17

33 29 0
                                    

Malam ini Gun duduk termenung di taman rumahnya sembari menatap foto cris yang tersenyum,Gun menangis ketika melihat perubahan diri cris yang lebih dekat dengan Marc dan kak Leo dibanding dirinya.

Gun menangis menatap foto cris,dia sudah tidak kuat melihat cintanya kini lebih dekat dengan pria lain,perempuan yang tumbuh bersamanya kini lebih perduli dengan pria lain.

"Cris,andai lu tau perasaan gw selama ini ke lu lebih dari seorang teman,lu yang dulunya sering nangis kalau gak ada gw di sekolah dan liat sekarang bahkan ku udah terbiasa gak ada gw"-tangis gun semakin kencang, suaranya yang bergetar ketika mengucapkan kalimat itu mengutarakan apa yang dia pendam selama ini.

"Gw tau gw gak sepintar Marc,gw juga ga serajin kak Leo yang setiap hari di perpustakaan,tapi gw orang yang selalu nemenin lu ketika lu butuh senderan"-lanjut Gun.

"Cris yang gw kenal bukan kayak gini,cris yang gw kenal gak akan ninggalin gun nya sendirian di dalam kelas sendirian,cris yang gw kenal gak akan keluar sama cowo lain selain gw"-tangis gun kini tidak bisa dia bendung lagi,biarkan dia menangis hari ini.
.
.
.
.

Kini Kazuo tengah berkendara menuju rumah gun,bik yum menyuruh nya kesana untuk menemani gun selama dia mengurus acara dia rumah keluarganya.

Kazuo kini sudah sampai di rumah gun,dia membuka pintu gun menggunakan kunci yang bik yum berikan.

Ketika zuo memasuki rumah gun,rumah itu gelap seperti tidak ada penghuni di dalam nya,Kazuo yang melihat suasana rumah gun seperti itu pun mengira kalau gun sedang keluar tapi saat dia menoleh ke sebelah kaca ruang tamu yang pemandangan nya memperlihatkan taman,dia melihat gun sedang menangis disana.

Kazuo dengan perasaan yang bingung,panik dan cemas itupun langsung berlari mendekati gun,dan memeluk tubuh gun.

"Lu kenapa,belakangan ini kenapa ku suka nangis memangnya apa yang udah lu lalui sampe sampe temen gw yang biasanya cerita mendadak berubah jadi lebay gini"-ucap Kazuo sambil mengelus punggung gun

Gun yang merasa dirinya dipeluk pun malah mengencangkan tangisannya,biasanya orang yang akan memeluk nya ketika menangis adalah Cris tapi kini semua sudah berbeda.

"Zuo gw cinta sama dia tapi kenapa dia berubah,gw udah Nerima kalau dia emang lebih deket sama Marc tapi kenapa dia ngelupain gw"-ucap gun,kini badannya pun ikut bergetar.

"Lu kenapa,tadi pagi kan lu udah sama cris kepantai bahkan ku udah fotoin dia kan "-ucap zuo

"Tapi cris berubah,biasanya dia bakal datang kerumah gw sambil tersenyum dia biasanya kerumah gw setiap hari cuma buat nemenin gw,tapi sekarang bahkan dia gapernah lagi chat gw duluan"-ucap gun.

"Gun dunia cris sekarang bukan cuma lu doang,dia mungkin lagi pengen sendiri dulu tapi lu harus yakin kalau cris tetep masih cris yang lu kenal "-jawab zuo mencoba menenangkan gun yang tidak berhenti menangis.

"Cris cuma nemenin Marc mungkin karna Marc lagi butuh temen,tapi sahabat cris cuma lu dia bakal balik kalau dia terpuruk sama kayak tadi,dia ga lari datengin Marc kan buat dia cerita,tapi dia datengin lu"-lanjut zuo

Gun mendengar itupun sedikit tenang,dia merasa apa yang zuo katakan itu benar,jika memang cris lebih memilih Marc dia akan menemui Marc tadi,tapi tidak cris lebih memilih bertemu dengannya.

"Udah jangan mikir itu lagi,lebih baik sekarang lu ikut gw beli eskrim terus kita tanya ke cris langsung kenapa dia sekarang mendadak jadi sering ke perpustakaan"-ucap zuo sembari mengangkat tubuh gun dari duduk nya.

"Tapi gw takut,gw masih belum bisa cris yang sekarang"-penuturan gun

"Lu temennya cris kan,lu harus bisa mengerti dia,siapa tau ada yang buat dia sampe kayak gini juga"-saran zuo

My Life With HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang