Tentang Cia 26

119 2 0
                                    

Setelah memastikan Arga pergi, Ravi langsung menghampiri Ana yang sekarang sudah duduk manis di depan meja makan dengan beberapa camilan dihadapannya.

"heh makan nasi dulu bukan nyemil ish" Ravi mengambil camilan yang sedang Ana makan membuat Ana ingin protes namun Ravi lebih dahulu berbicara.

"makan dulu jangan protes" ucap Ravi membuat Ana bungkam.

Lalu mereka memakan makanan mereka dengan keadaan hening tanpa suara terkecuali dentingan sendok dan garpu yang beradu.

Setelah mereka makan, Ravi mengajak Ana untuk pergi taman dimana dulu Ana sering ketaman itu. Karena taman itu menjadi saksi ketika Ravi mulai menyukai Ana.

"wahh danaunya makin bagus" Ana menatap danau itu dengan penuh semangat membuat Ravi tersenyum.

"jangan pernah kamu lunturkan senyuman itu sayang" batin Ravi.

Ravi mendekati Ana dan merangkul pundaknya membuat Ana menoleh dan langsung memeluk Ravi dari samping.

"Ken" panggil Ana.

"hm?" Ravi menoleh saat Ana memanggilnya.

"maafin aku ya kalo aku ada salah sama kamu, aku nitip maaf buat mommy, daddy, temen-temen kamu, temen-temen aku ya" pinta Ana.

"maksud kamu?" tanya Ravi.

"aku pengen minta maaf aja Ken" jawab Ana.

"maaf Ken perasaan aku gak enak makanya aku minta maaf" batin Ana.

"kamu nyembunyiin sesuatu dari aku?" tanya Ravi.

"nggak. Gak ada" jawab Ana cepat.

"terus ngapain minta maaf?" tanya Ravi.

"aku pengen aja ish" jawab Ana.

Ravi diam tanpa berkata apapun. Dia tidak ingin memikirkan hal yang tidak-tidak tentang Ana.

Setelah itu mereka kembali menghabiskan waktu bersama. Mereka banyak bermain.

**

Pagi ini Mira mendapatkan kabar jika kakaknya itu akan pulang dalam waktu dekat ini membuat dirinya bertekad ingin membuat sebuah rencana demi mendapatkan semua harta milik keluarga Derleen.

"gue harus gerak cepat" ucap Mira.

Mira meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang yang mungkin akan menjadi partner untuk menjalankan semua rencananya.

"gue tunggu dirumah sekarang juga" ucap Mira saat sambungan telfon tersebut sudah tersambung.

Tak lama kemudian seorang lelaki dengan postur tubuh yang lumayan ideal datang dengan satu beberapa paper bag berisi wine.

"mau apa lo tumben" ucap lelaki tersebut.

"gue minta bantuan lo buat nyingkirin ponakan gue" ucap Mira.

"wihh udah mulai gercep nih" ucap lelaki itu.

"gue serius Mian" ucap Mira.

Lelaki tersebut adalah Damian Xyan atau kerap disapa Mian. Dia adalah sahabat Mira.

"yaudah apa rencana lo?" tanya Mian.

"gue mau..." Mira pun menjelaskan bagaimana rencanya.

"wihh seru tuh kayaknya" ucap Mian.

Mereka pun tersenyum atas rencana yang mereka buat.

"kapan mulainya?" tanya Mian.

"sekarang juga" jawab Mira.

Setelah itu mereka meminum minuman yang sempat dibawa oleh Mian.

Sebenarnya Mira itu pecandu minuman minuman seperti wine, vodka, whiskey dan minuman minuman lainnya.

**
Saat ini Ana sedang berada di cafe tempat dirinya bekerja dulu. Ana datang hanya ingin mengunjungi Rio, dia ingin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf karena selama dia bekerja selalu absen.

"huaa Anaa lo kemana aja?" tanya Cilla.

"gue ada disini kak, sekarang doi gue posesif banget jadi susah buat kerja" jawab Ana.

"lah bagus dong jadi lo gak usah kerja lagi gak capek lagi" ucap Cilla.

"yaa tetep aja gue gak enak sama dia" ucap Ana.

"oh iya lo kesini mau ngapain?" tanya Cilla.

"gue kesini mau ketemu bang Rio, ada gak?" tanya Ana.

"oh ada kok, lo keruangannya aja" Cilla menyuruh Ana untuk langsung keruangan Rio.

Setelah sampai didepan ruangan Rio, Ana mengetuk pintunya dan izin untuk masuk.

tok
tok
tokk

"masuk" jawab Rio.

"eh Ana, masuk Na" Rio berdiri dan menyuruh Ana duduk disofa yang ada disana.

"kenapa Na tumben kesini?" tanya Rio.

"gini bang, aku kesini mau bilang makasih dan maaf sama abang" jawab Ana membuat Rio mengerutkan keningnya.

"makasih dan maaf buat apa?" tanya Rio.

"makasih karena abang udah mau nerima aku kerja disini dan maaf karena aku sering absen" jawab Ana.

"abang ngerti kok sama keadaan kamu" ucap Rio.

"abang udah tahu semuanya dari Ravi. Ravi bilang sama abang kalo kamu gak akan kerja lagi disini karena kamu harus fokus sama kesehatan kamu"

"dan kamu juga gak usah khawatir soal kamu sering absen, pemilik cafe ini gak mungkin marah sama pacarnya sendiri" lanjutnya.

"maksud abang gimana?" tanya Ana.

"cafe ini punya Ravi, pacar kamu. Abang disini cuman manager sekaligus tangan kanan Ravi karena dia percaya sama kinerja abang" jawab Rio.

"bentar kok aku bisa gak tau kalo cafe ini punya Ken?" tanya Ana.

"semua orang gak tau kalo cafe ini punya Ravi. Yang tau itu cuman kamu, orang tua Ravi, abang.. bahkan temen-temen Ravi gak tau cafe ini punya Ravi"

"dia sengaja gak mau ngasih tau karena menurut dia untuk apa ngasih tau semua orang kalo dia punya cafe" jawab Rio.

"aku gak nyangka cafe ini punya dia" ucap Ana.

"padahal ya Na kalo kamu jeli kamu juga dari awal bisa tau kalo cafe ini punya Ravi" ucap Rio.

"hah gimana?" tanya Ana.

"jadi cafe ini kan namanya Vindra Caffetteria, nah nama itu adalah nama tengah Ravi. Kenzie Ravindra" jawab Rio.

"lah iyaa ya, kok aku baru tau" ucap Ana.

"sekarang kamu udah tau, abang juga udah bilang kok sama Ravi kalo seandainya kamu tau cafe ini punya dia gimana dan dia pun bilang gakpapa" ucap Ana.

"huaa gak nyangka banget" Ana tidak menyangka bahwa cafe ini milik kekasihnya.

Setelah itu Ana kembali berbincang dengan Rio dan berpamitan dengan semua pekerja dicafe itu.

"bye semuanya aku pulang dulu" pamit Ana kepada semua pekerja.

"bye" jawab semuanya.

Lalu Ana keluar dengan wajah ceria karena Ravi yang menjemputnya.

Ravi sedang berdiri disebrang cafe dengan memperhatikan gerak gerik Ana yang terlihat sangat ceria.

Ana bersiap akan menyebrang. Dirasa sudah lumayan kosong Ana langsung menyebrang tetapi saat pertengahan jalan Ana ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju sangat kencang.

brakk

Tubuh Ana terpental beberapa meter dari tempat kejadian membuat Ravi yang melihat itu langsung berlari.

Ravi pun tidak mengetahui jika ada mobil yang melaju dengan kencang.

"CIAAA" Ravi berteriak saat tubuh Ana terpental jauh.












●●●●●●●●●●

jangan lupa vote, share, dan kasih tanda kalo ada typo ya gess

papaiiiii

Tentang Cia | endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang