part 4

1.1K 166 12
                                    

Matahari mulai muncul, cahayanya masuk kedalam ruangan yang kini di tiduri oleh sepasang suami istri, mereka masih terlelap dalam mimpinya.

Victor membuka matanya terlebih dulu dibandingkan dengan Rosie. Pria itu menatap gadis yang disampaikannya itu dengan senyum di bibirnya. Gadis itu tampak cantik natural. Meski tanpa riasan di wajahnya, dia sudah sangat cantik. Victor bisa mengatakan bahwa Rosie gadis yang paling cantik yang pernah ia temui, tidak ada yang bisa mengalahkan wajah cantik itu. Bahkan Jane pun terkalahkan.

Victor tampak terkejut saat melihat rosie membuka matanya secara tiba-tiba. Dia ketahuan sedang menatap gadis itu diam diam. Dia tampak malu, dan bingung harus bagaimana. Rosie melihat Victor yang sedang menatap wajahnya, namun pria itu sekarang memalingkan wajahnya. Rosie berpikir Victor pria yang sangat aneh. Tapi sebenarnya Rosie sangat senang di tatap oleh Victor, baru kali ini Victor menatapnya seperti itu.

"Sudah ku katakan, kau yang akan menyukaiku nanti". Ucap rosie dengan sangat percaya diri.

Victor menoleh pada Rosie dengan wajah yang tampak kesal. "Sudah ku katakan, aku tidak akan menyukaimu nanti".

"Kau memakai kata-kataku".

"Memangnya ada aturan seperti itu".

"Aku yang membuatnya, jangan mengambil kata-kata ku".

"Aku tidak peduli".

"Kau tidak mengakuinya? ".

"Apa yang harus ku akui?".

"Kau menatapku diam-diam tadi".

Victor tidak tau harus mengatakan apa, yang rosie katakan itu memang benar. Tapi tidak mungkin ia mengakuinya, gadis itu semakin percaya diri nanti.

"Kau saja boleh menatapku". Jawab Victor, lalu membangunkan badannya dan beranjak ke kamar mandi.

"Kau akan pergi ke istana lagi hari ini?". Tanya rosie ketika pria itu berjalan menuju kamar mandi.

"Tidak, tapi aku akan pergi keluar sebentar, ada urusan yang harus ku lakukan ". Victor memasuki kamar mandi.

Rosie pun bangkit dari tempat tidurnya, lalu beranjak menuju lemari baju untuk mengambil baju Victor, dia mengambil baju yang sedikit Santai, tapi terlihat rapi dan bagus. Setelah itu ia letakkan di atas ranjang.

Setelah memilih baju Victor, dia pun berpikir untuk turun kebawah, hari ini ia ingin membuat sarapan sendiri.

Dia tiba di sana, dan langsung menuju dapur. Dia menemui ada bibi sun di sana.

"Bibi, aku yang akan memasak hari ini". Ucapnya, lalu mengambil beberapa bahan yang ada di dapur untuk diracik.

"Tidak perlu tuan putri, bibi yang akan memasaknya, tuan putri tunggu saja".

"Sudah kukatakan, hari ini izinkan aku untuk memasak, aku tidak akan mendengar apapun itu". Rosie tetap melanjutkan membuat sarapan.

"Baiklah, tapi jika tuan putri perlu bantuan, panggil saja bibi". Bibi sun akhirnya mengalah, dan langsung pergi meninggalkan Rosie di dapur.

Rosie memasak nasi goreng kampung dengan lauk telur mata sapi, itu cukup sederhana, tapi dia sangat senang bisa memasak sarapan untuk semuanya. Meski dia belum pandai memasak, tapi setidaknya dia bisa memasak ini untuk sarapan. Mulai sekarang rosie bertekad untuk belajar memasak. Lagi pula dia juga sangat bosan berada di dalam rumah. Memasak sepertinya akan membuatnya sedikit sibuk.

Kini rosie telah selamat memasak, dia menyiapkan makanan dia atas meja dengan rapi. Tidak lupa dengan minuman teh yang hangat.

"Bibi, kalian makan bersama kami saja". Kata rosie kepada bibi sun yang membantunya menyiapkan sarapan.

MOONLIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang