan semua ini dengannya".

Jeniffer berucap dengan tatapan kosongnya. Ia sudah memutuskan bahwa berpisah dengan Glenn mungkin memang jalan yang harus ia ambil.
Ia tidak ingin terus berusaha untuk mendekati Glenn, tetapi ternyata ada nama lain di hatinya.

"Maksudnya Eonnie akan mengakhiri hubungan dengan Glenn?" tanya Alexa dengan wajah terkejutnya.

Jeniffer terkekeh lirih. Kemudian menatap Alexa dengan jengah.

"Untuk apa aku menjalin hubungan dengannya Lex, jika ada nama gadis lain di dalam hatinya. Brengsek bukan" ketus Jeniffer.

Tentu hal itu membuat Alexa terkejut, sebab Jeniffer adalah gadis yang sangat jarang mengumpat, sangat lembut tutur sapa nya.
Jika Jeniffer sudah sampai seperti ini, berarti kesalahn Glenn memang sangatlah fatal.

"Sudah biarkan saja dia mau kemari atau tidak. Oh iya Lex, bisa kah aku meminjam bajumu untuk malam ini, semua pakaianku sudah aku kemasi di dalam koper" ucap Jeniffer.

"Iya boleh Eonnie, tinggal ambil saja di lemari atas nanti ya" Alexa berucap dengan tersenyum.

Jeniffer juga membalas senyuman itu. Ia begitu membenci kenyataan bahwa Glenn mencintai gadis lain, dan gadis itu kini berada tepat di hadapannya. Tetapi entah mengapa saat ia melihat senyum Alexa, semua kebencian itu terasa hilang. Memang sesayang itu Jeniffer pada Alexa, ia sudah menganggap Alexa layaknya adik kandung sendiri.

.

Saat ini Jeniffer dan Alexa sedang memasak bersama di dapur. Mereka hendak membuat sup rumput laut. Sebenarnya tidak ada yang berulang tahun hari ini, tetapi Jeniffer bersikeras ingin memasak itu, sebab ia ingin merayakan ulang tahunnya yang hanya tinggal menghitung beberapa hari lagi bersama Alexa. Ia ingin merayakannya lebih cepat karena mungkin tepat pada perayaan ulang tahunnya nanti, ia tidak bisa lagi bertemu dengan Alexa karena harus kembali ke Amerika.

Saat keduanya sedang asik memasak, tiba-tiba bel di rumah Alexa berbunyi. Karena Alexa sedang memotong timun, ia meminta Jeniffer untuk membukakan pintunya.

Sudah bisa di tebak, bahwa itu Glenn.
Ia teramat senang saat melihat gadis di hadapannya dalam keadaan baik-baik saja. Sebab sejak dua hari yang lalu, Jeniffer pergi tanpa memberi kabar sedikitpun, dan bahkan ia sampai mematikan ponselnya.
Glenn melangkah untuk memeluk Jeniffer, tetapi dengan cepat Jeniffer menjauh dan berjalan menuju ke dapur untuk melanjutkan sesi masaknya bersama Alexa.
Glenn tentu terkejut dengan tingkah kekasihnya.

Sweet Blood [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang