part 9

1.1K 147 6
                                    

Saat ini Rosie sudah boleh dipulangkan, keadaannya mulai membaik. Di rumah Rosie hanya bisa duduk, tidur, dan makan. Victor tidak mengizinkan rosie beraktivitas terlalu banyak, takut jika dia akan kelelahan dan sakit lagi. Padahal Rosie sangat ingin jalan-jalan, sudah lama dia tidak keluar rumah. Terakhir kali ketika pergi ke pasar, ini sangat membosankan baginya.

Hari ini Victor kembali bekerja di istana, dia berangkat lebih awal dari biasanya. Victor dan Rosie masih pisah kamar, Rosie belum mau sekamar dengan Victor.

Rosie turun dari lantai atas ke bawah, dan langsung menuju ruang makan.

"Bibi, apa Victor sudah berangkat?". Tanya rosie pada bibi sun.

" Sudah tuan putri, pangeran berangkat pagi tadi. Dan menyuruh tuan putri jangan lupa makan dan minum obat, pangeran akan pulang sore nanti ". Ujar bibi sun.

"Kenapa awal sekali dia berangkat?, Apa aku yang kesiangan?".

"Kata pangeran, ada panggilan dari istana kemarin. Karena kemarin pangeran tidak bisa pergi, jadi hari ini pangeran akan menyelesaikannya. Maka dari itu dia berangkat lebih awal ". Jelas bibi sun.

"Apa dia tidak bisa datang karena aku?".

"Mungkin saja, pangeran sangat khawatir kemarin. Sampai-sampai dia tidak mau meninggalkan tuan putri ".

"Benarkah?, Apa aku harus memaafkannya? Tapi itu masih sangat sulit".

"Bukannya bibi ingin ikut campur, tapi sebaiknya tuan putri memaafkan pangeran.  Bibi tau kesalahannya tidak mudah untuk dimaafkan, tapi dia bersikap seperti itu karena emosinya yang tidak stabil. Pangeran orang yang baik, dia tidak bermaksud menyakiti perasaanmu. Bibi tau dia mencintai gadis lain, tapi bibi yakin dia akan mencintaimu suatu saat ini. Apa tuan putri ingin menyerah begitu saja?, Dan memberi kesempatan pada pangeran dan juga Jane?". Jelas bibi sun.

"Bibi tau semuanya?, Bibi juga tau soal Jane?". Rosie bingung mendengar perkataan bibi sun.

"Tentu saja bibi tau, bibi sudah merawat pangeran dan tuan Vincent sejak kecil, dan bibi sudah menganggap mereka seperti anak bibi sendiri. Victor sangat dekat dengan bibi, apapun masalahnya, dia akan menceritakannya pada bibi. Termasuk masalah diantara kalian berdua. Dan Jane, Victor sering menceritakan soal Jane pada bibi, sesekali dia membawa Jane ke istana, kadang mereka juga sering bertemu di rumah ini. Tapi tenang saja, mereka tidak hanya berdua di rumah ini, ada jeon yang selalu menemani Victor jika ingin bertemu dengan Jane di rumah ini".

"Bibi, aku tidak tau harus bagaimana lagi, aku sudah tidak kuat. Meski aku belum yakin dengan perasaan ku pada Victor, tapi rasanya sangat sakit jika Victor membela Jane".

"Jangan khawatir, Victor pasti tau mana gadis yang lebih baik. Kau gadis yang baik Rosie, bahkan sangat baik hati. Jarang sekali bertemu dengan gadis yang seperti dirimu. Yakinlah, Victor akan memilihmu ".

"Kenapa bibi sangat yakin, aku saja sangat ragu, aku pernah berpikir untuk mundur, tapi entah kenapa aku harus bertahan sampai sekarang".

"Karena bibi seorang ibu. Percayalah, tuhan akan berpihak padamu, kau harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan hati Victor ".

"Apa bibi tidak memikirkan perasaan Jane dan Victor?, mereka saling mencintai sejak dulu. Aku yang datang di kehidupan mereka ".

"Jangan pernah berpikir seperti itu. Bibi rasa kau lebih baik daripada Jane. Meski Victor mencintainya, tapi Victor pernah menangis untukmu. Itu artinya kau orang yang paling penting di kehidupan Victor".

Rosie mengerutkan keningnya. "Apa maksud bibi?, Aku tidak mengerti ".

"Selama dia hidup, Victor tidak pernah menangis hanya karena seorang wanita, kecuali ibunya. Dia hanya menangis untuk ibunya, dan sekarang kau termasuk orang itu, Victor menangis karenamu, itu tandanya dia akan mencintaimu, dia sangat peduli denganmu, jadi jangan berkecil hati dan kembali berusaha ".

MOONLIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang