(GARCIA)-26-Mata orang lain.

160 14 0
                                    

➤; ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛʜɪs ʙʟᴏɢ.↶

-matanya ungu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-matanya ungu... -





























































And....

























"DIA belum masuk? " Mark bertanya dan dibalas gelengan oleh Haechan-dua kakak-adik itu bertatapan dengan ekspresi lega luar biasa.

Chenle mengusap mata Jeno membuat kakaknya itu berjengit kaget dalam gelap dan ketidak-tahuan. Si adik hanya menggeleng memperhatikan mata merah Jeno yang tidak memunculkan kehidupan.

"Ayo kabur sebelum Ciel masuk kesini, " ajak Chenle membuat Jeno mengerjabkan mata kosongnya.

"Akan menyusahkan bila kamu kabur bersamaku. " cetus Jeno sehingga Renjun menoleh padanya dan mengangguk.

Raut itu nampak hampa seakan tidak ada semangat seperti biasanya sehingga memunculkan rasa suram. "Lagian apa Haechan bisa berjalan? " dagunya menunjuk bertanya pada Haechan yang terbaring diranjang samping pintu.

Chenle berujar ragu, "Aku akan menggendongnya. " namun matanya nampak menjanjikan sebuah keselamatan. "Apa kalian semua sanggup dikurung seperti tahanan di tempat ini? "

"Makanan, kita adalah makanannya. " Mark menyahut isi pikiran Jisung yang kini mata-nya kembali berkaca-kaca , hangat pelukan Mark melapisi kedinginan tubuh Jisung yang tidak bisa menyahut apa-pun membuat siapa saja meringis dengan suara tangisannya yang patah-patah.

"Dia serius akan memakan kita? " Haechan sangat tidak bisa memercayai makhluk yang dianggapnya manusia telah berubah menjadi predator yang akan memangsa mereka.

Sementara Renjun telah berpikir bahwa ia akan tamat hari ini saat didengarnya suara langkah kaki mendekat dari luar. "Seperti yang dia lakukan pada orangtua kita, dia benar-benar memakannya. Aku bahkan masih ingat bagaimana bola mata Mommy seakan bergerak-gerak dan menatapku tajam. "

"Monster yang kalian bicarakan datang, " sela Jisung sambil menyedot ingusnya membuat Chenle mendengus.

"Jangan memaksakan bicara bila bibirmu terasa perih, sialan. " Chenle hanya tidak sanggup melihat bibir Jisung yang hancur itu bergerak-gerak hingga gemetaran.

"Berkaca sana, bodoh. " Jisung memaksakan senyum mengejek pada Chenle membuat Mark menghela.

"Rahang mu masih sakit? " tanya Mark membuat Chenle membuang pandang.

𝔾𝔸ℝℂ𝕀𝔸-(the Beautiful And The Angel) 𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang