Part 1 : WHAT IS BETTER

99 4 0
                                    

Sebuah kata yang memulai
•CATATAN BAB INI

"Berurusan dengan Bekas luka di lutut ini.
Itu lebih baik dari pada
Garis tipis yang berada di pergelangan tangan.

Walaupun penuh kecewa dan air mata dalam menjalankan proses kehidupan yang buruk ini.

Setidaknya tidak ada pikiran untuk menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan kepada Sang Pencipta."

Ini adalah kata yang selalu aku ucapkan.
Tidak untuk terlihat baik, kuat atau takut dengan Tuhan.

Jujur, aku sudah muak, aku sudah tidak alasan Takut kepada nya lagi!

(Menghelai napas)

Aaaaku han-nya takut mati dengan sia sia saja!

Dan tidak mau orang lain melihatku seperti orang bodoh,
mengecap ku sebagai orang yang tidak bersyukur ke pada Nya.

S

eandainya,

Mau bawa-bawa nama Tuhan?
Emang nya mau Tuhan yang mana yang ingin kita bahas, karena kenyataan begitu banyak Tuhan di dunia ini?

Walaupun aku terkadang bingung dengan ribuan dan sejuta alasan, segala ke bisikan yang ada di telinga ku, yang selalu berputar-putar dikepala ku ini, membuat ku sangat lelah.

Penuh dengan pertanyaan:

"kenapa aku di lahir kan, jika hanya penderitaan yang di berikan kepada ku, salah apa aku dengan nya? Nyatanya
Nenek moyang ku yang bersalah, kenapa keturunan nya juga terhimbas atas dosa mereka, apa itu adil?, bukannya katanya dia maha adil?...
Adil yang di maksud adil apa?."

Ah sudahlah Mungkin Tuhan membenci ku sebagai manusia yang dia ciptakannya sendiri, aku sudah terbiasa dengan segala yang telah terjadi.
tapi aneh nya masih banyak yang percaya dengan ENTITAS..Jahat itu!

Jujur aku benci dengan MU!
Dalam Aku tiap hari menyembah ENGKAU, tapi kau tidak ada MEMBERIKAN JAWABAN, SEKEDAR KATA SERUAN ATAU JALAN YANG INGIN KAU BUKA KAN !!!
DISAAT AKU MEMBUTUH KAN ULURAN TANGAN DAN PELUKAN MU YA TUHAAAN..!!!

APA SESUNGGUHNYA KAU BENAR-BENAR ADA!!?

Oya kenalin Namaku DEEPARA.
DEAPA(RA). Artinya Cahaya. Tapi aku bingung Cahaya tapi hidupku sangat Gelap.

 Tapi aku bingung Cahaya tapi hidupku sangat Gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deva


Selamat datang karya keluh kesah ku.

Ku tulis dengan sebaik-baiknya, kurangkai sejelas-jelasnya,
dari ucapanku sampai dialog dan segala kalimat yang di ucapkan.

•••

GaiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang