part 15

982 119 7
                                    

"apa Jane ada di dalam?". Tanya victor pada salah satu penjaga rumah yang cukup besar, bisa dibilang seperti kastil. Bukan rumah orang lain, melainkan rumah mantan kekasihnya.

"Ada tuan". Jawab penjaga itu.

"Suruh dia keluar, aku menunggu disini". Tegas victor.

Salah satu dari penjaga itu berjalan menuju ke dalam rumah untuk memanggil Jane sesuai dengan perintah Victor.

Tidak terlalu lama victor menunggu, wajah gadis yang dulu dia puji puji muncul di hadapannya dan memperlihatkan senyumannya pada Victor. Victor menunjukkan senyuman smirk nya, dia sangat jijik dengan senyuman itu sekarang.

"Kau datang lebih cepat dari dugaan ku". Kata Jane dan melipatkan tangannya di atas dada.

"Berhenti menganggu Rosie". Pinta Victor. Kali ini victor mulai berani pada Jane, tidak ada cinta lagi yang membekas untuk Jane di hatinya.

Kali ini Jane yang menunjukkan senyuman smirk nya yang khas. "Kau kemari Hanya ingin mengatakan itu?". Jane menggelengkan Kepalanya, dia meremehkan Victor.

"Bersikaplah dewasa!, Rosie tidak ada hubungannya dengan semua ini".

Jane tersenyum kecil. "Ada hubungannya dengan Rosie atau tidak itu bukan urusanku ".

"Lalu kenapa kau menemuinya?, kau mengancamnya?".

"Seperti itulah, hei Victor! Jangan terlalu cemas, tuan putrimu lebih kuat dari yang ku kira, sepertinya aku harus melakukan persiapan yang matang ".

Victor tidak habis pikir lagi dengan sikap Jane sekarang, Jane benar-benar sudah berubah. Bukan seperti Jane yang dia kenal dulu.

"Jangan mencoba-coba menyentuhnya! Atau aku akan tidak akan melepaskan mu!". Ancam Victor.

Tapi tidak berpengaruh oleh Jane. Dia hanya melemparkan senyuman pada victor.

"Apa kau mulai mencintainya? Ohh... Tuhan cepat sekali kau melupakan ku".

"Ya! Aku mencintainya! Lebih dari aku mencintaimu dulu, tidak ada yang boleh menyentuhnya dan mengganggunya! Atau orang itu akan menyesali nantinya!". Rahang victor mengeras. Dan sudah tidak tahan lagi sikap Jane.

Sebenarnya Jane terkejut dengan sikap Victor yang seperti ini. Sebelumnya, dia belum pernah melihat victor seperti ini. Pria itu terus bersikap lembut di hadapannya. Tapi, bukan berarti dia akan menyerah.

"Waw... Aku yakin tuan putri sangat senang mendengar itu darimu".

"Ini peringatan terakhir, jangan coba-coba menyakiti Rosie atau apapun itu".

"Sudah selesai?, jika sudah pulanglah, aku tidak butuh ancamanmu itu".

Victor mengepalkan tangannya kuat. Ingin sekali dia menampar wajah gadis dihadapannya.

Victor langsung pergi dari hadapan Jane. Dia harap ini terakhir kalinya dia kesitu dan bertemu dengan gadis licik itu.

🥀

"Rosie, tenanglah, Victor akan baik-baik saja ". Ucap Lisa yang sudah duduk disamping Rosie sambil mengusap punggung Rosie untuk menenangkannya.

Memang sebelum Victor ke rumah Jane, dia kerumah jeon terlebih dahulu. Bertujuan agar jeon bisa menjaga Rosie di rumah selama di pergi, dia takut Jane menyuruh anak buahnya untuk menyakiti Rosie saat dia pergi. Tapi, jeon mengajak Lisa bersamanya, agar tidak terjadi fitnah dan Rosie akan lebih tenang jika ada Lisa.

"Tidak bisa, aku takut Jane akan melakukan sesuatu pada Victor ". Lirih Rosie, dia seperti hampir menangis. Wajahnya juga mulai pucat.

"Berpikirlah positif, Victor pasti akan kembali secepatnya". Lisa mencoba meyakinkan Rosie.

MOONLIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang