33. Balikan?

100 16 0
                                    

Sela tidak tau kenapa akhir-akhir ini dia sering bertemu Lucas.
Kemarin mereka tidak sengaja bertemu di toko roti, lalu di kedai ayam saat malam hari dan hari ini mereka kembali bertemu di kedai ramen. Mungkinkah ini takdir??

Hal yang paling Sela suka saat bertemu Lucas adalah candaan-candaan lelaki itu yang tak pernah membuatnya bosan. Mungkin itu juga yang menjadi alasan kenapa mereka tidak canggung meski sudah jadi mantan.

"Kamu tidak ada niatan kembali ke Inggris?"

Bibir Sela bergerak-gerak, dengan ekspresi berpikir.

"Aku terlanjur nyaman di Korea."

Lucas tertawa pelan.

"Iya-iya kan ada pacar disini." Sedikit ada nada menyindir dari kalimat yang Lucas lontarkan.

"Kau sendiri berapa lama di Korea?"

"Mungkin 1 atau 2 Minggu lagi kalau pekerjaanku selesai. "

"Pekerjaan apa?" Sela mengaduk kuah ramennya yang tinggal sedikit lalu meletakkan sumpitnya di bibir mangkuk.

Bola mata Lucas bergerak kesana kemari seolah dia sedang mencari-cari jawaban. Lalu kembali menatap Sela dengan senyum manis.

"Hanya mengurusi seseorang lalu pergi."

Sela berdehem dengan nada menggoda.

"Pacarmu ya?"

"Bukan. Sungguh. Aku tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun selain kau."

Sela diam. Menatap mata Lucas yang membentuk bulan sabit saat tersenyum.

"Ga percaya??"

"Engga lah. Manusia spek playboy sepertimu tidak mungkin jomblo selama itu."

"Sel.."

"Hmm??"

"Sebenarnya aku masih sayang sama kamu. Maunya sih ngajak balikan."

"Jangan bercanda begini  ah... Kau tau aku sudah bersama Jeno." Sela mendengus. Dia mengaduk jus semangkanya dengan sedotan lalu menatap ke arah lain.

Sela sendiri tau keadaan hatinya. Dia takut luluh kalau sudah berhadapan dengan wajah memohon Lucas.

"Putusin aja si Jeno." Kata Lucas enteng. Dia mengatakan nya sambil tertawa seolah ini sebuah candaan.

"Maaf ya aku cewek baik-baik."

Lagipula Sela dan Jeno bukan sekedar berpacaran. Mereka sudah terikat dalam pertunangan dimana kedua belah pihak keluarga ikut andil dalam hubunga mereka. Sela tidak serendah itu mengacaukan hubungan baik yang telah di bangun bersama keluarga Jeno.

"Iya aku tau. "Lucas mencubit pipi Sela. Masih dengan senyuman yang sama. Senyuman yang selalu Sela rindukan.

"Sudah malam, ayo aku antar pulang." Kata Lucas.

"Pakai apa?"

"Bus umum."

"Cih itu namanya bukan mengantar pulang tapi pulang bareng."

Lucas lagi-lagi tertawa. Mereka pulang bersama dengan bus umum. Perjalanan yang cukup jauh itu tak begitu mengusik Sela karena Lucas yang sibuk melontarkan candaan-candaan nya dan membuat Sela tidak bosan.

Sela turun di depan pagar rumahnya. Sementara Lucas melambai di halte yang jaraknya beberapa meter di depan gerbang komplek perumahan Sela.

Gadis itu tersenyum. Rasanya rindu hang out lagi bersama Lucas dan bercanda bersama. Tapi gadis itu langsung sadar diri kalau dirinya sudah punya Jeno.

Serendipity Next Door | LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang