Di minimarket, Rooney membeli minuman dingin dan sebungkus rokok.
menghembuskan asap rokok, Rooney berjalan ke satu arah.
Di luar rumah sakit.
Rooney duduk di bangku, melihat dua anak berjalan keluar dari rumah sakit, salah-satunya memiliki perban di kepalanya dan yang lain tertekan.
Membuang puntung rokok, Rooney berjalan ke arah mereka.
" Hajime Kokonoi dan Seishu Inui, apakah kalian ingin membuat kesepakatan dengan ku " tulis Rooney.
" Kesepakatan apa " kata Koko.
" Sebuah kesepakatan yang adil, aku menyembuhkan Akane, dan kalian bekerja di bawahku " tulis Rooney.
" Sepakat " kata Koko langsung.
" Koko...... " kata Inui melihat temannya.
Inui ingin mengatakan sesuatu pada Koko tapi tidak jadi mengatakan apa-apa.
" Bagus " tulis Rooney, lalu melihat ke arah rumah sakit.
Beberapa hari kemudian.
Akane telah keluar dari rumah sakit dengan utuh, bahkan tidak ada luka bakar di tubuhnya, seperti lukanya hanya ilusi, rumah Inui juga telah diperbaiki.
" Menyelamatkan Akane aku mendapatkan dua anak buah yang lumayan " kata Rooney dalam hati.
Hajime Kokonoi biasa di sebut Koko di jalan cerita aslinya, Koko menghasilkan uang untuk biaya operasi Akane, dia merekrut sekelompok pencopet untuk menghasilkan uang.
Tapi nasib mempermainkannya, Akane meninggal karena dana biaya operasi yang kurang, karena itu Koko terobsesi dengan uang.
Seishu Inui adik dari Akane, sepeninggalnya Akane, Inupi sering datang ke bengkel Shiniciro Sano, dan memuja Black Dragon, di masa depan Inupi sangat terikat dengan Black Dragon, bahkan saat Black Dragon menurun, dia tetap bertahan dan ingin membangkitkan Black Dragon ke masa kejayaan.
Melihat dua anak kecil di depannya, Rooney pergi, meninggalkan tempat itu dan ingin kembali ke kediaman keluarga Sano.
Tapi melihat dua orang pria sedang bertarung di sebuah gang, Rooney melihat kilatan putih, dan menyadari ada yang membawa senjata tajam.
Saat seseorang sudah tertusuk, orang yang membawa pisau panik dan ingin kabur, tapi melihat Rooney yang menonton dari tadi.
Tidak ingin ada yang mengetahui perbuatannya, orang itu bergegas menuju Rooney sambil menyiapkan pisaunya.
Melihat orang itu datang ke arahnya, Rooney dengan santai memasukkan tangan ke sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol yang langsung membuat pembunuh itu ketakutan.
Sebelum orang itu bereaksi, Rooney sudah menembak, orang itu tergeletak bersimbah darah dengan raut wajah ketakutan dan putus asa.
Rooney kemudian berjalan ke arah orang yang di tusuk, melihat dia membawa sebuah berkas.
Rooney membukanya dan melihat sebuah akta keluarga, beberapa surat, struk tagihan, dan lain-lain, kemudian Rooney melihat sebuah foto.
Berisikan, sepasang suami istri, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, Rooney melihat foto itu dan beberapa gambar terlihat familiar.
Mendengar sirine polisi, Rooney menembak orang di depannya walaupun sudah mati, lalu kembali ke penjarah itu, membiarkan dia memegang pistol untuk mendapatkan sidik jari.
Polisi datang, mereka menodongkan pistol ke Rooney, Rooney melihat dan menjauh dari penjahat itu sambil menulis.
" Dia membawa pistol " tulis Rooney ke petugas polisi.
Seorang petugas wanita mendatangi Rooney dan membawanya pergi ke tempat aman dan petugas lain memeriksa kondisi TKP.
Sebagai saksi mata, Rooney dibawa ke kantor polisi dan menceritakan apa yang terjadi.
Rooney datang saat tersangka itu sedang bertarung dengan korban menggunakan pisau, setelah perkelahian yang sengit, korban terjatuh ke tanah, pelaku ingin kabur tapi melihat Rooney.
Pelaku mengeluarkan pistol, Rooney yang tahu seni beladiri, mencoba merampas pistol, saat berebut pistol, pelaku tidak sengaja menembak dirinya dan korban.
Setelah logika anime dan pengaturan pengaturan dasar, Rooney dibebaskan sebagai saksi.
Saat Rooney akan keluar Rooney melihat seorang polisi melihat foto keluarga.
Menyadari tatapan Rooney, pria itu menengok ke sosok Rooney, kecantikan yang dingin, mulutnya tidak bisa tidak tersenyum.
" Hehehe, apakah kamu tertarik kepada mereka, mereka anak-anak yang lucu " kata pria itu menunjukkan foto dengan jelas ke Rooney.
" Memang, dan aku akan mengadopsi mereka " tulis Rooney.
" Benarkah, wah beruntungnya mereka " kata pria itu.
" Kenapa, masih ada ibu mereka " kata kawannya yang lain.
" Tidak tidak, ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, sekarang tinggal ayah ini, tapi malah mati " kata pria itu menjelaskan.
" Heh, seperti mereka kekurangan seorang ayah hehehe " kata pria itu tersenyum dan melihat sosok Rooney.
" Tidak, kamu tidak akan kuat " kata Rooney dan pergi.
" Tidak mungkin dalam hidup ini " kata Rooney dalam hati.
" Aku hanya ingin mengadopsi anak-anak dari keluarga Shiba " kata Rooney dalam hati.
Setelah melihat berkas yang dibawa korban, yaitu akta keluarga Shiba.
Tapi polisi mengartikan ke arah yang lain.
----
Setelah serangkaian kegiatan, akhirnya Rooney mendapatkan hak asuh dari keluarga Shiba, apalagi tidak ada kakek dan nenek di keluarga, dan hanya Rooney ( menggunakan kekuatannya, mengubah beberapa hal ) yang diberikan hak asuh.
Setelah seminggu berkenalan, menulis kan dia akan mendukung mereka, Rooney meminta Ayumu, Shiniciro dan beberapa anak lain untuk datang ke rumah.
Ruang tamu.
" Uh, aku masih tidak menyangka kamu mengadopsi mereka bertiga " kata Ayumu duduk sambil memegang kaleng soda.
" Hmm, begitu, lagi pula aku melihat ayah mereka dibunuh di depan mataku " tulis Rooney.
" Misi juga lebih santai " kata Shiniciro tersenyum sambil melihat ke belakang.
Karena kedatangan banyak tamu, apalagi anak-anak, suasana rumah terlihat lebih hidup, Yuzuha senang melihat Emma karena ada anak perempuan lain yang datang.
Dengan Taiju, karena ada Takemichi dan Manjirou, serta telah di baptis dengan tinju cinta Rooney, Taiju hanya mengikuti alur dengan kesal, berbeda dengan Hakkai yang dengan senang bermain.
-----------------------------------------------------------
Maaf kalau salah.
Nda tau, entah kebanyakan pikiran, atau apa, aku merasa tulisan ku agak aneh (^~^;)ゞ
Terimakasih telah membaca dan vote(≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece: I'm Rock's Brother
FanfictionDiberikan kesempatan kedua setelah kematian, seorang anak laki-laki dipindahkan ke dunia lain, anak tersebut berpikir untuk rendah hati supaya tidak banyak masalah yang dihadapinya, tapi sepertinya sistemnya agak salah.