A Short story written by Prima Gumilang Nurmadhuda
SMPN 3 CIKARANG SELATAN
Kevin dia berumur 15 tahun kelas 9, dia sekolah di SMPN Nusa Bangsa. kevin ini adalah anak yang sangat susah di atur, ia itu anak yang suka membuly,mengejek,dan mencaci teman-temannya. Hingga teman-temannya pun takut kepada ia, ia pernah membuly orang sampai orang itu mengalami depresi dan trauma berat.Lalu karena kejadian itu orang tua korban tidak terima hingga melapor kepada kepala sekolah karena anaknya yang telah terkena aksi pembulian oleh Kevin, setelah kepala sekolah mengetahuinya dan ia juga sering melakukan pembulian akhirnya orang tua Kevin di panggil ke sekolah untuk di mintai keterangan bagaimana sifat Kevin di rumah dan lain sebagainya. Setelah dimintai keterangan dan lain sebagainya akhirnya Kevin pun di keluarkan dari sekolah Nusa Bangsa.
Tidak selang beberapa Minggu ia pun di masukan sekolah lagi oleh kedua orang tuanya sekolah itu bernama Harapan Bangsa ia pun di sana mendapatkan teman-teman baru, awal ia sekolah ia baik- baik saja ia dan teman- temannya pun sangat akur hingga pada saat dimana ia di ajak untuk tauran,
"Hei Kevin lu mau ikut tauran gak sama anak- anak yang lain" ucap salah satu teman Kevin yang adalah ketua geng mereka.
Kevin pun menjawab "Tauran dimana bro?"
Teman Kevin menjawab "Di jln.anggrek raya samping jalan raya" karena Kevin tidak ingin mengecewakan teman-temannya ia pun menerima ajakan salah satu temannya.
Waktu yang sudah di tentukan itu telah tiba ia dan teman-temannya berkumpul di Markas mereka, lalu mereka beramai-ramaian sambil mengangkat senjata tajam yang membuat para pengendara yang lain pun takut dan saat ia tiba di lokasi yang sudah di tentukan lalu Meraka semua langsung melakukan aksinya dan salah satu teman Kevin pun meminta tolong karena kepalanya yang sudah terkena tebasan senjata tajam.
"Woii tolongin gua" ucap teman Kevin yang sudah tertebas kepalanya oleh senjata tajam pada saat Kevin ingin menolongnya, Kevin terkena tebasan di lengannya sebelah kiri.
"Aahhhh tolongg" ucap kevin hingga ia kehilangan satu lengannya dan temannya pun meninggal di tempat, pada saat tangan Kevin tertebas ia pun langsung pergi melarikan diri dari rombongan temannya.
Ia langsung pulang ke rumahnya dan oleh kedua orang tuanya ia di bawa ke rumah sakit terdekat dan pada saat di periksa tangan Kevin pun harus di amputasi.
"Tangan nak Kevin ini harus di amputasi pak Bu" ucap dokter yang memeriksa Kevin,
"Lakukan hal yang terbaik untuk Kevin dok" ucap kedua orang tua Kevin, dokter pun menjawab
"Baiklah Bu pak kami akan berusaha semaksimal mungkin". Setelah di periksa tangan Kevin pun harus di amputasi.
Kejadian itu pun viral hingga menjadi sorotan para publik karena di temukannya jenazah teman Kevin yang sudah bercucuran darah polisi pun mengidentifikasi jenazah tersebut dan setelah di temukan identitas nya ia pun langsung di bawa ke rumahnya untuk langsung di solat kan dan di kuburkan.
Setelah kejadian itu kedua orang tua Kevin pun memutuskan untuk memasukan kevin ke pondok pesantren, kedua orang tua Kevin pun berbicara kepada Kevin.
"Nak kamu akan di masukan ke pondok pesantren yah"
Kevin pun menjawab dengan lantangnya "Gak mau gua masuk pondok pesantren" ayah Kevin pun emosi lalu mengancam akan mengusir Kevin
"Heii Kevin berani-berani nya kamu menjawab dengan lantang, kalau kamu tidak ingin masuk ke pondok pesantren mending kamu pergi dari rumah ini". Dan setelah di ancam oleh ayahnya untuk keluar rumah ia pun mau untuk di masukan ke dalam pesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setapak Semangat
Short StoryKumpulan cerita pendek karya siswa Klub Literasi Sekolah 2022. Disini tersimpan abadi karya-karya luar biasa dari peserta KLS angkatan kedua. Ikuti kisah hebat para penulis menuangkan tinta penuh warna dalam setiap lembaran kanvas putih. Selamat ber...