Glarious x Algross

38 29 6
                                    

  "Woy keluar lo, brengsek!!." Teriak raga penuh amarah. Cowok itu tengah berada didepan markas Algross bersama keempat inti Glarious.
Sesuai rencananya, sepulang sekolah mereka langsung menuju markas Algross untuk memberi pelajaran pada mereka yang sudah ngeroyok Algra. Sebenarnya, Glarious tidak ingin ada pertentangan antara mereka berdua, hanya saja Algross selalu mengibarkan bendera perenag pada Glarious.

"Wah ada tamu nih." Ucap seorang cowok yang baru saja keluar dari dalam markas diikuti beberapa temannya di belakangnya. Dia adalah, Vernon, seorang pemimpin dari geng Algross.

"Haha, udah kayak jelangkung aja mereka." Ejek zero tertawa.

"Datang tak diundang, pulang tak di antar." Timpal Dimas mengundang tawa teman-temannya.

"Banyak bacod lo!." Ucap langit datar dan tegas.

"Gini nih, kalo punya geng hasil grosiran!!, Pada minim kan otaknya!." Ejek Agam.

"Wih, santay dong!, Jangan ngegas gitu!." Vernon mendekati raga yang kini menahan emosi.
"Mau ngopi bareng?." Tanya Vernon mengangkat sebelah alisnya.
Raga merasa muak melihat Vernon yang menantang, langsung melayangkan bogem mentah pada wajah cowok itu.

"Maksud lo apa ngeroyok Arlan?." Bentak Raga pada Vernon yang kini mengelap luka disudut bibirnya.

"Cemen banget sih lo,!, Beraninya keroyokan!." Ucap Garel.

"Gak punya nyali ya buat lawan sendiri?." Sindir Agam.

"Halah, anak buah Lo aja yang lemah!." Ucap Vernon membuat amarah anggota Glarious memuncak.

"Bangsat Lo!." Maki Raga kembali melayangkan pukulan telak pada Vernon membuat cowok itu terhuyung. Tak mau kalah, Vernon membalas pukulan Raga.
Anggota Algross pun ikut menyerang anggota Glarious. Perkelahian kedua geng besar itu tidak dapat dihentikan. Langit melawan Zero, Agam melawan Dimas, Garel melawan Panji dan Aksa melawan Rolan dan juga Eldan.
Dengan mudah, Glarious dapat melumpuhkan musuh-musuhnya yang sangat lemah bagi mereka. Dan kini hanya menyisakan perkelahian sengit antara Raga dan Vernon.

"Lo sama anggota Lo itu sampah!." Maki Raga yang kemudian menendang tubuh Vernon hingga tersungkur ketanah.

"Awww!!" Ringis Raga merasa kesakitan karena mendapati sebuah belati kecil tertancap dikakinya. Sepertinya Vernon sengaja menusuk kaki Raga, tepat saat Raga menendangnya.
Teriakan Raga, berhasil mengundang perhatian kedua anggota geng tersebut. Anggota Glarious terkejut dengan apa yang mereka lihat. Darah segar mengalir di kaki cowok itu. Teman-temannya pun langsung menghampiri Raga.
Bisa-bisanya Vernon memakai senjata tajam.

"Ga, lo gakpapa?." Tanya Langit merasa khawatir.

"Ye pake nanya aja Lo, udah liat Raga kesakitan gitu, masih aja nanya!." Timpal Garel yang melihat Raga tengah meringis pelan sambil mencabut belati kecil yang tertancap dikakinya.

"Ya kan gue cuma nanya doang!." Balas langit.

"Udah gak usah debat, mending bantuin Raga gih!!." Agam melerai.

Sementara itu, Vernon tersenyum puas dan mencoba bangkit. Tapi, tiba-tiba Aksa menginjak perutnya dan menekannya membuat cowok itu meringis sakit. Aksa menatap cowok tersebut dengan tatapan ingin membunuh, sebelah tangannya sudah memegang pisau tajamnya.aksa terduduk dengan sebelah kaki yang masih menginjak perut Vernon. Cowok itu mendekatkan pisau kesayangannya itu pada wajah Vernon.

"Berani Lo ngelukain temen gue, sama saja Lo menggali lubang kematian Lo sendiri!." Ucap Aksa pelan membuat Vernon yang mendengarnya itu langsung merinding seketika. Aksa benar-benar menakutkan saat ini!.
Tampak jelas jika wajah Vernon saat ini pucat pasi. Aksa menjauhkan pisaunya dari wajah Vernon, kemudian...

"Awwwhh..." Suara jeritan Vernon mengundang perhatian anggota Glarious dan Algross. Vernon meringis kesakitan saat Aksa menancapkan pisau kesayangannya itu meringis kesakitan saat Aksa menancapkan pisaunya ke kaki Vernon, persis seperti apa yang ia lakukan pada Raga.

"Biar impas!!." Gumam Aksa mencabut pisaunya dengan kasar membuat Vernon kembali meringis merasakan sakit luar biasa.
"Beruntung cuma kaki Lo yang gue tusuk, bukan mata Lo!." Bisik Aksa pelan, santai dan datar, namun mampu membuat bulu kuduk Vernon bangkit.
Aksa bangkit, cowok itu berjalan menghampiri Raga yang kini sudah dipapah oleh Agam dan Langit, meninggalkan Vernon dengan kesakitannya.

"Sa, lo___"

"Biar impas Ga!." Aksa memotong ucapan Raga dengan cepat. Raga tersenyum, ia menyukai sifat Aksa yang memiliki rasa solidaritas tinggi. Tidak salah jika ia memilih Aksa untuk menjadi wakil Glarious.
"Ayo cabut!, Tempat sampah kayak gini gak pantas buat kita!!." Perintah Aksa kemudian.

🔪

   Serena bernyanyi-nyanyi keras dilamarnya sambil meloncat-loncat. Gadis itu tidak peduli dengan suara cemprengnya yang menggema diruang kamarnya. Tangannya sudah memasang sebuah sisir untuk dijadikan mic.

"TAK BOSAN-BOSAN, AKU MEMANDANGMU...TAK KUAT-KUAT AKU MERINDUMU..." Teriak Serena bersenandung. "BEGITU TAMPAN, DUHAI AKSAKU..."Lanjut Serena Dengan mengubah lirik lagu tersebut.

Tok...tok...tok...

Serena menghentikan nyanyiannya dan loncatannya ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Serena..." Panggil Kenzo dari luar. Serena langsung turun dari ranjang dan membuka pintu kamarnya yang dikunci.

"Eh, ada apa bang?!." Tanya Serena heran pada Kenzo yang berdiri dengan tampang juteknya.

"Bisa gak Lo kecilin suara Lo?!, Sumpah, suara Lo sampai kedengeran kekamar gue!." Ucap Kenzo datar yang dibalas cengiran oleh Serena.

"Hehe, maaf bang." Ucap Serena menyengir kuda. "Btw, merdu gak suara gue?, Merdu dong!."

"Merdu palalu pe'a!. Telinga gue udah mau pecah dengerin suara Lo yang udah kayak sepiker rusak.

"Jahat banget sih bang sama adek sendiri?!." Serena merasa lesu.

"Bodo, awas aja Lo masih nyanyi-nyanyi gak jelas, gue robek tuh mukut!." Ancam Kenzo lalu beranjak meninggalkan kamar Serena dan menuju kamarnya yang terletak diseberang kamar gadis itu.

"Ih,,,serem banget punya abang!, Udah kayak psikopat aja!." Gumam Serena merasa ngeri. Gadis itu kembali menutup pintunya dan menguncinya.
Gadis itupun kembali berntanyi-nyanyi, namun, kali ini suaranya ia kecilin supaya Kenzo tidak merobek mulut kesayangannya itu.

🔪

Hallo👋

Terimakasih sudah setia membaca, jangan lupa vote dan komennya ya.
Oh iya, follow juga IG author ya
#Sinsaa21

Semoga tidak bosan:)

AksarelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang