EnamBelas

47 24 0
                                    


Selasa, 6 Desember 2022

•••

Malam ini Lea berjalan pergi melewati malam yang sepi dan sunyi itu untuk pergi ke tempat favoritnya.

Lea Berhenti sebentar hanya sekedar untuk melihat langit cerah malam ini. "Langit aja cerah walaupun gelap. Tapi, kenapa nggak dengan Hidupku?" tanya Lea.

Lea tersenyum masam kepada langit penuh bintang dan terlihat indah itu. "Aku harap bisa selalu lihat keindahan bintang-bintang di malam-malam berikutnya." ujar Lea. Setelah itu dirinya kembali berjalan pergi.

Tidak butuh waktu lama, hingga Lea tiba dan melihat Yedam tengah memainkan gitar Miliknya. "Selamat malam, Yedam." sapa Lea.

"Malam juga." balas Yedam.

"Kamu lagi ngapain?" tanya Lea ketika melihat Yedam tengah fokus dengan gitar dan satu buku yang berada di sampingnya.

"Gue lagi buat lagu."

Lea Langsung antusias untuk itu, "Kamu yakin? Buat lagu apa?"

"Rahasia." jawab Yedam.

Lea tersenyum tipis untuk kata yang di ucapkan Yedam kepadanya. Lea meletakkan sesuatu di samping Yedam. "Apa itu?" tanya Yedam.

"Nasi goreng. Kamu suka, kan?" ujar Lea.

"Suka banget. Ini buat gue?" tanya Yedam.

Lea mengangguk. "Iya. Cuma itu yang bisa aku kasih ke kamu." terang Lea. Bagaimana perempuan itu hendak Berjalan pergi menuju kursi kepemilikannya sebelum Yedam memegang tangannya.

"Lo mau makan sama gue?" tanya Yedam ke Lea.

"Itu cuma satu bungkus."

Yedam meletakkan gitarnya pelan, "Nggak apa-apa. Lo harus makan selagi sama gue." ucap Yedam.

"Tapi, Yedam,"

Yedam bangkit dari duduknya. "Mending kita duduk dulu. Tapi dibawah dan ayok makan berdua." jelas Yedam dan bagaimana laki-laki itu duduk di jalanan itu dan menjadi kursi itu menjadi meja makannya.

Lea mencoba untuk menarik napas dalam-dalam dan menuruti Yedam.
Perempuan itu ikut duduk di bawah dan berada di samping Yedam. Bagaimana Yedam tengah membuka satu bungkus nasi goreng yang Lea bawa untuknya.

"Enak banget ini!" ujar Yedam.

"Pastinya."

Tiba-tiba Yedam menunjukkan Ekspresi bingung dan bertanya itu Ke Lea, "Kenapa?" tanya Lea.

"Ini gimana cara makannya?" tanya Yedam ke Lea.

"Tinggal makan aja."

"Mana sendok?"

"Nggak ada." ucap Lea.

Ekspresi Yedam cukup lucu, itu membuat Lea merasa ingin tertawa. "Terus ini makannya gimana?"

Lea menggeleng kecil untuk pertanyaan Yedam. "Gini lo---- pake tangan." tutur Lea mencontohkan Yedam cara memakan nasi goreng dengan tangan.

Satu suapan nasi sudah berada di tangan Lea. "Sini buka mulut kamu." ucap Lea ke Yedam.

Yedam menurut saja dan membuka mulutnya. Dan bagaimana satu suapan dari tangan Lea di berikan ke Yedam. "Gimana gampang, kan?" tanya Lea.

"Lo nggak cuci tangan?!!" ucap Yedam setelah mengunyah habis nasi goreng di mulutnya.

"Nggak."

"Lo jorok anjir! Itu bikin sakit perut." ujar Yedam.

Lea merasa bersalah. Benar juga kata Yedam itu jorok dan tangannya pasti kotor. Tapi Yedam tidak melanjutkan Omelannya ke Lea.
Yedam memilih untuk membuka tas miliknya dan mengeluarkan dua botol air mineral itu. "Ini, Lo cuci tangan Lo dan gue juga. Kalo makan itu jangan lupa cuci tangan dulu, walaupun pake sendok. Biar sehat, aman dan higienis." jelas Yedam ke Lea.

Untuk Tuhan || Bang Yedam✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang