Cemburu?

28 24 3
                                    

   "Ara,,,sini lempar ke gue." Teriak Serena pada Arasya yang kini mendribble bola basket dengan kurang benar. Kini kelas Xll IPS¹ tengah berolahraga basket dilapangan   sekolah. Mereka melakukan pertandingan, dimana cewek melawan cewek dan cowok melawan cowok. Team Serena terdiri dari Serena, Arasya, Caca, Tiara, Sekar dan nama. Sedangkan team lawan terdiri dari Kayla, Sinta, Ghina, Lia, Karen, dan Dewi.
Arasya melempar bola basket itu pada Serena, namun karena lemparannya terlalu lemah membuat bola itu langsung ditangkap dengan mudah oleh Sinta.

"Yahh!!...Bolanya dicolong!." Gumam Arasya kesal.
Sinta membawa bola tersebut menuju ke arah ring lawan dengan senyuman bangga. Gadis itu kemudia melemparnya kearah ring lawan namun gagal karena lemparannya yang juga lemah. Serena mengambil kesempatan untuk mengambil alih bola tersebut dan mendrible bola ke arah ring lawannya. Tepat didekat ring lawan, Serena melompat dengan tingginya. Gadis itu melakukan aksi Jum shoot yang membuat teman-temannya ternganga tak percaya. Bola itu pun memasuki ring lawan dengan sangat sempurna, Serena kemudian mendarat dengan tepat.

"Whooo...Serena hebat banget cuy!!." Seru Fajri yang sedari tadi menonton dipinggir lapangan bersama teman-teman cowoknya.
Tepukan tangan terdengar memenuhi temapat itu.

"Serena kok bisa sih lo jago gitu mainnya?, Lompatnya sempurna banget lagi?, Gue aja gak sampe setinggi itu lompatnya!." Tiara merasa tak percaya.

"Iya, bgai resep dong Ren." Caca menimpali.

"Haha,,,ini mah hanya kebetulan doang." Balas Serena tersenyum. Padahal Serena memang jago dalam bermain basket. Semasa SMP gadis itu berpartisipasi dalam mengikuti ekstra kurikuler basket, bahkan gadis itu dijadikan ketua basket di SMP-nya. Memang mustahil sih, seorang gadis terpilih menjadi ketua basket. Tapi, Serena nyata adanya!!.
Bahkan ia sering mengikuti lomba basket yang tentunya selalu dimenangkan oleh teamnya.
Bukan hanya dibidang basket bakat Serena, gadis itu juga bisa beladiri.

Tapi saat Serena memasuki SMA, ia lebih memilih menyembunyikan bakatnya dari semua orang. Padahal bisa saja ia mengikuti ekskul basket di sekolahnya yang diketuai oleh Aksa. Peluang besar bukan buat dia lebih dekat dengan Aksa?.
Tapi ia memilih menjadi sosok gadis yang dikenal dengan keceriaannya.
Memang, kelemahan gadis itu terletak pada bidang pelajaran, tapi kalau di seni, gadis itu sangat berbakat.

"Sahabat Ara gitu!!." Ucap Arasya bangga.

Sementara itu, Kayla menata Serena dengan tatapan tak sukanya.

"Ckk, sombong banget sih tuh cewek!." Kesal Arasya.

"Serena harus dikasi pelajaran!." Kayla menoleh mendapati Sinta disampingnya. Sepertinya Sinta juga ikut tidak menyukai Serena.

🔪

   "Bang Kenzo!, Serena kok ditinggal sih??!." Teriak Serena di depan teras rumahnya. Gadis itu ingin menangis saat ini juga, pasalnya Kenzo berangkat tanpa dirinya kesekolah.
Memang ini semua salah Serena, karena ia bangun kesiangan dan membuat Kenzo kesal karena hampir telat. Ditambah Serena masih mencari buku Geografinya yang entah ia letakkan dimana.

"Bang Kenzo jahat banget sih?!, Terus gue kesekolah naik apaan coba?!." Ucap Serena kebingungan.
"Mana pak Karyo lagi benerin mobil di bengkel." Pak Karyo adalah satpam sekaligus supir dirumahnya.

Serena menghentakkan kakinya kesal, matanya kemudian menatap sebuah motor sport berwarna hitam. Tatapannya sendu, sudah lama ia tidak mengendarai motor itu dan ia sangat rindu dengan motor itu. Tapi sayangnya, motor tersebut sudah tidak diperbolehkan untuk dipakai lagi oleh Serena karena suatu kejadian yang membuat trauma beratnya kambuh.

AksarelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang