Adik Bayi

431 22 7
                                    

Para orang tua telah berebut untuk menggendong bayi mungil yang baru saja dilahirkan Jaemin. Ya. Kemarin, pukul 10 malam  Aera Lee, putri kecil Mark dan Jaemin telah lahir. Aera memiliki makna kuat dan pemberani, Mark berharap putri kecilnya akan menjadi gadis yang tangguh.

"How beautiful you are, dear.." Kini giliran Ibu Mark yang menggendong anggota baru mereka. Semua yang di sana setuju, putri kecil Mark benar-benar sangat cantik. Perpaduan yang pas antara Mark dan Jaemin.

Oekk Oekk

"It's okay, it's okay..grandma here, dear.."

Oekk Oekk

"Sepertinya, Aera haus Mom."

"Ah benar, ini.." Ibu Mark menyerahkan Aera pada Jaemin secara berhati-hati. Dirasa para lelaki sudah keluar dan hanya ada Mark di dalam maka Jaemin dengan santai menyusui Aera.

"Nana, terima kasih ya..Nana harus jaga kesehatan ya, Nak." Ucap Ibu Mark tulus. Caranya peduli pada Jaemin  sudah seperti putrinya sendiri.

Sore harinya giliran Jaehyun yang datang untuk melihat keponakannya. Jaehyun datang bersama Taeyong beserta Haruto. Ia memang sengaja menjemput mereka untuk melihat bayi Jaemin. Taeyong tentu mau, bagaimana pun Jaemin masihlah seperti adiknya. Apalagi Haruto, ia menjadi yang paling tidak sabar melihat rupa adik manisnya.

"Aunty Nana !!"

Jaemin dan Mark menoleh pada sumber suara. Tersenyum hangat menyambut kedatangan mereka bertiga. Haruto mendekati ranjang Jaemin ingin melihat adik bayi di gendongan Jaemin. Namun apa daya tingginya tak sampai.

"Ayah, up !" Pintanya pada Jaehyun.

"Ei, sudah jadi kakak masa masih minta gendong ?" Mark tidak ingin melewatkan untuk menggoda Haruto. Haruto lalu tampak ragu, membuat semua yang di sana ingin tertawa.
Jaehyun lalu segera menggendong putranya.

"Astaga, sini mau sama uncle tidak ?" Haruto menggeleng ribut di gendongan ayahnya.

"Kalau begitu, Ruto tidak boleh melihat adik..Adik ini kan anaknya uncle." Lagi. Mark menggoda Haruto. Haruto terlihat bersedih saat Mark mencoba menutupi wajah putrinya.

"Mark.." Peringat Jaehyun. "Aigoo, Uncle bercanda. Ini lihatlah, cantikkan ?"

"Woahh ! Boleh Ruto bawa pulang ?"

"Minta sama Ayah sana, ini kan punya Uncle !"

"Bisa ?"

"Tentu saja, tapi harus dibantu Ibu.." Jaemin ikut menambahkan. Tampaknya pasangan yang baru dikaruniai anak ini berharap Jaehyun dan Taeyong kembali bersatu. Bagaimanapun mereka berdua adalah saksi di mana Taeyong dan Jaehyun sama-sama hancur. Karena sejatinya Jaehyun dan Taeyong kini begitu dekat, namun mereka sama-sama menderita. Mark dan Jaemin ingin keduanya berbaikan dan benar-benar bangkit, membangun dan mencari bahagia yang baru.

"Ayah, Ibu, Ruto mau adik, bisa kan ?"

~~~

Aera kini sudah bisa dibawa pulang. Sudah tiga hari Aera berada di rumah dan Haruto selalu menempel padanya. Haruto menolak untuk kembali ke Jeju. Ia ingin terus di samping adik barunya. Taeyong dan Jaehyun tidak lagi bisa membujuk putra mereka.

"Ayah dan Ibu bohong, Ruto marah !" Taeyong dan Jaehyun memang masih berusaha membujuk putra mereka. Bahkan Taeyong berkata, jika Haruto menurut maka Haruto akan benar-benar punya adik. Tapi Haruto menolak, ia justru mengatakan bahwa orang tuanya berbohong. Ya. Haruto memang sudah terbiasa dibohongi kedua orang tuanya. Perihal mereka yang akan tinggal bersama. Perihal Ayahnya yang akan selalu ada di sampingnya. Semuanya bohong karena hingga kini Jaehyun dan Taeyong masih menjalani hidup masing-masing.

"Kali ini Ibu dan Ayah tidak berbohong, sayang.." Jaehyun dibuat kaget akan perkataan mantan istrinya tersebut. Apa sebenarnya yang berusaha Taeyong katakan. Jika itu hanya bualan seharusnya Taeyong tidak mengatakan hal itu.

"Benarkah ? Jadi Ruto bisa punya adik bayi sendiri ?" Taeyong kembali mengangguk. Berbeda dengan Jaehyun yang tetap diam, seolah tidak percaya akan perkataan Taeyong.

"Yeyyy, Haruto punya adik sendiri. Terima kasih Ayah, terima kasih Ibu." Haruto bergantian mencium pipi Ayah dan Ibunya lalu bergegas menuju kamar Mark dan Jaemin untuk kembali melihat Aera. Bocah itu juga ingin pamer pada Mark bahwa ia akan punya adik sendiri. Jadi nanti mereka tidak perlu lagi merebutkan Aera.

"Taeyong, tidak perlu mengatakan itu pada Haruto. Dia akan terluka lagi jika kita__"

"Aku serius."

"Ha ?" Lagi. Jaehyun dibuat kaget akan perkataan mantan istrinya.

"Jaehyun, kamu berkata ingin kembali padaku dan memulai semuanya dari awal. Bersama Haruto, ayo kita tata hidup yang lebih baik. Jika kamu serius, kini aku sedang memberikan kesempatan itu untukmu." Tutur Taeyong. Jaehyun menyelami mata indah yang selalu dipujanya. Tidak ada kebohongan di sana. Ia bahkan mencubit lengannya sendiri. Seolah memastikan bahwa kini ia sedang tidak bermimpi.

Taeyong mengelus bagian tangan Jaehyun yang dicubit sendiri oleh pria itu. "Jaehyun, ini bukan mimpi. Aku nyata ada di depanmu." Tanpa pikir panjang Jaehyun membawa wanita itu dalam pelukannya. Merengkuh Taeyong sekuat yang ia bisa. Air mata bahagia tidak dapat dibendungnya. Begitupun dengan Taeyong. Keduanya menangis bahagia. Berharap ke depannya semua akan terus baik-baik saja.

Jaehyun mengurai pelukan. Memandang lekat wanita yang baru saja mengembalikan nyawanya. Menghidupkan kembali Jaehyun yang sempat bergelung dalam dunia penuh duka dan sepi. Ia mengikis jarak di antara mereka. Mencium pelan bibir Taeyong. Merasakan senyuman dalam pergerakan bibir Taeyong. Jaehyun benar-benar bahagia. Dan ia harap Taeyong juga merasakan hal yang sama. "I still love you..."

"Even now."

"I love you too." Balas Taeyong. Lalu mereka kembali berciuman. Kali ini disertai sedikit lumatan. Rindu meluap. Kisah mereka akan benar-benar kembali dimulai.

TBC/END ?

Hallo setelah lama tidak update, akhirnya aku kembali. Adakah yang masih menanti wkwk

Btw, aku punya book baru NoHyuck..mampir dan ramaikan ya, ada JaeYongnya nyelip wkwk

HBD Jisung, hadiahnya Ayah dan Mama balikan nih

Sorry for typo !!

Vote & Coment !

EVEN NOW [JAEYONG] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang