Tentang Cia 20

117 2 0
                                    

Setelah sampai di mall, mereka langsung berjalan-jalan sekaligus berbelanja apa yang mereka mau, tapi tidak dengan Ana.

Sendari tadi Ana hanya diam dan melihat teman-temannya yang sedang berbelanja.

"kamu mau beli apa?" tanya Ravi.

"tas? sepatu? baju? hp baru? make up atau skincare?" lanjut Ravi.

Ana mendongkak menatap Ravi dan langsung menjawab.

"aku gak mau beli apa-apa Ken" jawab Ana dengan senyuman manisnya.

"kenapa gak mau?" tanya Ravi.

"belum butuh itu semua, lagian barang-barangku masih banyak yang belum kepake" jawab Ana.

"pokonya harus beli" ucap Ravi.

"gak ada penolakan sayang" Ravi memotong ucapan Ana.

Mereka pun kembali menghampiri teman-temannya yang sedang asik berbelanja.

Ravi tertarik dengan salah satu hoodie yang menurutnya akan bagus jika dipakai oleh Ana.

"Cia" panggil Ravi.

"apa?" tanya Ana.

"bagusan mana? ini apa ini?" tanya Ravi karena dia memberikan dua pilihan warna.

"bagusan yang cream si kalo menurut aku" jawab Ana.

"okeh makasih" ucap Ravi.

Lalu dia menyuruh salah satu karyawan untuk membungkus hoodie tersebut.

Kemudian Ravi menghampiri Ana yang sedang memegang sebuah baju couple berwarna abu muda dengan potongan yang bagus jika dipakai oleh Ana.

"kalo gue sama Ken couple pasti bagus" gumam Ana yang sayangnya harus terdengar oleh Ravi.

Sedangkan Ravi yang mendengar itu langsung menghampiri Ana dan merebut pakaiannya lalu menyuruh karyawan disana untuk membungkuskannya.

"eh itu bajunya gak dibeli mbak, saya lagi liat-liat aja " ucap Ana kepada karyawan tadi.

"jangan dengerin dia mbak, bungkusin aja jangan kelamaan" ucap Ravi.

"ish itu baju buat siapaa?" tanya Ana.

"buat kita" jawab Ravi.

"kenapa si masih gak mau bilang kalo mau apa-apa?" tanya Ravi.

Sedangkan Ana yang mendengar penuturan tersebut langsung meminta maaf kepada Ravi.

"jangan diulangi lagi dan satu lagi kalo mau apa-apa itu bilang aja, jangan sungkan" Ravi memberikan sedikit nasihat untuk Ana.

"iyaa nanti-nanti nggak" jawab Ana dengan menundukan kepalanya.

"jangan nunduk, nanti mahkota kamu jatuh sayang" Ana yang sedang menunduk pun langsung tersenyum dan memeluk Ravi secara tiba-tiba.

"huaa sayang kamu banyak-banyak" ucap Ana.

"i love you" ucap Ravi.

Ana hanya diam dan tidak membalas perkataan Ravi. Lalu Ana tiba-tiba bertanya.

"kenapa kamu bisa cinta sama aku?" tanya Ana.

Sedangkan Ravi yang mendengar pertanyaan itu pun langsung mengerutkan keningnya lalu menjawab.

"kamu nanya sama aku, kenapa aku bisa cinta sama kamu?" tanya Ravi.

"jawabannya adalah bukan tentang siapa kamu, atau pun seperti apa paras juga dan rupamu. Akan tetapi tentang bagaimana rasa nyaman itu ada disetiap aku bersamamu" lanjut Ravi.

Tentang Cia | endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang