NOBAR

73 88 4
                                    

Sepulang sekolah Amel langsung merebahkan badannya pada kasur empuk yang sedari tadi sudah menunggunya,rasanya sangat melelahkan berada di sekolah seharian tenaga Amel terkuras habis saat di sekolah di tambah lagi dengan tumpukan PR yang akan di kerjakan nanti,Amel tidak tau kapankah ia bisa beristirahat,Amel melihat langit-langit kamarnya ia menghiasnya dengan hiasan bintang kecil yang dapat bersinar dalam keadaan gelap,desain kamar Amel cukup menarik ia menyukai konsep luar angkasa di dinding kamarnya banyak sekali stiker-stiker planet bahkan lemarinya juga bergambar planet,Amel tidak tau apa alasan ia menyukai semua itu.

Sudah lama sekali Amel tidak melihat HP selama sekolah tadi ia pun segera mengambil HP di dalam tas,dan benar saja baru menghidupkan data notifikasi sudah bermunculan,ada yang lagi rame di grub kelas,sudah Amel duga,dera mulai membuat ulah lagi,Amel sangat muak dengan segala tingkah yang ia lakukan ingin sekali ia menarik rambut dera sampai kepalanya putus,Kepala itu akan ia cincang dan di jadikan sup pikiran Amel sudah ruyaam,ia mengacak- acak rambutnya kepalanya mulai terasa sakit dan berat

"Aaaaaaaaaaaaaaaa" Amel berteriak

Brak
Suara pintu di dobrak

" astagfirullah kenapa kak teriak-teriak,kakak kenapa apa ada yang sakit ?"barusan yang bicara adalah ibunya Amel,perempuan setengah baya yang memiliki paras wajah mirip dengan Amel,ia berdiri di ambang pintunya tampaknya ia khawatir

" eh gak kenapa -napa kok Bun,tadi ada tikus gede bangat Amel takut,makanya tadi teriak heheh maaf bunda " Amel merasa sangat malu,ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil cengengesan.

" Ya Allah bunda kirain apaan tadi,bisa-bisanya tikus ada di kamar kakak,setau bunda kamar ini selalu bersih" bunda terlihat heran

"Pokoknya itu deh Bun,eh kayaknya Aidan manggil bunda tuh,mending bunda lihat kesana deh" ucap Amel sambil mendorong pelan bundanya agar keluar dari kamar,dan ia segera menguncinya

"tapi beneran kan kak,kamu gak papa"ucap bunda Amel dari luar kamar

" Iya bun gak papa tikusnya udah pergi"ucap Amel sambil berdiri di depan cermin

" Oke deh,tadi Tante Dea kesini bawa kue,kalau kakak mau ambil aja di kulkas ya" bunda Amel menyahut lagi

" Iya bunda nanti Amel makan "Amel berkata sambil memberi serum bibir,akhir -akhir ini bibirnya kering,Amel sudah tidak mendengar suara bundanya lagi mungkin bunda sudah pergi

Dan sekarang Amel berdiri tegak memandang dirinya di depan cermin,ia mengamati bagian-bagian tubuhnya

"Di lihat lihat,penampilan gue gak jelek-jelek amat,tapi kenapa ya semua orang ngelihat gue kek aneh gitu,gue jadi kepikiran sebenarnya bentukan asli gue kek mana sih,pas nengok di kaca rumah Lisa blackping mah lewat,tapiii pas di sekolah malah kek gembel,rasanya gue pengin bangat pinjam mata orang lain buat lihat bentukan gue sebenarnya,tapi mana mungkin ya" Amel mulai berpikir hal yang nyeleneh lagi dan lagi,bicara sendiri dan menjawab sendiri sudah menjadi hobinya

" Kenapa sih gue selalu jadi candaannya si dera,tu orang Napa dah kalau iri bilang aja langsung ,liat aja besok gue harus balas perlakuan dera,gue bakal Jambak rambut tu anak sampai kepalanya copot,oke buat ngelawan nanti gue harus latihan dulu,ehemm " Amel menetralkan suaranya dan mulai memeragakan adegan,ia memajukan dadanya dan berjalan seolah olah ia menabrak seseorang

" Eh dera,Lo kan yang nyebarin foto gue di grub kemaren Lo bakal mati di tangan gue hahahaha,maksud Lo apaan kemaren der,Lo pikir gue takut sama Lo gak mungkin,gue sama Lo tu ibarat semut dan gajah,Lo semut gue gajah,sekali incak Lo bakalan hancur"

" Enggak Amel ampun,maafin aku,aku takut sama kamu,aku mah cupu" ia memperagakan orang mengiba

" Yes gue udah siap buat ngelawan dera,dia bakalan minta ampun sama gue,jangan main main sama Amel "

FOLLOW YOUR HEART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang