Len-lenjoon!

1.3K 92 5
                                    



↷✦; w e l c o m e ❞




↷✦; w e l c o m e ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






⋘ 𝑃𝑙𝑒𝑎𝑠𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡... ⋙

























































"Kak Ren, Mau gendong. "

Renjun terkesiap, menutup bagian bawah tubuhnya, "Ci-ciel. Kakak baru mandi. "  demi tuhan Renjun bahkan belum mengenakan celana dalam.

Jaemin hanya mengerjab akan itu, ia menunjuk selangkangannya tanpa ragu. "Kan kita ini laki-laki, kak. "

Renjun gelagapan, melilitkan handuk ke pinggang dan mendorong tubuh Jaemin keluar dengan tangan gemetaran. "Ciel adalah lelaki  yang akan ditusuk. "

Jaemin menoleh dengan muka yang sangat bingung, "Ditusuk oleh siapa? "

"Oleh kakak, " Renjun menjawab dengan asal, hampir membanting pintu ketika Jaemin kembali memunculkan kepala kecilnya di pintu. "Astaga adikku. "

"Apa kakak sangat membenciku?? " wajah adiknya mendadak murung, "Jaem mendengar pembicaraan kakak dengan Kak Marka. Maaf tapi Jaemin sendiri tidak tahu kenapa tiba-tiba sudah tidak ada dirumah. Jaem tiba-tiba ada dipanti asuhan. Mama dan Papa sangat jahat. " ia menyentak pintu hingga tubuh telanjang  Renjun terpampang jelas di depannya. "Maafkan Jaem, Jaem tidak jahat. Jangan tusuk Jaem. Jaem tidak mau mati. "

Renjun merona, malu campur gemas dan bingung jadi satu. Campur aduk. "Bukan tusuk yang itu! " ia sempatkan diri mengecup hidung Jaemin, lalu mendorong anak itu menjauh dari pintu kamarnya. "Ciel akan kakak tusuk dengan masa depan kakak. Tidak akan sakit karena kakak tidak memakai pisau. "


Bruk!

Tidak membiarkan Jaemin bicara meski wajah itu memunculkan rasa protes. Renjun membanting cepat pintu kamarnya lalu mengerang malu. Ah sialan kenapa pula dia malu, padahal kan mereka sesama lelaki. Apa karena Jaemin itu sub? Tapi bukankah harusnya Jaemin yang malu?

Entahlah, dia merasa begitu panik telanjang di depan Jaemin. Serasa Jaemin bisa melakukan yang jahat padanya. Bukan mengarah ke hal seksual, serius.

"Aku merasa ada maut dimatanya. " itu yang sedari tadi ia rasakan. Sejak Jaemin ada dirumah mereka, Renjun merasa anak itu bisa melukai siapa saja.

Ia selalu enggan untuk bertemu Jaemin tapi si keturunan Garcia itu seperti memiliki sihir untuk menarik Renjun mendekatinya.


𝔾𝔸ℝℂ𝕀𝔸-(the Beautiful And The Angel) 𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang