Legenda Kaos kaki dan topi

114 51 13
                                    

"Serena!!,bangun woy." Teriak seorang laki-laki berusia 19 tahun itu tepat di samping telinga Serena sambil menggoyang-goyangkan tubuh mungil gadis itu.

"Ih apaan sih bang,,gue masih ngantuk tauk!!." Serena menggeliat dan kembali memejamkan matanya.

"Gila ni anak. Woy Ren ini udah jam setengah tujuh, Lo gak mau bangun?, ntar Lo telat Ren." Seru Kenzo yang merupakan kakak Serena itu sudah seperti emak-emak.
Serena langsung bangkit dari tidurnya ketika menyadari jam sudah menunjukkan setengah tujuh. Ia langsung berlari kekamar mandi dengan cepat. Kenzo yang melihat itu menggeleng-gelengkan kepalanya heran, kemudian keluar dari kamar Serena.

Lima menit kemudian, Serena telah keluar dari dalam kamar mandi dengan masih menggunakan piyama biru miliknya. Sepertinya Serena hanya mencuci muka.
Gadis itu segera mengganti Piyamanya dengan seragam putih biru miliknya. Gadis itu berlanjut menyisir rambutnya tanpa merias wajahnya dengan make up.

"Duh ini kaos kaki sama topi gue kemana sih?."Gumam Serena yang saat ini tengah sibuk mencari kaos kaki putih dan topi sekolah miliknya.
"Ihh,,mana sekarang upacara lagi. Mana sih kaos kaki gue." Serena menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. Ia melirik arloji yang melingkar ditangannya. Kini jam sudah menunjukkan pukul 06.40. Mampus deh gue, udah hampir masuk!

"Serena cepetan woy,,gue tinggal juga lu lama-lama." Suara teriakan itu berasal dari Kenzo yang sedari tadi sudah menunggu di bawah. Serena langsung berlari untuk turun dengan menggendong tas miliknya dan melupakan kaos kaki dan topinya.

"Lama banget sih lo?." Ketus Kenzo datar yang hanya dibalas cengiran oleh Serena.

Mereka berduapun keluar dari rumah dan menaiki motor sport milik Kenzo untuk menuju sekolah.

Sampai di depan gerbang SMA Nusantara, Kenzo menghentikan motornya. Serena langsung turun dari motor Kenzo. Kenzo kemudian kembali menghidupkan motornya meninggalkan sekolah Serena untuk menuju ke kampusnya.

"Hati-hati bang Kenzo."Ucap Serena. Kenzo tak menanggapi dan kembali melajukan motornya meninggalkan area sekolah Serena.
Serena langsung memasuki gerbang SMA Nusantara yang sebentar lagi akan di tutup. Serena, kau sekarang beruntung.

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju ke kelasnya. Sampai di kelasnya, ternyata sudah banyak teman-temannya yang meramaikan kelasnya. Serena masuk ke kelasnya dan berjalan untuk menuju ke tempat duduknya yang ada di pojok kelas.

"Seren."Sapa seorang gadis berambut panjang dengan lesung pipi yang menghiasi wajahnya itu pada Serena.

"Hay Ara."Balas sapa Serena pada Ara. Arasya Grazia Leora, gadis yang kerap di panggil Ara itu duduk di depan Serena.

"Tumben lo hampir telat?." Tanya Arasya pada Serena yang kini sudah duduk di bangkunya.

"Tadi malem gue nonton Anime sampe jam satu."Balas Serena yang kemudian menguap karena ia masih sangat mengantuk.

"Ngewibu aja teroosss."Balas Arasya.

Bel kemudian berbunyi. Mereka semua kemudian keluar dari dalam kelas menuju ke lapangan untuk melaksanakan upacara.
Seluruh murid berbaris dengan rapi di lapangan sesuai kelasnya masing-masing.
Serena berbaris di pinggir Arasya di barisan kelas Xll IPS¹. Sedangkan murid yang telat berbaris menjadi satu di depan murid-murid.

"Bagi yang atributnya merasa tidak lengkap, harap berbaris di depan." Suara panggilan yang berasal dari kepala sekolah itu langsung menyadarkan Serena yang kini tengah berbincang-bincang dengan Arasya.

"Gawat Ra, gue gak pakek kaos kaki sama topi!!." Ucap Serena pelan.

"Mampus lo Ren,,Lo baris sama anak-anak yg telat di depan."Balas Arasya.

"Huhft." Serena menghela napas kemudian keluar dari barisan kelasnya dan bergabung dengan barisan anak yang melanggar tata tertib sekolah.

Upacara pun dimulai, Serena sudah merasakan betapa menyengatkan cahaya mata hari. Ya, meskipun tidak terlalu panas karena masih pagu, tapi Serena sudah gerah banget. Mana dia gapakek topi lagi. Serena mengibasi wajahnya yang terasa gerah itu dengan kedua tangannya.
Tapi, tiba-tiba sebuah topi menutupi kepalanya. Seseorang telah memakaikan topi pada kepalanya. Serena mendongak mendapati perlakuan itu. Matanya membulat sempurna ketika ia mengetahui orang yang memakaikannya topi di kepalanya.

"Pakai topi gue, muka Lo pucet." Ucap cowok itu datar namun tidak mengurangi aura ketampanan dan kewibawaannya. Setelah mengatakan itu, cowok itu kembali menatap kedepan dengan fokus tanpa mempedulikan tatapan cango Serena.
Serena menganga menatap cowok itu, pasalnya cowok itu adalah Aksarel Gabrillio Elgra, cowok yang ia kagumi dari kelas X, dan sekarang cowok itu tengah berbaris di sampingnya?.
Oh now, mimpi apa semalam Serena.

"Eh ehm,,makasih." Ucap Serena gugup namun tidak mendapati tanggapan dari Aksa.
Rasanya Serena ingin melompat-lompat deh sekarang. Ah, dia jadi tidak menyesali kaos kaki dan topinya yang hilang.
Terimakasih kaos kaki, topi karena sudah hilang.

🔪


Terimakasih sudah membaca.😘

Jangan lupa vote dan komen ya, semoga saja cerita ini selesai.
Mohon dukungannya:)

AksarelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang