Kamis, 15 September 2022•••
Keduanya diam untuk sesaat dan Yedam berusaha untuk memberikan kembali Cimory baru untuk Lea. "Ini susu Cimory buat Lo. Tolong dong Lo kalo dengerin musik jangan Lo dengerin sendiri. Gue juga mau denger." ucap Yedam.
Lea menerima pemberian Yedam dan berusaha untuk melepaskan Earphonenya dengan satu tangan. Musiknya lantas mati Lea berusaha untuk kembali menyalahkan musik yang dia dengarkan.
Musik terdengar dan Susana Sunyi mampu menetralkan. "Coba di minum susunya kalo Lo suka, gue rajin beliin." ujar Yedam. Bagaimana dirinya melihat Lea masih tetap memegang susu Cimory itu tanpa menyentuhnya lebih jauh.
"Aku nggak yakin." ucap Lea.
"Berdoa dulu dan tinggal sedot aja. Apa susahnya, si? Dasar cewek aneh." ucap Yedam.
Dengan menarik napas sebanyak-banyaknya Lea susu Cimory dari Yedam dengan rasa khawatir. Lea meminumnya sedikit. Tiba-tiba matanya terbuka lebar ketika menyadari rasanya.
Lea menoleh ke Yedam dengan senyum sumringah. "Gimana, enak?" tanya Yedam.
Lea tidak langsung menjawab dan memilih untuk melihat lekat kemasan susu itu. "Ini enak banget! Kok bisa? Ini beneran enak banget." Jelas Lea. Dirinya kembali menyedot susu itu hingga habis.
"Suka?" Tanya Yedam dengan senyum tipis yang terlihat itu.
Lea mengangguk antusias. "Suka banget! Ini bakal masuk list minuman favorit aku."
Yedam menyenderkan bahunya ke penyangga kursi itu. "Kan gue udah bilang. Susu Cimory rasa blueberry itu enak dan gue nggak akan bohong." jelas Yedam merasa sedikit sombong.
"Kamu hafal yel-yel susu Cimory? Coba kamu tunjukan dong." minta Lea ke Yedam.
"Nggak mau. Nanti di kira gue orang gila lagi." Tolak Yedam.
Lea menoleh melihat sekeliling untuk memastikan ucapan Yedam dan suasana terlihat sepi dan baru saja Satu mobil terlihat melewati keduanya. Bahkan suara jangkrik saja terdengar samar Karna musik yang Lea dengarkan.
"Nggak ada siapa-siapa. Mungkin ada. Tapi itu hantu." ujar Lea dengan sangat Polos.
Dengan napas berat Yedam menuruti kemauan Lea. Yedam berdiri dengan membawa satu botol teh pucuk harum. "Tapi aku mintanya Cimory. Bukan teh pucuk harum." ujar Lea dengan rasa bingung itu.
"Gue nggak yakin yel-yel susu Cimory apaan."
Lea memiringkan sedikit kepalanya Karna merasa bingung. "Terus kamu mau apa?" tanya Lea.
Yedam mengangkat tinggi botol teh pucuk yang berada di tangannya. "TEH PUCUK HARUM. RASA TERBAIK ADA DI PUCUKNYA!" ujar Yedam keras.
Lea menggaruk punggung tangannya. "Kayaknya temenan sama kamu itu nggak baik. Takut kalo aku jadi ikut gila." ujar Lea. Dirinya bahkan sampai geleng-geleng dan tidak habis pikir dengan Yedam.
"Gue nggak gila. Itu Fakta!" jawab Yedam.
"Udah. Aku mau pulang. Berduaan disini di tempat sepi, takut menimbulkan Fitnah dan bisa terjadi hal di luar dugaan." ucap Lea mengambil plastik yang berisikan beberapa makanan ringan dari Yedam.
Lea pergi begitu saja meninggalkan Yedam. "WOI! LO KIRA GUE ORANG JAHAT? LAGIAN NGGAK ADA ORANG, FITNAH APAAN?!" teriak Yedam ke Lea yang berlalu pergi.
Lea mengentikan langkahnya Sebentar dan menoleh ke belakang di mana Yedam masih terlihat duduk itu. "Jangan lupa besok beliin susu Cimory lagi, ya, Yedam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Tuhan || Bang Yedam✅
Teen FictionVERSI REVISI UNTUK "GELAP || YEDAM" "Mimpi gue tercapai. Tapi, orang yang bikin gue berhasil meraih mimpi gue, ternyata hilang!" - Bryan Yedam Putra