part 3

1.2K 160 2
                                    

Rosie terbangun lebih dulu dengan Victor, setelah membuka matanya, dia mendapati Victor disampingnya yang masih terlelap, dia memandang wajah pria itu sangat dalam, Victor sangat tampan dan sempurna, tapi meski Victor suaminya, Victor tetap bukan miliknya.

Dia pun bangun dari tempat tidurnya, lalu beranjak untuk mandi. Selesai mandi, dia segera turun kebawah, untuk membantu bibi menyiapkan sarapan.

"Bibi, apa yang sedang kau buat?". Tanya rosie setelah tiba di sana.

"Bibi membuat roti panggang dengan telur dadar tuan putri". Ujar bibir sun.

"Aku akan membantu".

"Tidak perlu tuan putri, bibi akan menyiapkannya, sebaiknya tuan putri duduk saja, aku tidak ingin pangeran marah". Bibi melarang rosie untuk membantunya.

"Kenapa dia harus marah?, Tidak papa, lagi pula aku sama sekali tidak keberatan". Kenapa Victor harus marah, lagi pula dia tidak pernah menganggap rosie sebagai istrinya. Dia saja bisa melakukan apa saja.

"Tetap saja, bibi tidak akan enak pada pangeran, sebaiknya tuan putri bangunkan pangeran, dan menyuruhnya turun untuk sarapan, ini hampir selesai". Ucap bibi sun, agar rosie tidak membantunya membuat sarapan, itu akan terlihat aneh.

"Baiklah, tapi lain kali izinkan aku". Kata rosie, lalu pergi menuju lantai dua, untuk melakukan seperti bibi bilang.

Sesampainya di sana, dia langsung membuka pintu kamar dan menutupnya kembali. Yang benar saja, Victor belum bangun sampai sekarang.

"Pangeran, bangunlah!". Ucap rosie sedikit menggoyangkan tubuh Victor, agar dia terbangun.

Victor langsung terbangun saat mendengarkan suara rosie, dia langsung membuka matanya, dan mendapatkan rosie yang tengah berdiri menatapnya.

"Bangunlah, lalu mandi, setelah itu turun kebawah untuk sarapan". Ujar rosie setelah menyadari Victor telah bangun.

"Kau duluan saja, aku akan menyusul". bangun dari tempat tidurnya, lalu langsung beranjak ke kamar mandi.

"Kau ingin memakai pakaian yang mana, akan ku siapkan". Tanya rosie yang sudah berdiri di depan lemari baju, dan memilih baju Victor.

"Ambil pakaian yang bagus, aku akan pergi ke istana nanti". Sahut Victor dari dalam kamar mandi.

"Baiklah, aku sudah meletakkannya di atas ranjang, aku akan turun kebawah, kau cepatlah bersiap". Ucap rosie setelah itu dia turun kebawah untuk sarapan.

Rosie langsung duduk dan menatap makanan yang sudah tertata dengan rapi, tidak banyak, tapi itu cukup sederhana. Dia tidak menyantap makanan itu langsung, dia menunggu Victor untuk sarapan bersama.

Victor menuruni anak tangga satu persatu, lalu menuju ruang makan, dan terlihat rosie yang sudah duduk di sana. Rosie menyadari kedatangan Victor, lalu mengambil makanan untuk diberikan kepada Victor. Victor telah duduk tepat di samping rosie, lalu menyantap makanan yang sudah di berikan rosie padanya.

Di sela sela makan, rosie diam² memerhatikan Victor, pria itu bahkan tampak menggemaskan ketika sedang makan. Ini Pertama kalinya mereka sarapan bersama setelah pindah ke rumah ini.

"Aku tau aku tampan". Ucap Victor menyadari bahwa rosie memandangnya.

Rosie tampak malu, tapi dia berusaha biasa saja." Kau sangat percaya diri".

"Memang aku tampan, kau yang tidak mau mengakuinya".

"Biasa saja, kau sama sekali tidak tampan di mataku ". Rosie berusaha menunjukkan wajahnya yang datar, meski memang Victor tampan bahkan sangat tampan.

MOONLIGHT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang