Keluarga Fatamorgana (2)

344 26 4
                                    

"Kata Bibi Nana keluarga itu tinggal bersama, lalu kenapa kita tidak tinggal bersama ?" Haruto mulai menatap keduanya dengan mata berkaca-kaca. Sementara Jaehyun dan Taeyong tidak tahu harus menjelaskan bagaimana agar si kecil mengerti dan tidak terluka.

Taeyong bungkam, entah jawaban apa yang yang ia keluarkan atas pertanyaan putranya. Air mata juga perlahan mulai menggenang. Ia Memilih memalingkan muka dan menghapus air matanya. Tidak sanggup untuk menatap si kecil Haruto.

Jaehyun mengambil tindakan. Membawa Haruto dalam pelukan dan memangkunya. "Ayah, tetap di sini yaa.." lirih Haruto tentu saja berhasil ditangkap oleh indera pendengarannya.

"Haruto, bukannya Ayah tidak mau tinggal dengan Haruto dan Ibu. Ayah bekerja sebagai dokter di Seoul, Nak. Dan Ibu juga seorang dokter, tapi tempat kerja Ibu di sini. Dan berbeda dengan Ayah__"

"Kalau begitu Ayah kerja di sini saja ? Sama Ibu sama Ruto.."

"Tidak bisa sayang, Ruto masih ingat tentang tanggug jawab yang diajarkan Ayah Yuta ?" Merasa paham akan kemana arah Jaehyun dalam memberi pengertian pada Haruto, Taeyong lalu masuk dalam obrolan. Samar ia melihat Haruto mengangguk.

"Nah, Ayah Jaehyun punya tanggung jawab besar di tempat kerjanya yang tidak bisa ditinggal Nak..sekarang Haruto mengerti ?" Lagi-lagi Jaehyun dibuat terkagum akan jiwa keibuan Taeyong. Dan satu fakta lagi, nyatanya mereka masih memiliki jalan pemikiran yang dapat terhubung meski hanya melalui saling tatap.

Melihat Haruto yang tetap murung dan enggan mengangkat wajahnya. Kedua orang dewasa tersebut merasa sedih. Entah apa yang harus mereka katakan lagi pada si kecil. Tiba-tiba Jaehyun teringat cerita Haruto tempo hari. Si kecil begitu antusias menceritakan liburan salah satu teman sekelasnya.

"Ruto, masih ingat tentang lotte world ?" Jaehyun berceletuk, namun si kecil masih tetap di posisi yang sama.

"Akhir pekan, bagaimana jika kita berlibur ke lotte world, Haruto mau ?"

"Ayah serius ?" Berhasil. Si kecil lalu menatap Jaehyun penuh harap.

"Tentu saja. Asal Haruto janji pada Ayah tidak akan sedih lagi."

Haruto mengangguk antusias, "Haruto janji Ayah, yeyyy terima kasih Ayah !" Ia lalu masuk ke pelukan Jaehyun. Taeyong tersenyum melihat putranya kembali ceria. Namun mereka dibuat bingung ketika Haruto kembali memasang wajah cemberutnya.

"Tapi..perginya sama Ayah sama Ibu, boleh ?" Ya. Nyatanya mereka tidak pernah benar-benar pergi berlibur bersama.

"Coba Ruto tanya Ibu ?" Kini giliran Haruto menatap Ibunya penuh harap. Taeyong mana tega menolak permintaan Haruto. Mau tidak mau ia pun mengangguk. Menanamkan dalam hati bahwa semua ini ia lakukan untuk Haruto. Iya. Hanya untuk kebahagiaan Haruto.

"Yeyyy, Haruto sayang Ayah dan Ibu !!"

~~~

Sabtu Sore Jaehyun kembali menjemput Taeyong dan Haruto untuk dibawa ke Seoul. Mereka memang akan pergi ke lotte world di minggu pagi. Namun akan lebih baik jika mereka sudah berada di Seoul di hari Sabtu. Karena akan sangat merepotkan jika di minggu pagi Jaehyun harus menempuh perjalanan dari Seoul ke tempat mereka lalu kembali lagi ke Seoul. Jalanan akan semakin macet di akhir pekan. Begitu setidaknya usulan Yoona. Akan tetapi sebelumnya Taeyong, mengusulkan agar ia dan Haruto naik kereta saja ke Seoul mengambil jadwal di minggu pagi. Tapi usulan itu tentu saja langsung ditolak oleh Yoona. Haruto pasti akan kelelahan jika harus bangun terlalu pagi, naik kereta, lalu kembali menempuh perjalanan ke lotte world. Yang ada si kecil tidak akan senang dan puas bermain di lotte world karena sudah terlalu lelah. Perkataan Yoona memang ada benarnya. Maka dari itu Taeyong juga hanya bisa menuruti wanita yang begitu dihormatinya tersebut.

EVEN NOW [JAEYONG] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang