Kilas Balik Ayah dan Mama

262 18 3
                                    


Jaehyun merupakan salah satu mahasiswa kedokteran dengan nomor mahasiswa 071 dari 150 mahasiswa dalam angkatannya. Pada kelas Praktikum biasanya kelas akan dibagi menjadi tiga dengan nomor mahasiswa 001-050 berada di kelas A, 051-100 berada di kelas B, dan 101-150 berada di kelas C. Meski ada beberapa yang dibagi menjadi kelas-kelas yang lebih kecil dan ada beberapa mata kuliah mereka ber 150 orang akan ada dalam satu kelas. Biasanya yang seperti itu untuk mata kuliah yang berbasis teori seperti Ilmu Bedah Umum dan Etika Hukum Medikolegal.

Jaehyun menatap kagum pada catatan yang tersusun rapi di depannya. Selembar kertas dengan identitas 017 di bagian kiri atas. Dilihat dari nomor yang tertera pada kertas, sepertinya kelas A baru saja melakukan praktikum dan salah satu mahasiswa dengan nomor 017 mungkin saja secara tidak sengaja meninggalkan catatannya. Jaehyun memutuskan menyimpan catatan tersebut ke dalam tasnya. Lalu ia kembali fokus dengan kelas praktikumnya.

Kelas telah usai, sebelum keluar ruang praktikum mahasiswa diharuskan mengisi presensi pada lampiran yang telah disediakan. Selesai membubuhkan tanda tangannya pada lembar presensi Jaehyun melirik sekilas nama pada halaman pertama dengan nomor urut 017 lalu ia segera bergegas pulang.

Semenjak menjadi mahasiswa, Jaehyun memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemen. Ingin hidup mandiri dan juga hunian yang dipilihnya ini berada dekat dengan kampus. Mungkin jika berjalan kaki hanya butuh waktu sepuluh menit untuk sampai. Tapi memang dasarnya anak orang kaya, terkadang Jaehyun memilih membawa mobil dibandingkan dengan berjalan kaki.

Sesampainya di apartemen, Jaehyun lalu merebahkan dirinya di kasur. Melepas penat sehabis kelas yang menguras habis tenaga dan pikirannya. Ia lalu memutuskan untuk mandi agar segar kembali.

Selesai mandi, sembari menunggu makanan yang telah dipesannya melalui salah satu layanan pesan antar, ia mengambil kembali catatan yang tadi disimpan di tasnya. Catatan ini benar-benar tidak bisa membuatnya berhenti untuk terkagum-kagum. Catatan tersebut ditulis dengan bolpoin berbagai warna, tidak monoton hitam dengan beberapa poin penting yang dihighlight maupun diberi underlined. Setelah mencoba membacanya, Jaehyun menyimpulkan bahwa catatan ini cukup detail namun dibuat dengan poin-poin tertentu yang membuat pembaca lebih mudah memahami maknanya. Catatan seperti ini tentu saja akan lebih mudah membantu Jaehyun dalam belajar. Jaehyun sudah memutuskan ia akan mengembalikan catatan tersebut dan mengenal lebih dekat si nomor 017. Lee Taeyong.

Ting !

Sebuah notifikasi dari grup angkatan masuk. Jaehyun awalnya tidak peduli, tapi nampaknya ia tidak bisa mengabaikan karena melihat nama Taeyong.Lee sebagai pengirim pesan. Ia lalu membuka roomchat grup tersebut.

Taeyong.Lee
Teman-teman, jika ada yang menemukan lembar catatan dengan nomor 017 pada bagian kiri atas di ruang praktikum Patologi Klinik hubungi aku ya..terima kasih.

~~~

Sesuai dengan janji kemarin selepas ia menghubungi Taeyong, hari ini dalam kelas satu angkatan Jaehyun meminta Taeyong untuk menyisakan satu tempat di sampingnya dengan alasan agar lebih mudah mengembalikan catatan milik Taeyong. Melihat Jaehyun membuka pintu ruang kuliah, Taeyong lalu memberi kode di mana mereka akan duduk.

Jaehyun melihatnya, perempuan dengan kemeja biru langit itu menunjuk tempat sebelahnya yang masih kosong dan hanya terdapat tas yang diduga milik gadis itu di kursi tersebut. Jaehyun segera menuju ke sana dan duduk tepat di sebelah Taeyong.

"Terima kasih untuk bangkunya ya."

"Ah iya, terima kasih juga untuk ini." Jawab Taeyong dengan lembar catatan yang sudah kembali padanya.

EVEN NOW [JAEYONG] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang