16. Pulang

108 12 0
                                    

Sela berusaha terlihat biasa saja saat keluar dari kamar Jeno. Sejujurnya dia merasa bersalah, dia tidak ingin menyakiti perasaan Jeno tapi dia juga tidak bisa memberikan harapan palsu pada lelaki itu.

Sela tidak memiliki perasaan apapun pada Jeno, bahkan setelah kencan mereka dan juga ciuman mereka di rooftop. Itu hanyalah sebagian dari gaya hidup Sela saja.

Ya, di inggris Sela memang sebebas itu. Berciuman adalah hal biasa, bahkan bisa dilakukan pada orang asing, begitu juga dengan berkencan, tidak melulu harus saling mencintai untuk berkencan.

Bahkan sex, di inggris itu hanya di anggap sebagai kebutuhan manusia saja, bukan sebagai pengikat suatu hubungan atau penggambaran nyata dari rasa cinta.
Sela sudah pernah melakukannya, itulah kenapa dia menyebut dirinya kotor.

Kehidupannya begitu bebas disana. Dan Sela tidak mau merusak Jeno.
Lelaki itu masih perawan, eehh..yaa maksudnya masih polos. Sela tidak ingin mengecewakannya, Sela merasa tidak pantas untuk Jeno.

"Sela..." Seru seorang wanita yang sangat ia rindukan suaranya.

"Mama..." Gadis itu berlari untuk memeluk orang yang sudah 7 tahunan tidak ia temui.

"Papa..." gadis itu bergantian memeluk papanya.

"Kau baik-baik saja? Kudengar kalian diserang?" Yunho memutar tubuh Sela untuk memastikan tidak ada luka di tubuh putri kesayangannya.

Bertepatan dengan itu Jeno  turun dari kamarnya dan menyapa orang tua Sela.

"Aku baik-baik saja pah.. tapi Jeno terluka." Kata Sela.

"Aah.. Lee Jeno, kau semakin tampan saja." Puji Krystal, mama Sela.

"Bagaimana lukamu? " Tanya Yunho.

"Sudah lebih baik om."

Yunho melihat Jeno sebentar lalu kembali melihat Sela. Tanpa sengaja tatapannya jatuh pada leher Sela yang menampakkan bercak merah.

"Kamu alergi? Atau itu luka bekas penyerangan kemarin??" Yunho menunjuk tengkuk Sela dengan tangan kanannya, dia memang begitu,  overprotektif pada putrinya.

"Ah.. tidak, ini karena digigit Jeno."

Semua orang di ruangan itu melotot termasuk Jeno.
Beruntung Sela segera menyadari kesalahannya hingga dia cepat-cepat meralat.

"Nyamuk, digigit nyamuk maksudnya." Gadis itu sengaja menambahkan kekehannya untuk mengalihkan perhatian. Bisa-bisanya dia lupa menutupi bekas kiss mark Jeno yang belum hilang tempo hari. Aish.. gadis itu juga heran bagaimana Jeno membuatnya hingga sulit hilang begini.

Jessica dan Krystal tampak saling pandang, lalu tersenyum penuh arti.

"Yah karena semua sudah berkumpul, ayo kita sarapan bersama."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Serendipity Next Door | LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang