part 6

1.1K 145 5
                                    

"terimakasih sudah mengantarku". Kata Rosie kepada jeon dan Lisa setelah mereka sampai di rumahnya.

"Sama-sama tuan putri, kalau begitu, kami pamit dulu". Jawab jeon ramah, lalu sedikit membungkukkan badannya pada Rosie.

"Kau tidak perlu melakukan itu lagi, aku sedikit canggung jika kau bersikap seperti itu padaku, kau juga Lisa, kita sudah berteman, jadi bersikap biasa saja". Ucap Rosie, sedikit lebih tegas namun pelan.

"Baiklah".

"Besok malam datanglah kesini, kita akan makan malam bersama". Seru Rosie.

"Jangan terlalu sibuk, kami tidak ingin merepotkan mu". Bantah Lisa sopan.

"Tidak apa-apa, ini ucapan terimakasih ku pada kalian". Rosie tetap membujuk jeon dan Lisa agar mereka mau.

"Karena putri mengundang kami, kami akan datang ". Ujar jeon.

"Bagus, kalau begitu sampai ketemu besok malam ". Kata Rosie, sambil tersenyum tipis.

"Ya sudah, kami pamit dulu, selamat malam" . Pamit Lisa begitupun dengan jeon. Mereka pun meninggalkan rumah itu, sementara Rosie langsung masuk ke dalam rumah.

Selama di perjalanannya Lisa tampak bingung dengan apa yang terjadi diantara Rosie dan pangeran Victor.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Rosie dan pangeran?". Ucap Lisa pada jeon, dia tau jeon sangat mengenali pangeran. Mereka sudah berteman sejak kecil, seharusnya jeon tau masalah ini.

"Aku tidak bermaksud ikut campur, hanya sedikit aneh ". Ucap Lisa kembali, dia sadar itu tidak sopan.

"Bukan apa-apa, semuanya akan baik-baik saja ". Kata jeon, dia mencoba menyembunyikannya dari Lisa. Hubungan mereka masih di bilang sangat baru, dan tidak mungkin jeon menceritakan itu pada Lisa, mereka belum terlalu lama saling mengenal. Walaupun mereka saling mencintai.

"Baiklah, tapi jika kau tau, ceritakan padaku, aku sedikit kasihan pada Rosie, wajahnya tampak murung sejak tadi ".

"Kau mulai peduli dengannya, padahal kalian baru kenal tadi".

"Sekarang dia temanku, apapun yang terjadi padanya, aku harus mendukungnya".

"Kau teman yang baik". Ucap jeon sambil mengusap kepala Lisa lembut.

🥀

Victor akhirnya sudah mengantar Jane ke rumahnya, tapi Jane tidak ingin masuk dulu, dia ingin berbicara pada Victor. Sudah lama Victor tidak mengunjunginya meski hanya sehari, tapi menurutnya itu sangat lama, biasanya Victor selalu mengunjunginya setiap hari. Semenjak Victor menikah, Victor sudah jarang menemuinya.

"Masuklah, ini sudah malam". Ujar Victor.

Jane menggelengkan kepalanya, lalu mendekatkan tubuhnya dengan Victor, dan memeluk Victor erat.

"Aku merindukanmu". Ucapnya lembut.

Victor membalas pelukan Jane, dan mengelus rambut Jane dengan lembut.

"Aku juga, tapi kau harus masuk, angin malam tidak baik untuk kesehatan".

"Sebentar lagi". Jane masih berada dalam pelukan Victor, namun Victor meregangkan pelukan itu. Membuat Jane kesal.

"Apa kau tidak merindukanku?, Kau tidak datang hari ini, aku menunggumu!". Ketus Jane, lalu mengerutkan bibirnya.

"Bukan begitu, tentu saja aku merindukanmu, ada kerjaan yang harus kulakukan, Rosie juga sedang tidak baik, jadi aku memutuskan tetap di rumah ". Jelas Victor berharap Jane akan mendengarnya.

"Kau sudah mulai menyukainya?". Tanya Jane, dia berharap itu tidak akan terjadi.

Tentu saja Victor belum menyukai Rosie, tapi sekarang dia merasa sangat bersalah pada Rosie, dia tahu tindakannya salah, bukan berarti dia menyukai Rosie. Dia hanya ingin menjaga perasaan Rosie sebagai istrinya.

MOONLIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang