"Makasih ya Firman traktirannya ada acara apa sih pakai traktir segala? " Ucap Amel sambil mengunyah nasi gorengnya
Amel heran karna tak biasanya Firman seperti ini, Firman di kenal dengan orang yang pelit di kompleks ini, Namun ternyata pemikiran warga kompleks salah, selama ini Firman baik kok sama Amel, jika ada makanan berlebih Firman sering mampir ke rumah Amel untuk berbagi makanan, mungkin Firman pelit dengan orang yang tak disukainya
" Gak ada acara sih, gue cuma males makan sendiri pengen di temenin sama dedeks Amel tercinta" ucap firman cengengesan sambil melihatkan giginya gingsul nya
" Modus amat lo man" ucap Amel tergelak, mata Firman tak hentinya memandang Amel, senyum Amel sungguh manis ia tak bisa melewatkan kesempatan untuk melihatnya lebih lama
" Lo manis bangat kalau lagi senyum mirip...." Firman menghentikan ucapannya untuk berpikir sejenak
" Makasih, emg gue mirip siapa?"
" Kagak jadi lupa gue" Firman cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Amel memasang wajah kesal, ia ingin sekali Firman mengatakan kalau Amel mirip dengan artis cantik yang banyak dikagumi para lelaki
"Berapa bang ?" Makanan mereka sudah habis, sekarang waktunya untuk pulang
" Seperti biasa"
Firman pun memberikan sejumlah uang dan beranjak mengajak Amel pergi dari warung
" Eh Firman tangan ayang nya di gandeng dong" ucap bang Udin menggoda mereka, sudah di pastikan wajah Amel memerah karna marah
" Apaan sih bang Udin " ucap Amel malas
" Eh iya bang gue lupa, yok Mel " Firman sontak mengandeng tangan Amel, dengan cepat Amel segera menjauhi Firman
" Ngapain nurutin bang Udin segala sih man, gue mau pulang" ucap Amel lagi dan lagi Amel kesal sambil menghentakkan kaki meninggalkan Firman lebih dulu
" Nah tuh cewek Lo ngambek lagi" Udin tertawa melihat tingkah kedua bocah di depannya
" Semua gara-gara Abang tau gak" Udin marah dan dengan cepat mengayuh sepedanya
" Mel maafin gue" ucap Firman memohon
" Gue paling males kalau Lo bertingkah kayak gitu" ucap Amel memandang laki-laki yang berada di sampingnya
" Iya gue janji mohon maafin gue Mel, jangan ngambek lagi"
" Iya gue maafin" ucap Amel mengakhiri
" Yeay makasih Amel ku sayang, sekarang udah jam setengah sembilan gak baik anak gadis pulang malam sendirian yok gue antar Mel "
" Modus lagi Lo"
" Ini bukan modus Mel, ini untuk menjaga keselamatan kamu, aku anak baik Loch" Firman tersenyum manis
" Bener juga, yok antar gue buruan " Amel duduk di bangku belakang tanpa basa basi ia memegang pinggang Firman dan berkata
" Buruan ngebut "Firman langsung mengiyakan dan mengayuh sepedanya dengan gerakan cepat
" Akhirnya sampai, makasih ya man "
" Yoi, jangan lupa telfon gue nanti ya, bay Amel ku cintaku " ucap Firman kembali menggoda Amel, sementara Amel hanya bisa tersenyum, Amel memandang Firman yang sudah pergi menjauh
Sementara tak jauh dari situ ada seseorang yang sedari tadi mengintip aktifitas mereka dibalik tirai jendela
Amel membuka pintu dengan pelan, Amel bersyukur ternyata pintu rumah belum di kunci, namun perasa leganya hanya berlangsung sebentar kini terganti dengan rasa takut yang sudah menjalar ke semua tubuhnya, nenek Romlah sudah berdiri di depan Amel, sembari menatap dengan tatapan mengintimidasi
KAMU SEDANG MEMBACA
FOLLOW YOUR HEART
Novela JuvenilHanya seputar kehidupan gadis introvet yang terbiasa menyendiri,ia sulit keluar dari zona ini,ia tau sendiri itu menyenangkan tapi...... Sekarang ia sadar selama ini dirinya kesepian tujuannya adalah ingin keluar zona yang membuatnya terikat sehingg...