GAIA: Hai, teman. Apa kamu tidak merindukan keluargamu? Tunggu, kenapa wajahmu terlihat penuh luka dan memar? Apakah ada seseorang yang menyakitimu?
Aku: Tidak ada yang menyakitiku. Aku terluka oleh harapanku sendiri. Aku pikir aku sudah terbiasa merasa mati rasa, ternyata aku hanya berpura-pura tidak merasakannya.
Ternyata, aku masih memiliki hati. Kenapa Tuhan memberikan perasaan ini kepada aku? Bukankah Dia tahu banyak manusia yang hancur karena perasaan seperti ini?
GAIA: Berhentilah melakukan tindakan bodoh ini. Apa kamu tidak merasakan sakit? Apakah kamu tidak ingin keluar dari kamar gelap ini?
Aku: (Dengan nada frustrasi) Apa kamu tidak mengerti? Apakah kamu tidak lelah terus-menerus mengatakan hal-hal yang sama sekali tidak membantu?
Aku hanya akan menjawab pertanyaanmu yang pertama. Aku tidak peduli dengan nasihatmu!
Aku tidak bisa berbohong. Ada rasa rindu, tapi bukan untukmu, Tuhan. Hatiku sudah hancur karena-Mu!
Aku ingin curhat tentang keadaanku:
Aku memang sudah bebas sekarang. Tidak ada mereka di sini.
Ternyata, kesendirian tidak selalu menyenangkan seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Aku merindukan suasana rumah yang ramai, meskipun kadang-kadang aku tidak suka dengan kebisingan itu.
Aku merindukan teguran saat aku menghabiskan waktu di atas kasur dengan ponselku. Aku rindu bercanda dengan mereka, membuat adik-adikku kesal dan menangis, meskipun pada akhirnya aku yang dimarahi. Mereka terlalu lucu.
Aku merasa sulit untuk mengungkapkan semua ini saat hatiku sangat membutuhkan kabar dari mereka, sehingga aku terbiasa terjaga sepanjang malam, berpikir tentang apa yang mereka lakukan di sana.
Saat aku mengirim pesan singkat yang hanya bertuliskan "P," mereka bertanya, "Ada apa?" Aku selalu menjawab, "Tidak ada, Papa," dan akhirnya aku bisa tertidur lelap, sambil menunggu transferan uang besok pagi.
Apa itu rindu? Mereka hanya sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Keluarga? Mereka telah menghancurkan segala sesuatu yang aku miliki hanya karena perilaku mereka yang tidak bisa memahami perasaan anaknya!
Memiliki orang tua yang sikapnya seperti bukan orang tua. Mereka masih mengirim uang bulanan, tapi itu bukan satu-satunya yang aku butuhkan.
Mereka bertanggung jawab atas semua tekanan dalam hidupku ini!
Cinta mereka hanya untuk anak-anak yang mereka banggakan. Apakah aku anak tiri sehingga perlakuan mereka tidak adil padaku?
Tapi Ibu pernah merekam video saat dia mengandung dan saat aku lahir.
Kenapa ayahku seperti tidak menyayangiku?
Aku rasa aku tidak pernah membuatnya marah, tapi dia selalu marah padaku. Semua kesalahan selalu dialamatkan kepadaku.
Aku merasa iri melihat tetangga atau anak-anak lain yang bisa bercanda dan berbagi cerita dengan ayah mereka. Mereka dibela dan didukung...
Kenapa hanya anak-anak lain dan adik-adikku yang mendapatkan itu?
Apakah aku tidak pantas? Aku dianggap kekanak-kanakan saat egoku memuncak menjadi kemarahan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaia
HumorDissociative Identity Disorder (DID), atau gangguan kepribadian ganda, adalah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang berbeda dalam satu tubuh. Kondisi ini biasanya berkembang akibat trauma berat...