EmpatBelas

39 25 0
                                    

Minggu, 27 November 2022

•••

Malam ini Lea duduk manis di kursi dengan sebuah harapan yang membuatnya menoleh kearah kanan dan Kiri, "Kenapa Yedam lama banget?" pikir Lea.

"Atau mungkin dia sibuk?"

Lea mencoba untuk menunggu kedatangan Yedam yang memintanya untuk datang ke sini.

Namun tidak butuh waktu lama, Yedam berjalan perlahan dengan senyum manisnya. "Nunggu lama?" tanya Yedam yang langsung duduk di kursi kepemilikannya itu.

"Iya, aku nunggu lama." jawab Lea.

Yedam meletakan gitar yang dia bawa itu. "Maaf. Tapi kenapa juga Lo nunggu? Biasanya juga lo sering kesini." ujar Yedam.

Lea tidak menjawab ucapan Yedam. Setelah dirinya pikir-pikir benar juga, kenapa dirinya repot-repot menunggu kedatangan Yedam.

"Jangan-jangan----" ucap Yedam mengoda Lea.

"Nggak. Kenapa juga aku ngarep kamu." ucap Lea.

Yedam Lantas dengan cepat berjalan mendekati Lea yang berada tidak jauh darinya dan itu membuat Lea tidak mengerti, "Lo ngarep gue datang, ya, berarti?" tanya Yedam untuk Maksud ucapan Lea.

"Nggak!"

"Yakin?" tanya Yedam kembali. Bagaimana dirinya berdiri tepat di depan Lea yang duduk dengan perasaan tegang itu.

Lea hanya membalas dengan anggukan. "Btw, lo mau nyanyi nggak?" Lagi-lagi Lea mengangguk saja. Yedam tampak senang dan segera mengambil gitarnya.

Yedam kembali ke Lea, "Lea, gue boleh duduk sama lo, kan? Kalo, iya. Geser dikit." ucap Yedam. Lea pun menurut dan bergeser, membagi kursi itu dengan Yedam.

"Apa yang pengen lo denger?" tanya Yedam.

Lea diam sejenak untuk berpikir, "Gimana kalo lagu ini, yang liriknya 'Cinta Menyatukan kita yang tak sama' soalnya akhir-akhir ini aku suka banget sama itu lagu." jelas Lea.

Itu membuat Yedam tersenyum, "Lagu yang lo mau, kayaknya pas buat menampar gue."

"Hah?" dengan cepatnya Lea mengatakan itu, bagaimana tidak dia tidak mengerti maksud Yedam.

"Nggak apa-apa. Btw itu lagu emang bagus."

"Sekarang lo yang nyanyi dan gue yang gitaran." tambah Yedam.

"Tapi suara aku jelek."

Yedam mulai memainkan gitar Miliknya perlahan-lahan, "Nggak apa-apa. Yang penting lo nyanyi, gue juga nyanyi, deh." ucap Yedam.

Salahkah hatiku jatuh hati pada dirimu?
Oh, Tuhan, ternyata hanya tak mungkin 'kan tersatukan
Kita adalah ketidakmungkinan yang selalu ku semogakan
Ditemukan namun salah

Cinta menyatukan kita yang tak sama
Aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam
Berjalan salah, berhenti pun tak mudah
Apakah kita salah?

Ho-oh, ho-oh
(Ho-oh)

Satu hal yang kutahu
Kita seamin tak seiman
Berbeda, berujar pada kata akhir yang sama
Kita adalah ketidakmungkinan yang selalu ku semogakan
Ditemukan namun salah

Untuk Tuhan || Bang Yedam✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang