Sepuluh

62 28 0
                                    


Dear Bang Yedam....

"thank you you are a source of inspiration for something I make. Thank you for making me like your figure. I will continue to support you on the path you choose. though disappointed, sad."

Selasa, 8 November 2022

Selepas pulang kuliah ketiga teman itu memutuskan untuk pergi ke minimarket meski hanya untuk membeli minuman. Minimarket ini Terletak tidak jauh dari universitas tempat Yedam dan kedua temannya belajar.

Yedam, Dean dan Rendi keluar setelah selesai membeli beberapa minuman yang mereka mau. Ketiganya tidak langsung memilih untuk pulang melainkan memilih untuk duduk sebentar di tempat duduk yang di siapkan oleh pihak minimarket.

Ketiganya memilih untuk beristirahat sejenak dan menghirup udara sebanyak-banyaknya di cuaca dan hawa yang cukup panas ini. "Eh, nanti malem, main game, yuk?" ajak Dean ke Kedua temannya.

Tapi pertanyaannya dari ajakan Dean tidak dapat jawaban dari keduanya. Keduanya masih sibuk untuk menenggak minuman mereka dan melihat fokus kendaraan yang berlalu lalang. "Lo berdua pura-pura budek?" tanya Dean.

Kalimat itu langsung mendapatkan jawaban penolakan Dari Rendi. "Gue harus belajar. Lo harus ingat tugas!"

Dean tidak ambil pusing untuk Jawaban dari Rendi dan langsung menanyakan pertanyaan itu ke Yedam. "Kalo lo gimana, Dam?" tanya Dean ke Yedam.

Yedam memberikan isyarat gelengan kecil ke Dean. "Sorry. Gue ada Janji sama Lea." balas Yedam yang memilih untuk segera menghabiskan minuman favoritnya yaitu Teh Pucuk harum yang memang sangat pas di minum di hawa yang panas.

Dean yang mendengar penolakan kedua kalinya kini merasa sedih dan kecewa, dengan rasa ingin tau Dean pun menanyakan pertanyaan yang mungkin saja terlalu cepat untuk di katakan oleh Dean. "Lo ada hati Atau hubungan sama itu cewek?" Pertanyaan dari Dean berhasil membuat Yedam hampir tersedak karena tengah meminum habis Teh pucuk harum miliknya.

"Dean, Lo kalo ngomong hati-hati. Yedam sampe keselek, bahaya tau orang keselek bisa berakibat kematian." terang Rendi yang melirik Yedam yang tengah batuk-batuk itu.

Yedam tengah sibuk menetralkan dirinya yang merasa akan mati karena terdesak oleh teh pucuknya.

"Ya, bisa aja mereka punya hubungan gitu."

Rendi menggeleng kecil untuk kalimat yang baru saja di ucapkan Dean kepadanya. "Yedam baru aja kenal itu cewek. Nggak mungkin Langsung jadian. Lo aneh-aneh banget si, Dean." ujar Rendi yang memiliki untuk menyeruput teh kotak miliknya.

Dean masih penasaran. Karna itu dia masih ingin mendapatkan penjelasan. "Dam, kenapa diem aja. Lo ada hubungan, kan?"

Setelah Yedam selesai membuat dirinya enakan Akibat hampir tersedak. Dirinya langsung menjawab pertanyaan Dean yang semakin membuatnya tidak habis pikir. "Lo gila. Udah omong main ceplos aja dan hampir bikin gue keselek, dan satu lagi lo menanyakan sesuatu yang sepertinya nggak mudah buat di nalar." jelas Yedam tegas. Dirinya menghentakkan botol minuman yang sudah kosong itu di meja bundar itu dan memberikan suara yang lumayan keras dan Bahkan Yedam menatap tajam Dean, seakan-akan ingin memarahinya.

Tatapan dari Yedam berhasil membuat Dean merasa takut dan mencoba untuk memundurkan kursinya. "Mata Lo bisa santai nggak, si?!" ujar Dean.

"Ya, Lo main bilang kalo gue ada hubungan ataupun rasa sama itu cewek. Kalo ada juga ogah gue. Cewek irit omong dan banyak rahasia kayak dia nggak cocok sama gue." tutur Yedam ke Dean.

Untuk Tuhan || Bang Yedam✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang