November telah berada di ujung dan Desember sudah siap untuk menyapa. Musim gugur akan berakhir dan berganti menjadi musim dingin. Sebelum musim dingin menyapa, dua insan Tuhan, Mark dan Jaemin memutuskan untuk menyatukan cinta mereka dalam ikatan sakral pernikahan di akhir musim gugur ini. Pernikahan mereka digelar dengan konsep outdoor sesuai permintaan Jaemin. Kendati hawa musim dingin sudah mulai menyapa namun indahnya musim gugur ingin Jaemin nikmati bersama orang-orang terdekatnya di hari bahagia ini. Musim gugur memberikan kesejukan pandangan mata karena dedaunan berubah warna dan bertransformasi dengan indahnya hingga memunculkan rasa syahdu dan hangat saat melihat daun-daun berubah menjadi warna merah, kuning, oranye, dan coklat.
Beberapa tamu undangan yang datang mulai bergantian memberikan selamat kepada Mark dan Jaemin. Mereka memang sengaja tidak mengundang banyak orang, asal semua keluarga besar dapat hadir, itu sudah cukup bagi Mark dan Jaemin.
Saat acara pelemparan bunga, tamu undangan yang masih lajang mulai berebut tempat. Bahkan sepupu Mark yang dari Kanada pun turut mengambil tempat. Tidak mau kalah Jisung kecil berada di barisan paling depan. Jisung ingin mendapat bunga, begitu katanya. Dan satu pun orang mampu melarang si pangeran kecil Jung. Alih-alih melarang mereka justru gemas akan tingkah Jisung.
"Berikan pada Jisung, berikan pada Jisung !!" Teriak Jisung bersemangat, ia bahkan sudah melompat-lompat kecil seolah ingin segera meraih bunga yang akan dilempar oleh paman dan bibinya.
Satu
Dua
Dan dalam hitungan ke tiga bunga terlempar.
Duk !
Semua orang terkejut mendapati bunga tersebut jatuh tepat di depan meja di mana Jaehyun duduk. Mark dan Jaemin memang sengaja melemparnya ke arah samping dan dilempar dengan agak kuat. Berharap orang-orang akan berlarian berebut ke belakang dan bukan ke depan yang nanti malah dapat melukai Jisung. Hening sejenak sebelum salah satu sepupu Mark berlari dari kerumunan dan mengambil bunga di depan Jaehyun.
"Mine, it's mine !!" Girangnya, berusaha memecah keheningan yang ada. Semua orang jadi tertawa. Melupakan fakta bahwa orang yang sebenarnya mendapat bunga itu adalah Jaehyun.
"Jaehyun astaga hahaha, kau akan menikah lagi begitu..gila saja, wanita mana yang lebih baik daripada Taeyongku ini !!" Jung Soojung atau yang biasa dipanggil Krystal, sepupu Jaehyun mencoba menggoda Jaehyun perihal bunga tadi.
Krystal memang sengaja melakukannya karena di saat yang lain tertawa bahagia namun meja mereka masihlah hening. Kebetulan mereka berempat, Taeyong, Jaehyun, Krystal, dan suaminya berada dalam satu meja yang sama.
Jaemin dan Mark yang saat itu berjalan mendekati meja mereka tentu saja mendengar apa yang baru diucapkan Krystal. Kemudian Jaemin menyahuti, "Kak Krystal benar, tidak ada wanita yang lebih baik dari Kak Taeyong." Ucap Jaemin membenarkan perkataan Krystal. Sementara Jaehyun hanya terdiam mendengar perkataan kedua saudarinya.
"Ah Nana, kamu ingin duduk ?" Tawar Taeyong pada adik iparnya. Ia pikir Jaemin mungkin lelah karena terus berdiri menyalami tamu undangan dengan hak sepatu yang lumayan tinggi.
"Tidak Kak..Setelah ini Nana akan menemani Kak Mark menemui beberapa temannya."
"Kalau begitu kami permisi ya Kakak-kakak !!" Ucap Mark berpamitan.
"Mama Jisung ngantuk !!" Jisung datang dengan langkah gontainya. Menumpukan kepalanya pada paha sang mama dan melingkarkan pelukan pada perut Taeyong. Krystal dan suami dibuat gemas akan tingkah ponakan mereka.
"Astaga lucu sekali ! Jisung jadi anak aunty Ital saja gimana ?"
"Enak saja, buat sendiri sana !!" Tanggapan Jaehyun mengundang tawa keluarga besar mereka. Begitu pun dengan Taeyong, dan Jaehyun menyadari itu, entah kenapa hatinya kembali menghangat melihat tawa istrinya. Ia lalu mengalihkan perhatian pada sang putra.
"Jagoan Ayah ngantuk ya Nak ?" Jaehyun berjongkok, menyamakan posisinya dengan sang putra lalu turut mengelus kepala si kecil seperti apa yang dilakukan Taeyong. Jisung mengangguk, masih dalam posisi yang sama.
"Baiklah, ayo kita tidur. " Jaehyun lalu membawa Jisung dalam gendongan. Menggendong Jisung dengan satu tangan. Kemudian mengulurkan tangannya yang lain pada Taeyong. Taeyong menerimanya. Peristiwa itu tak luput dari pandangan keluarga besar mereka. Pemandangan keluarga bahagia yang akan selalu mereka suguhkan di setiap momennya.
"Kami ke kamar dulu ya." Jaehyun meminta izin sebelum membawa anak dan istrinya menuju kamar hotel yang sudah dipesan Jaemin dan Mark untuk keluarga mereka.
Dalam perjalanan menuju hotel mereka memilih berjalan kaki karena jarak yang dekat. Jisung sepertinya sudah tertidur.
"Kita duduk di situ sebentar, " Tunjuk Jaehyun pada salah satu tempat duduk. Taeyong lalu duduk. Jaehyun memindahkan Jisung dalam pangkuan Taeyong sementara ia melepas jasnya kemudian ia sampirkan pada bahu Taeyong.
"Aku harus menggendong Jisung dan tidak bisa memelukmu. Pakai ini ya biar kamu tetap hangat." Setelah itu Jaehyun mengambil kembali Jisung dan menggendongnya. Tak lupa ia juga menggandeng tangan Taeyong dan melanjutkan jalan menuju ke hotel.
"Terima kasih ya." Ucap Taeyong sembari mengeratkan genggaman tangan mereka.
To be continue
Sorry for typo !!
Memang cukup singkat, kita bahagia dulu sebelum sampai pada bagian yang menguras emosi.
Vote & Coment !!
KAMU SEDANG MEMBACA
EVEN NOW [JAEYONG] ✔️
FanficKita begitu dekat satu sama lain, mengapa di antara kita harus ada yang menderita Cast : (GS) Jaeyong Markmin Inspired of : Yang Yoseob - Even Now (Our Beloved Summer OST)