༻𓊈𒆜𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄𒆜𓊉༺
Jaemin itu adalah saudara tak sedarah Mark.
Hanyalah lelaki kecil malang yang diangkat sebagai anggota keluarga mereka. Mark sangat menyayanginya.
Jaemin itu adalah kakak yang paling manis dan penyayang dari pada kak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
And....
𝘒𝘢𝘬 𝘤𝘩𝘢𝘯!
"Kenapa bisa ciuman membuat kak Jeno bangun?? " Haechan mengeluarkan semua yang membuat otak kecil nya memanas. Pun dengan Jaemin yang menatap nya dengan mata besar yang polos, "Mungkin karena ada nafas buatan? "
Oke, nafas buatan.
Itu pun jika berhasil, Karena Jaemin lebih terlihat seperti orang yang sedang birahi dari pada memberikan pertolongan.
"Apakah orang yang kritis tidak bernafas?? " Haechan menerka-nerka, membuat otak kecilnya berkedut karena dipaksa berpikir. "Aku pikir otakku terbakar karena memikirkan sesuatu yang aneh adik. "
"Apa yang tadi itu aneh? " Jaemin bertanya dengan polosnya tanpa mencoba mengerti menggunakan logika. Mungkin saja otaknya juga kecil seperti Haechan.
"Apa liur mu memiliki sihir? "
Jaemin mengerjab semakin heran, "Apa kakak pikir aku meludah di mulut kak Jeno? " dan Haechan termangu menyadari ia salah memberi tahu. "Maksud kakak apa bibirmu memiliki sihir? "
"Mana mungkin bibir Jaem bisa mengeluarkan sihir. " pembicaraan mereka semakin melelahkan. Anak Garcia itu bahkan tak sadar ia mencak-mencak didalam rangkulan Haechan. "Apa kakak pikir Jaem nenek sihir? "
"Apa lelaki bisa jadi nenek sihir?" Haechan geleng-geleng tentang apa yang dia pikirkan sedari tadi. "Ternyata aku sangat- bodoh. " dia mengakui kinerja otaknya yang lambat.
"Itu... Uhm--" Jaemin gelagapan. Tangannya tanpa sadar meremat kaus Haechan. "Apa kakak bergadang tadi malam? Sampai Jam 2? "
"Aku memiliki banyak tugas kuliah sehingga aku memutuskan tidur jam 11 malam setelah menyelesaikan tugas. " Haechan menunjuk bagian bawah matanya yang sedikit kehitaman. Mata panda, "Aku memang suka bergadang sampai jam 2, Tapi hampir sebulan ini aku sibuk mengejar tugas dan praktek karena sebentar lagi ujian. Aku juga tidak ingin telat ke kampus, makanya aku ingin tidur cepat. Pagi siang sore sibuk belajar malamnya sibuk dengan tugas. "
Oh, jadi dia tidak melihat nya tadi malam. Jaemin hampir menaruh harapan disaat Jeno memilih tidak melakukan apa pun saat dirinya hampir dilecehkan semalam.
