9

124 14 3
                                    


Happy reading!!!

Senin pagi, atau ini masih di pagi buta? Namun Jaezie sudah bangun terlebih dahulu berkat alarm yang ia gunakan, ia merasa memulai kehidupan baru.

Dia sudah memikirkan dengan matang apa dan bagaimana dia harus memulai, untuk di pagi hari mungkin dia akan menyiapkan sarapan pagi. Tapi dia lupa jika semuanya masih belum terpasang rapi, dapurnya masih terlihat berantakan, Jaezie menghela nafasnya "mungkin sekarang hanya bisa membuat sandwich."

Jaezie membuka rak makanan, mengambil roti dan beberapa sayuran "aku rasa kemarin membawa sosis dari rumah, dimana aku menaruhnya?" Bingungnya, tidak ada kompor hingga dia tidak bisa menggunakan daging ataupun telur untuk isian dari sandwich.

Jaezie mencarinya hingga dia menemukan sosis miliknya "ah ternyata kau berada di sini." Jaezie mulai menata beberapa sayuran dan sosis yang telah ia iris bulat, menatanya di tengah roti lalu memberikan saus dan mayones di atasnya, "ah selesai." Dia membuat empat buah sandwich, dua untuk sarapan dan dua lagi untuk bekalnya dan Januar, mereka harus irit dan itu wajib.

Jaezie meninggalkan sandwich tersebut, dia akan membangunkan Januar, bukankah Januar sudah beralih profesi menjadi supir? Ya, supir keluarganya namun menghasilkan uang.

Jaezie menggerakkan tubuh Januar "kak, bangun eh salah ah, mas bangun."

Januar sedikit terganggu dengan seseorang yang membangunkan, tapi ketika suara lembut dan memanggil dirinya dengan sebutan mas, dia sadar jika dia akan memulai hidup baru, tidak ada lagi Januar yang kaya, yang ada hanya Januar yang hidup serba di hitung.

Kelopak matanya berkedip-kedip, membiasakan cahaya yang masuk ke dalam retinanya "pagi sayang." Ujarnya dengan suara yang serak.

Januar menarik Jaezie ke pelukannya dan mencium wajah kekasihnya bertubi-tubi, seluruh wajah Jaezie tak luput dari kecupannya, hingga terakhir dia mencium bibir Jaezie dengan sedikit lumatan.

Jaezie hanya pasrah menerimanya, lagi pula dia juga senang di perlakukan seperti itu "mas, mandilah. Aku sudah menyiapkan sarapan setelah itu berangkat ke sekolah."

"Ingin berangkat ke sekolah bersama?"

Jaezie menggeleng "perjalanan dari rumah ke sekolah hanya membutuhkan lima menit untuk berjalan kaki, jadi aku akan pergi ke sekolah dengan jalan kaki, lagi pula mas akan menjemput adik-adik mas bukan?"

Januar mengangguk membenarkan "aku akan mandi terlebih dahulu." Dia beranjak dari kasur dan pergi ke arah kamar mandi, hidup yang baru akan di mulai.

Setelah Januar membersihkan tubuhnya, berganti pada Jaezie, tak membutuhkan waktu yang lama untuknya membersihkan tubuhnya.

Mereka sudah siap dengan seragam mereka yang rapi, Januar mematut dirinya pada kaca dan mencoba menggunakan dasi, biasanya yang membantu memasangkan dasi adalah bundanya, namun sekarang? Dia hanya hidup bersama Jaezie.

Jaezie yang sejak saat tadi menatap ekspresi kesal dari Januar karena tidak bisa menggunakan dasinya terkekeh kecil, dia melangkah mendekat, dan menarik tubuh Januar agar menghadapnya "mas kan kuliah, kenapa sekarang pakaian formal?" Tangannya dengan lihai mengikat dasi hingga rapi.

"Ada acara penting di kampus, mas harus menggunakan pakaian formal."

Jaezie mengangguk mengerti "jadi nanti gak bisa pulang bareng?"

Januar menggeleng "acaranya sampai malam, jadi pulang sendiri gak papa? Atau mas anterin kamu udah gitu mas balik lagi ke kampus." Ujarnya.

"Gak usah, deket rumah juga." Dia juga membantu Januar menggunakan jas lalu membersihkan bagian dadanya, ini sangat romantis.

Love Seed (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang