Setelah Ana becerita semuanya kepada Ravi, Ravi membawa Ana pulang kerumahnya dan menyuruhnya tinggal di sana tetapi Ana menolak.
"sayang kamu tinggal dirumah aku ya?" tanya
"gak mau" tolak Ana.
"masa kamu mau tinggal disini terus, ntar bos kamu marah loh" ucap Ravi membuat Ana berfikir.
"iya juga ya" ucap Ana.
"gini aja deh.. kalo kamu gak mau tinggal dirumah aku, kamu tempatin aja apart aku aja" ucap Ravi.
"apart?" tanya Ana.
"iya, aku punya apart satu. Kamu tempatin aja dari pada kosong" jawab Ravi.
"boleh, nanti aku bayar sewanya deh sama kamu" ucap Ana.
"ck. apaan si" Ravi menarik Ana untuk pergi dari cafe tersebut.
Tetapi sebelum itu Ana mengambil semua barang-barang yang ada dikamarnya.
"malem ini nginep dirumah aku dulu, gak ada penolakan" ucap Ravi dengan tegas.
Ana pun mau tak mau harus menuruti kemauan Ravi dan mereka pun pergi kerumah Ravi.
Setelah sampai, mereka langsung masuk dan menemui orang tua Ravi.
"ik ben thuis" ucap Ravi membuat para penjaga dirumahnya membungkukkan badannya.
"udah pulang sayang?" tanya Zahra.
"udah" jawab Ravi.
"eh ada si cantik.. kabar kamu gimana sayang?" tanya Zahra kepada Ana.
"aku baik mom, mommy sama daddy gimana?" tanya Ana.
"mommy sama daddy juga baik sayang" jawab Zahra.
"oh iya kamu mau nginep?" tanya Zahra karena melihat Ana membawa kopernya.
"iyaa mom, aku mau nginep disini semalem boleh?" tanya Ana.
"tentu saja boleh" jawab Zahra.
"yudah sekarang kamu kekamar kamu beresin baju trus nanti turun buat makan iya, sekalian nunggu daddy" lanjut Zahra.
"siap mom" ucap Ana.
Ana pun pergi kekamar yang sudah disiapkan untuknya. Sedangkan Ravi, kini sedang berbicara dengan Zahra.
"Ana kenapa Vi?" tanya Zahra.
"udah 2 minggu dia kabur dari rumah, selama itu pun dia nginep di cafe mom" jawab Ravi.
"kok bisa kabur?" tanya Zahra.
Ravi pun menceritakan semuanya kepada Zahra dan Zahra pun tidak menyangka jika Ana mengalami hal yang tidak sepatutnya dia dapatkan.
Semala ini Zahra percaya jika Ana baik-baik saja karena melihat kondisinya yang selalu ceria, namun dibalik keceriaannya ada luka yang selalu dia tutupi.
"mommy gak nyangka kalo tante Ana gitu dan orang tuanya pun gak percaya sama anak sendiri" ucap Zahra.
"makanya aku nyuruh Ana tinggal disini tapi dia gak mau, jadi aku suruh dia nempatin apart aku" ucap Ravi.
"yaudah kalo gitu, dengan cara itu kita bisa jagain Ana" ucap Zahra.
"dan satu lagi mommy mau keamaan sekitar apart kamu diperketat, karena mommy gak mau Ana kenapa-napa" lanjutnya.
"siap mom" jawab Ravi.
Ravi pun pergi menuju kamarnya. Tetapi saat dia akan memasuki kamarnya, Ravi mendengar suara isakan yang begitu memilukan.
Ravi mendekat kepintu kamar dimana Ana tidur.
"aku capek tuhan, aku gak kuat, orang tua aku aja gak percaya sama anaknya sendiri. Apapun yang aku mau, aku harus berjuang sendiri, aku gak capek" ucap Ana.
Ravi masuk kedalam tanpa menimbulkan suara.
ceklekk
Ravi mendekati Ana yang sedang duduk menghadap balkon kamarnya.
Ravi memeluk Ana dari belakang dan Ana pun kaget karena ada orang yang tiba-tiba memeluknya.
"eh" Ana kaget karena Ravi yang tiba-tiba memeluknya.
"kenapa hm? kaget?" tanya Ravi.
"iya kaget aku" jawab Ana.
"kenapa nangis lagi?" tanya Ravi.
"nggakpapa kok" jawab Ana.
"jangan bohong Cia" ucap Ravi membuat Ana menundukkan kepalanya.
"look at me" ucap Ravi.
Ana mendongkak dan menatap mata Ravi yang memancarkan ketulusan.
"jangan nangis aku gak suka" ucap Ravi.
"kalo ada apa-apa cerita sama aku, jangan kamu pendem sendiri itu gak baik sayang" lanjutnya.
"aku gak mau bebanin orang dengan masalah-masalah aku" ucap Ana.
"apa pernah aku bilang aku terbebani dengan cerita kamu?" tanya Ravi dan Ana langsung menggelangkan kepalanya.
"nah makanya kalo ada apa-apa cerita sama aku aja. Ya?" tanya Ravi.
"iyaa" jawab Ana.
"makasih ya Ken" ucap Ana.
"buat apa?" tanya Ravi.
"buat semuanya. Kamu udah mau nemenin aku saat aku terpuruk, saat aku butuh seseorang untuk aku bersandar. Kamu selalu ada saat aku membutuhkan semua itu" jawab Ana.
"sama-sama sayang. anything for you" ucap Ana.
Setelah itu Ravi mengajak Ana untuk makan malam terlebih dahulu dan mereka pun langsung turun karena sudah ditunggu oleh orang tua Ravi.
●●●●●●●●●●
jangan lupa vote, share, dan kasih tanda kalo ada typo ya gess
papaiiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cia | end
Ficção AdolescenteKisah ini menceritakan tentang seorang gadis perempuan yang dituntut untuk mandiri. Dia gadis yang sudah terluka namun dia tetap tersenyum untuk orang lain. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya kuat. Dalam kisah percintaannya pun bisa dikatakan sel...